Akhirnya sampai~

4.3K 386 7
                                    

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 hari. Noa dan murid-murid yang lainnya kini sudah sampai di tempat tujuan mereka beserta dengan para pelayan pribadi masing-masing.

Ngomong-ngomong soal itu.. uti dan para pelayan pribadi yang lain. Sudah sampai lebih dahulu di tempat penginapan yang kemarin dari pada noa karena Makai sihir teleportasi agar cepat. Kalau nggak perjalanannya akan menempuh sekitar 5 hari.

Noa kembali sekamar dengan riyu dan Tivian. Saat ini noa tengah menata pakaian-pakaian nya dibantu oleh uti. Kamar yang noa tempati cukup luas dan nyaman.

Dengan nuansa khas Jepang membuatnya lebih tampak nyaman. Setelah selesai berberes barang-barang mereka. Kini mereka sedang berbaring di lantai yang terbuat dari kayu yang kokoh.

"Melelahkan juga ya. Ah aku baru ingat!" Riyu segera beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar dengan tergesa-gesa. Meninggalkan dua orang yang menatapnya kebingungan.

Beberapa saat kemudian riyu kembali dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Kenapa pergi mendadak tadi?" Tanya noa yang penasaran. Tivian yang awalnya males nimbrung kini ikutan nimbrung ketika melihat makanan yang ada di kotak yang dibawa riyu.

"Oh tadi aku melupakan kotak ini. Saat aku mau mengambil di kereta kuda, tau-tau ada yang nganterin kotak nya. Untung aja sih kalau nggak pasti pulang-pulang langsung dimarahin sama ibu. Karena ada benda yang hilang. Ngomong-ngomong apa kalian mau? Ibuku membuatkan banyak cemilan yang masih hangat karena di antar menggunakan sihir teleportasi ke dalam kereta kuda." Ujar riyu panjang lebar.

Tanpa rasa malu Tivian langsung mencomot satu donat Blueberry yang ada di kotak.

"Terimakasih ya. Ibumu memang tahu saja..." Ujar Tivian dengan mulut yang penuh krim Blueberry.

"Sama-sama. Noa apa kau juga mau?" Noa dengan ragu-ragu mengambil satu biskuit cokelat yang ada di dalam kotak dan memakannya.

"Enak. Tapi... Kurang lengkap nggak sih kalau tanpa ditemani teh hangat?" Mereka mengangguk setuju. Selang beberapa saat, uti tiba dengan membawakan secangkir teh dengan beberapa gelas.

"Saya tahu tuan-tuan sekalian pasti ingin teh. Silahkan dinikmati. Tuan muda noa, ini ada makanan kiriman dari nyonya besar untuk anda bagikan juga karena porsinya banyak." Ujar uti sembari menuangkan teh ke setiap gelas.

"Terimakasih banyak uti. Apa uti juga mau gabung?" Tanya noa.

"Tidak tuan. Saya masih ada beberapa pekerjaan. Mungkin lain kali... Maafkan aku tuan." Jawab uti karena sehabis ini ia harus membereskan barang-barang nya karena belum sempat ia urus.

"Oke. Tapi janji lain kali ya?" Uti tersenyum melihat tingkah manja adik kecilnya. Ia mengusap lembut kepala adiknya.

"Baik tuan!" Setelahnya uti langsung beranjak pergi meninggalkan Noa dkk.

"Noa?" Noa yang awalnya sibuk memakan cemilannya riyu kini menoleh.

"Apa di sini ada kacang?" Noa mengangguk meski ia tidak mengerti.

BRUUKK!!

Tivian langsung tersungkur ke lantai dan pingsan. Noa dan Riyu tentu saja kaget dan panik.

"Tivian! A-apa mungkin dia alergi kacang? Riyu coba cari suntikan alergi nya di koper itu. Kurasa di sana menyimpan benda-benda begituan untuk jaga-jaga." Riyu mengangguk kemudian segera pergi. Sedangkan noa kini tengah memangku kepala Tivian di pahanya.

"Noa apa ini yang kau maksud?" Teriak riyu sambil mengangkat benda kecil dengan jarum nya yang masih ditutup.

"Iya itu!" Riyu pun buru-buru mendekat. Lalu menyerahkan benda itu kepada noa. Sedangkan noa segera menyuntik di tangan Tivian berharap si rambut biru itu bangun.

Benar saja, setelah selesai beberapa saat kelopak mata Tivian kembali terbangun.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya noa khawatir.

"Ya. Ugh hanya sedikit lemas." Mereka menghela nafas lega. Syukurlah gejala alergi Tivian tidak terlalu buruk.

"Ini minum." Tivian langsung mengambil cangkir dari tangan riyu dan menegak airnya sampai habis.

"Makanya lain kali jangan asal makan. Untung ada kami kalau nggak bisa-bisa..." Ujar riyu. Tivian hanya mengangguk karena kali ini memang dia yang salah asal makan begitu saja.

"Iya-iya maaf."

"Sudahlah, ayo lanjut makannya. Masih banyak ini, kasihan jangan buang-buang makanan." Ujar noa. Mereka bertiga pun melanjutkan acara nyemil sambil ngeteh dengan penuh obrolan-obrolan rondom.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya, noa terbangun pagi-pagi sekali karena tidak bisa kembali tidur. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar penginapan.

Ngomong-ngomong ia tinggal di penginapan yang disiapkan langsung untuk para murid di akademi oleh kaisar.

(Halo tuan~ sendirian aja nich)

"Ku tebak pasti ada misi."

(Ehehe tuan tau aja)

"Udah ketebak soalnya."

(Benar tuan memang ada misi. Misinya itu hampir mirip kayak misi tuan nolong kiyoko)

"Hah maksudnya?"

(Misi tuan itu...)

_____________________________________

Misi: [Menolong dua rubah yang terluka di hutan samping penginapan]

Hadiah:
+1.000 poin
+Mystery Box
+Kecantikan 100%

Hukuman:
[Tidak bisa merasakan rasa makanan selama 1 bulan dan akan mencium bau anyir darah selama 5 menit dalam setiap jam sampai 1 bulan]

______________________________________














.......

.
.....


.

.

.

To be continued

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang