Kembali bertemu

3.8K 356 9
                                    





"kalian ngomong apa sih? Nggak ngerti watashi." Ujar noa yang sama sekali tidak mengerti dengan bahasa yang para bandit itu gunakan. Namun noa langsung mundur begitu ada dua orang dari bandit itu mendekat ke arahnya dengan ekspresi yang menjijikkan.

"Eh-eh! Kalian mau ngapain!?" Noa terus memundurkan langkahnya namun naas ia sudah terpojok di antara pohon besar yang membuat noa kebingungan, antara mau kabur atau nggak.

"Lepasin! Kalian mau ngapain hah!" Teriak noa yang mencoba untuk memberontak dengan sekuat tenaga saat kedua tangannya ditahan oleh dua orang bandit itu.

"Kau sendiri yang menampakkan wujud mu di depan kami sayang..." Noa merasa geli saat salah satu orang yang menahan tangannya kini menjilat telinganya. Tapi tidak dipungkiri kalau noa sangat takut saat ini.

Anggep omongan bandit itu dalam bahasa Jepang ya. Kecuali kalau ada yang mengajak noa berbicara, kalau noa menjawab berarti menggunakan bahasa biasa.

"Ja-jangan apa-apakan aku. Hiks aku laki om." Seru noa sembari memejamkan matanya karena takut.

'ku mohon, siapapun tolong aku..." Air mata noa kembali menetes sembari dirinya berdoa di dalam hatinya, supaya tuhan membantunya dengan mengirim seseorang saja untuk membantunya.

"LEPASKAN MEREKA!"

Seorang pria tampan dengan rambut berwarna hitam dan manik mata ungu kini membuat para bandit termasuk noa mengalihkan pandangannya. Para bandit itu sepertinya ketakutan sedangkan noa menunjukkan ekspresi lemahnya, berharap orang itu mau membantunya.

"Ya- Yamada-san."

"Kalian urus mereka." Seru pria yang bernama lengkap Yamada Mizuha itu sembari menatap tajam para bandit itu seakan ingin menguliti mereka hidup-hidup. Tidak lama, banyak orang berkostum ninja datang dan langsung membersihkan tugas yang diperintahkan tuan mereka.

"Apa anda baik-baik saja?" Tanya Yamada sembari membantu noa untuk bangun.

"Ya, terimakasih sudah menolongku. Eh ngomong-ngomong kau orang yang berpakaian aneh waktu di toilet kan?" Tanya noa dengan muka polosnya. Membuat beberapa orang berkostum ninja yang mengerti dengan ucapan noa, sekarang tengah menahan tawa mereka supaya tidak dihukum.

"Huh... Kalian pergi, bawa mereka ke hadapan yang mulia kaisar." Ujar Yamada yang kembali menggunakan bahasa negara nya, yang tentu saja tidak noa mengerti. Alhasil dari tadi ia menatap heran ke arah orang-orang dengan badan yang tinggi itu. Sungguh noa merasa tidak adil, masa iya pendek?

"Baik tuan!" Dalam sekejap mata, orang-orang itu sudah pergi dengan membawa sekelompok bandit yg hendak memperkosa noa.

"Khm! Perkenalkan namaku Yamada Mizuha. Kalau boleh tahu, siapa namamu?" Tanya Yamada dengan bahasa yang bisa noa mengerti.

"Namaku Elnoa Wishney Evandrick, panggil aja noa." Jawab noa dengan senyuman nya, meski di dalam hati ia menjerit. "Huaa!! Kenapa aku harus bertemu dengan karakter penting cerita ini lagi..." Batin noa yang menangis.

"Baiklah noa. Lalu kenapa kau bisa ada di hutan ini pagi-pagi? Bukannya pihak panitia dari akademi mu, melarang muridnya untuk pergi ke hutan apalagi sendirian. Benar begitu noa?" Tanya Yamada yang membuat noa panas dingin, udah tiba-tiba otaknya udah konslet lagi.

"Mm anu itu_" Noa mencoba untuk tetap tenang. Sedangkan Yamada bingung karena noa malah memotong ucapannya sendiri. Kemudian noa menemukan dua ekor rubah yang tergeletak di tanah penuh dengan luka pun akhirnya mendapatkan sebuah ide.

"Aku terbangun dari tidur ku dan nggak bisa tidur lagi. Alhasil aku memutuskan untuk keluar mencari angin. Tapi saat itu aku malah tidak sengaja melihat segerombolan orang yang sedang mengobrol dan ada dua orang yang mengangkat masing-masing satu ekor hewan. Karena penasaran dengan siapa orang-orang itu dan hewan apa yang mereka bawa, karna suasana sangat gelap jadinya aku tidak bisa melihat jelas. Tapi ujung-ujungnya aku malah mau diapa-apakan oleh mereka. Untung saja kamu segera datang. Oleh sebab itu terimakasih sudah menolongku." Ujar noa. Meski ia yakin kalau Yamada tidak akan percaya.

"Tidak masalah, ayo ikut denganku." Seru Yamada. Ia segera menarik lengan noa dan menariknya menuju suatu tempat yang tentu saja membuat Noa bingung.

"Kita mau kemana?" Tanya noa. Yamada hanya tersenyum tipis kemudian menjawab pertanyaan noa.

"Kita akan menemui yang mulia kaisar." Jawab Yamada dengan santainya. Mendengar jawaban Yamada membuat langkah noa terhenti.

"Kenapa berhenti?" Tanya Yamada tidak paham.

"I-itu, haruskah? Memangnya untuk apa menemui kaisar? Aku tidak bisa bahasa kalian ngomong-ngomong." Ujar noa yang membuat Yamada terkekeh saat mendengar akhir kalimat noa.

"Kita harus memberi kesaksian agar para bandit itu dihukum. Dan tenang saja, yang mulia kaisar bisa berbahasa daerah mu." Ujar Yamada. Pada akhirnya noa hanya mengangguk, kemudian kedua orang itu kembali melanjutkan langkah mereka. Menyusuri hutan dan berakhir di depan ruangan bergaya Jepang kuno yang dilihat dari segi manapun ruangan itu terkesan luas dan nyaman.



.........








...........




..........

To be continued

Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang