Yokai?

3.7K 334 15
                                    

Noa menelan Saliva nya ketika membaca tulisan di depannya. Ia aja tidak tahan mencium bau darah sampai 1 menit. Apalagi ini sampai satu bulan? Bisa-bisa noa tidak merasakan makanan-makanan khas Jepang yang ingin dia coba.

"Huhh baiklah, ayo ke dalam dulu mau ngambil syal di luar sini agak dingin apalagi kalau di hutan." Noa kemudian berbalik menuju kamar nya dan kembali lagi untuk menjelajahi hutan yang masih sangat gelap karena ini baru jam 3 pagi.

"Hutannya gelap sekali." Ujar noa saat memasuki hutan rindang yang gelap dan ia bisa dengar suara-suara hewan seperti jangkrik, dan suara-suara lainnya. Bahkan suara mantan saja ada di sana :)

(Namanya juga hutan tuan. Kalau terang, itu mah pasar malam)

"Iya sih, sekarang di mana tempatnya? Takutnya nanti ketahuan sama penjaga." Ujar noa kembali, ia tidak sadar kalau ada 2 sosok yang sedari tadi sudah memperhatikan gerak-gerik nya.

Vera juga baru sadar, alhasil dia nggak menjawab perkataan tuannya.

"Hm.. tapi kamu sudah ketahuan kami loh." Noa seketika membeku, ia segera menoleh dengan perlahan. Sampai ia menemukan 2 sosok yang ia kenal. Noa nggak tahu harus ngapain, yang pasti dia kaget.

"Ha-hah?! Sejak kapan kalian di situ?" Tanya noa yang kini sudah tidak terlalu terkejut.

"Kami mengikuti mu sejak masuk ke dalam hutan." Ujar orang satunya.

"Oh." Ya akhirnya hanya itu yang di sampaikan noa.

"Ngomong-ngomong tadi kau bicara sama siapa?" Tanya Riyu. Karena samar-samar dia dan Tivian mendengar suara noa seperti sedang berbicara dengan seseorang.

"A-ah tadi aku ngomong sama diri sendiri." Ujar noa gugup. Namun tanpa di duga malah dipercaya aja oleh dua oke itu.

"Oh."

' ku pikir dia juga punya sistem seperti ku. Yah meski tuh sistem, sistem termesum sih." Batin Tivian yang jengkel saat mengingat perlakuan sistemnya yang mesum nya kebangetan sampai mau Tivian ceburin ke kandang buaya.

"Ngomong-ngomong lagi, kenapa pagi-pagi buta ke hutan? Mau nyari yokai kah?" Tanya Riyu kembali. Sekarang noa yang bingung dengan istilah yang ada di ucapan riyu. Yokai?

"Yokai? Apa itu? Apa itu makanan?" Tanya noa balik. Kedua uke yang lainnya hanya geleng-geleng, noa datang ke Jepang tapi nggak ngerti bahasanya. Gimana bisa bergaul dengan orang asli Jepang?

"Yokai itu artinya hantu atau penampakan lah." Ujar Riyu.

"Oh... Kalau itu nggak perlu nyari. Waktu masuk ke hutan ini juga ada banyak yokai. Terus di belakang kalian juga ada tuh." Ujar noa. Riyu dan Tivian serempak menoleh ke belakang mereka dengan wajah ketakutan.

"Apa aku cantik?"

"Huaa Mak!!!" Riyu dan Tivian langsung berpelukan dengan kencang.

"Apa aku cantik?"

"Biasa aja, huaa!!!" Ujar Tivian yang langsung lari menggunakan jurus kaki seribu. Diikuti oleh riyu yang juga tidak kalah cepatnya.

"Udah ver, gue tau itu lu." Ujar noa yang malas dengan tingkah sistemnya. Meski membantu sih.

"Hehe tuan tahu aja."

"Hm... Ngomong-ngomong di mana tempatnya? Mau segera sarapan aku tuh." Noa merasa kalau perutnya sudah keroncongan dan berpikir akan makan dengan sisa cemilan kemarin yang tidak habis.

"Lurus aja terus tuan. Sampai menemukan bercak darah di sebuah pohon. Tidak jauh dari sana ada dua rubah yang harus tuan tolong "

"Oh oke, ngomong-ngomong lagi bisa kau gunakan wujud aslimu? Jelek soalnya." Sindir noa karena merasa penampilan Vera saat ini sangat jelek dan kumuh.

"Hiks tuan tega kali.

"Udah deh, jangan alay. Dah lah... Mau cepat ke tempatnya aja." Noa pun langsung berjalan meninggalkan sistemnya yang pundung di akar pohon besar sambil ngorek-ngorek tanah.

Noa hanya geleng-geleng melihat tingkah sistemnya. Boleh ganti sistem nggak sih? Ya meski noa sudah nyaman dengan Vera karena sudah ada sejak dia bayi di dunia ini. Tapi kadang-kadang tingkahnya selalu bikin noa mau Risen dan nggak mau punya sistem apalah itu.





..............



"Bercak darah? Dan arahnya menuju ke sini." Noa langsung melangkah kan kaki nya mengikuti bercak darah yang berceceran di tanah. Ia bersembunyi di balik pohon saat melihat ada beberapa orang.

' mereka ngomong apa sih?" Batin noa yang sedari tadi ngumpet. Dia bingung karena tidak bisa bahasa Jepang. Dia hanya bisa bahasa indo kalau Inggris juga nggak bisa. Tunggu ini kan author bukan noa -_- kalau noa bisa bahasa Inggris.

Orang dia tinggal di dunia yang menggunakan bahasa Inggris tapi di terjemahkan oleh author ke bahasa Indonesia.

Bentar? Kok jadi bahas bahasa sih? Khm! Kembali ke jalan yang benar!

Noa melotot horor saat beberapa orang itu mengangkat dua rubah satunya hitam dan satunya putih yang terluka. Lebih membagongkannya lagi, rubah-rubah itu punya 9 ekor.

' kiyubi kah? Bentar... Kok gue mikirin itu sih! Dah lah persetan!" Batin noa. Ia segera keluar dari tempat persembunyiannya.

"Hei kalian!" Orang-orang itu segera menoleh ke arah noa. Entah kenapa keberaniannya langsung ciut saat melihat penampilan orang-orang itu yang seperti preman ala Jepang.

"Le-lepaskan kedua rubah itu!" Ujar noa gugup. Orang-orang itu tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh noa. Beda bahasa oke.

"彼が何を言ったの?"

"分からないけど、彼女はかなり綺麗だよ。」

"悪くないよ、さあ、お兄さん?」

"はい。"

Noa sedari tadi hanya diam karena hei! Bahasa apa yang orang-orang itu katakan? Ia sama sekali tidak mengerti.

「ねえ、坊や!あなたもとてもきれいですね。あなたには2つの選択肢があります。死ぬか、この2匹のキツネを家に連れて帰るか、でも私たちと遊んでからです。どうですか、ダーリン?」










................





...............





Awokawok!
Pake translate.

Pada bisa bacanya ngga? Kalau nggak berarti anda samaan kayak author

Dah la... Maaf udah lama nggak up ya.

Author juga punya kesibukan di real live jadi maklumi.

Spoiler, di chapter berikutnya akan ada Harem nya dedek noa lagi~

Spoiler, di chapter berikutnya akan ada Harem nya dedek noa lagi~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih bahasanya amburadul karena pake translate 🤣🗿

.......

To be continued

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang