Xiao Ran tidak bisa menahan dirinya untuk menghampiri pria itu. Ia mencakar tangan dan menendang aset kedua kasim itu hingga pegangan mereka terlepas. Mendapatkan kesempatan, ia segera berlari dan memeluk junjungannya yang tak sadarkan diri. Wajahnya yang tampan dipenuhi lebam, bibirnya yang jarang berbicara itu kini berlumuran darah, dan hanfu yang dia kenakan terlihat kotor.
"Yang Mulia! Bangunlah Yang Mulia!"
Gadis itu tak henti-hentinya mengguncang tubuh Han Xi Fang di pelukannya sambil menangis tersedu-sedu.
Han Xiao Yan bertepuk tangan saat melihat pemandangan manis di hadapannya. Ia menggelengkan kepalanya seraya tersenyum miring.
"Wah, manis sekali. Seorang pria buta dan gadis pelayan? Luar biasa!" Han Xiao Yan bersorak keras.
Xiao Ran menatap tajam pemuda yang tengah bersorak itu dengan mata yang memerah. Sungguh, pangeran kedua adalah orang yang sangat keji dan licik.
Usai bertepuk tangan dan bersorak, kini Han Xiao Yan melipat kedua tangannya di dada seraya menatap remeh kedua orang itu.
"Drama ini sangat menyentuh hati kecilku," ucapnya sambil tersenyum dramatis. Ia berpura-pura menyeka air matanya yang seolah menetes.
"Baiklah, sudahi adegan menyedihkan ini. Lepaskan sampah itu, atau Benwang akan mengikat pelayan rendah seperti mu di pohon." Han Xiao Yan menunjuk pohon besar tempat biasa junjungannya duduk.
"Yang Mulia tidak seharusnya melakukan hal ini kepada pangeran pertama!!" Ucapnya lantang. Ia masih tidak mengerti mengapa Pangeran ke-dua menyerang junjungannya tanpa sebab.
Mendengar bahwa gadis pelayan itu telah lancang meninggikan suara padanya, Han Xiao Yan mengerutkan keningnya marah.
"Lancang! Seorang rendah sepertimu berani meninggikan suara pada Benwang! Apa kau sudah bosan hidup?!!" Sentak pemuda itu dengan suara menggelegar.
Namun, bentakan itu tak mampu membuat nyali Xiao Ran mengecil. Tatapannya masih tajam. Tangannya masih memeluk tubuh tegap milik Han Xi Fang dengan erat. Ia tidak akan pernah membiarkan junjungannya dibawa oleh orang brengsek di hadapannya ini.
Melihat bentakannya tak membuat gadis pelayan itu takut ataupun bersujud di kakinya. Han Xiao Yan menggeram marah.
"Kalian! Ikat pelayan ini dan bawa aib kekaisaran itu ke tempat hukuman!" Perintah Han Xiao Yan mutlak. Dua prajurit itu mengangguk, mereka segera memegangi Xiao Ran untuk mengikatnya.
Xiao Ran memberontak kuat sembari menangisi junjungannya yang akan diberi hukuman atas sebab yang tidak ia ketahui.
"Lepaskan aku!! Yang Mulia!"
Sementara tiga orang prajurit sisanya segera mengangkat tubuh Han Xi Fang untuk dibawa ke hadapan Kaisar dan yang lainnya untuk diberi hukuman.
Gadis malang itu diikat erat oleh dua orang prajurit Han Xiao Yan, mereka lantas meninggalkannya seorang diri.
Penampilan Xiao Ran terlihat berantakan. Hanfu nya kusut, serta wajah cantiknya yang sendu telah dipenuhi air mata.
Di halaman penjara tempat pengeksekusian biasa dilakukan, sudah ada seluruh anggota keluarga kekaisaran di Istana Utama. Para pejabat, serta pelayan dan prajurit turut menonton hukuman yang akan diberikan pada Han Xi Fang.
Kaisar Han duduk dengan gagah di kursi kebesarannya. Sorot matanya yang tajam tampak semakin menyeramkan ketika marah. Ya, Kaisar Han sedang dibalut amarah yang besar. Ia tidak bisa menahan amarahnya saat mengetahui jika Han Xi Fang yang telah menyerang putra kesayangannya.
Apalagi jika Han Xiao Yan sendiri yang mengatakannya, dia tidak mungkin berbohong pada ayahnya sendiri.
Tiga orang prajurit yang membawa Han Xi Fang yang tak sadarkan diri telah sampai di tempat di mana dia akan diberi hukuman, yang sama sekali tidak pria itu lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Darkness Until The End Of Life
Fantasy"Anda tidak perlu bersusah-payah menyingkirkan saya untuk mendapatkan tahta. Saya tidak menginginkannya." Han Xi Fang. Pangeran Pertama Kekaisaran Han yang terlantar karena terlahir tunanetra (buta), membuatnya diacuhkan dan hidup tertindas. Menjadi...