Dicuekin Alan [1]

5.9K 523 13
                                    

Khm khm!

Peringatan ya bab ini khusus untuk ship nya alan sama noa.

Ya meski nanti akan ada tambahan Harem yang lain.

Tapi kebanyakan ya Alan × Noa.

Happy reading~







...............

"Sekarang giliran, kelas hitam ya."

Noa tidak peduli dengan perkataan orang-orang di sekitarnya. Dia hanya fokus menatap ke depan karena ini adalah giliran kelas adiknya Alan.

"Apa Alan itu adikmu noa?" Tanya Mira penasaran. Sejujurnya dia pernah dengar kalau Granduke Evandrick mengadopsi 1 anak laki-laki beberapa tahun lalu.

"Ya memangnya kenapa? Bukankah waktu itu juga kau sudah pernah melihatnya?" Kali ini giliran noa yang bertanya.

"Ya memang sih... Tapi sebelumnya ku kira kalau Alan itu kekasihmu." Ucap Mira dengan penuh kejujuran.

"Enak aja! Alan itu adik ku ya. Ingat itu Adikku." Alan yang sudah berdiri di belakang noa sejak tadi langsung mematung kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Noa! Tadi ada Alan yang mendengar loh. Lihat dia jadi pergi." Noa langsung menoleh dan melihat punggung Alan yang semakin menjauh dari pandangannya sampai akhirnya menghilang.

"Alan tunggu!" Noa langsung berlari menjauh dari sana untuk mengejar Alan. Entah mengapa dia merasa bersalah juga ketika mengucapkan hal itu pas ada Alan. Meski awalnya dia bahkan tidak sadar kalau Alan sudah ada di belakangnya.

Sedangkan Mira hanya menatap sendu. Dia juga tahu rasanya mencintai satu pihak saja. Bahkan dia pernah menjadi salah satu korban dari cinta buta nya yang membuatnya berperilaku seperti itu.

Saat tengah terdiam. Mendadak pundaknya di tepuk yang membuat Mira seketika menoleh.

"Heru?"

"Lupakan masa lalumu ingat. Meski kita hanya berbeda beberapa menit saja aku tetap kakakmu. Aku akan terus menjagamu meski kini sudah tidak ada kakak Vallen. Kematiannya bukan salahmu, dia hanya mengorbankan dirinya untuk melindungi kita berdua saat itu." Ucap Heru sembari mengusap lembut kepala adik kembarnya.

"Ya." Mira tersenyum begitu juga dengan Heru. Sedangkan dari kejauhan sana ezo sedang menikmati hidangan-hidangan yang di sajikan. Mumpung gratis ye kan??

"Permisi apa boleh kau minggir sedikit?" Ezo yang awalnya sedang sibuk nyemil kini langsung menoleh dan wajahnya seketika memerah.

Dia melihat seorang pria manis cok! Langsung oleng ezo dibuatnya.

"Permisi?" Ezo langsung tersadar dan senyum-senyum sendiri. Jantungnya udah doki-doki padahal baru pertamakali bertemu.

"A-ah silahkan." Ezo langsung menyingkir membiarkan pemuda yang menarik perhatian nya untuk mengambil cemilan.

"Khm! Na_" ucap ezo langsung terpotong oleh pemuda tadi.

"Aku sudah punya tunangan." Hanya dengan empat kata itu hati ezo langsung remuk. Sakit tapi tidak berdarah.

"O-oh." Pada akhirnya ezo memutuskan untuk pergi saja. Tapi sebelum pergi dia melihat ada seorang pria tinggi bersurai hitam berjalan mendekat ke arah pemuda yang menarik perhatiannya.

"Riyu ayo." Ucap pria itu. Sang pemuda kemudian tersenyum dan merentangkan kedua tangannya. Pemuda yang di panggil riyu itu langsung diangkat kedalam pelukan pria itu.

"Ish dah la. Dari pada lihat pasangan bermesraan mending ke asrama aja. Toh acaranya udah mau selesai." Ezo langsung pergi dari sana meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk berbincang masing-masing.







Sang Antagonis KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang