Suasana semakin riuh ketika mendengar bentakan pangeran pertama. Mereka semua tidak menyangka akan perlawanan dan penolakan keras yang pria itu berikan.
Han Xiao Yan mengerutkan alisnya geram. Si buta itu terlalu banyak bicara! Harusnya dia diam dan menerima semua tuduhannya. Benar-benar kurang ajar!
"Omong kosong apa yang pernah pangeran ini katakan? Itu semua adalah kebenaran," ucap pemuda itu dengan wajah tenang. Berusaha menyembunyikannya amarah yang sudah memuncak, agar semua orang tidak menaruh curiga padanya.
Pemuda itu mengedarkan pandangannya, menatap semua orang yang menyaksikan hukuman yang akan berlangsung. Lalu berteriak lantang
"APA KALIAN MEMPERCAYAI BENWANG?!!"
Semua orang, termasuk para pejabat ikut bersorak. Mereka tentu saja mempercayai pangeran kedua.
Kaisar Han hanya diam. Ia ingin melihat, apakah putranya bisa mendapatkan keadilan untuk dirinya sendiri.
Sorakan dan teriakan dukungan memenuhi halaman dengan riuh. Han Xiao Yan tersenyum smirik, puas dengan dukungan yang mengarah padanya. Ia menatap Han Xi Fang yang tengah berdiri. Dia terlihat diam, namun, tangannya terkepal erat, sangat erat. Tapi ia sama sekali tidak memperdulikan hal itu.
Ia melangkahkan kakinya mendekati Han Xi Fang dan berdiri tepat di hadapannya. Kemudian ia mendekatkan bibirnya ke telinga pria itu, dan berbisik,
"Lihatlah bagaimana aku mempengaruhi mereka. Dan kau? Kau hanya bisa diam seperti seorang pecundang!" Bisiknya diiringi ejekan.
Han Xi Fang menarik kerah hanfu Han Xiao Yan dan mencekik lehernya dengan erat hingga pemuda itu terbatuk-batuk.
"Mati kau!"
Kaisar dan permaisuri membelalakkan mata mereka terkejut.
"HENTIKAN PEMBUNUH ITU!!" Teriak Kaisar Han panik.
Uhuk!!
Sebelum Han Xiao Yan menutup matanya, dengan sigap beberapa prajurit datang dan melepaskan dengan paksa tangan Han Xi Fang yang mencekik lehernya.
"Di-a sang-at lic-ik. Uhuk!!" Han Xiao Yan masih sempat-sempatnya memanaskan suasana, ditengah rasa sakit di lehernya yang terdapat bekas memerah.
Prajurit lainnya segera membawakan rantai untuk mengikat tangan Han Xi Fang, agar dia tidak memberontak saat diberi hukuman. Namun, sebelum prajurit itu memegang tangannya untuk dipasangkan rantai, Han Xi Fang menghindar, ia memutar pergelangan tangan salah satu prajurit.
Krak!
Prajurit itu menjerit keras saat merasakan pergelangan tangannya seolah dipatahkan.
Satu prajurit lain datang dan memegangi tubuh Han Xi Fang dari belakang. Pria itu tak tinggal diam, ia menjungkirbalikkan tubuh prajurit itu ke depan, lalu membantingnya dengan kasar.
Saat Han Xi Fang sedang menghajar salah satu prajurit. Tanpa ia sadari, seorang prajurit lain tengah berdiri di belakangnya sambil mengangkat sebuah balok kayu berukuran besar tinggi-tinggi.
Bugh!!
Balok kayu itu menghantam kepala Han Xi Fang dengan keras. Tubuh pria itu perlahan melemas dan jatuh ke tanah.
"Xiao Ran..." Rintih Han Xi Fang, sebelum semuanya gelap.
Orang-orang melotot terkejut melihat aksi yang dilakukan prajurit itu. Semua orang menutup mulut mereka yang menganga tak percaya akan apa yang mereka lihat.
Di sisi lain...
Jendral Tang Zhou terlihat tengah memacu kudanya secepat mungkin atas segera sampai di Istana Utama. Ia baru mendapatkan kabar dari salah satu mata-matanya, bahwa Han Xi Fang akan dijatuhi hukuman lima puluh kali cambukan atas tuduhan penyerangan terhadap pangeran kedua.
Setelah mendapatkan kabar itu, dengan secepat kilat ia mengambil kuda miliknya tanpa pikir panjang. Ia tidak akan pernah membiarkan hal buruk terjadi pada pangeran pertama.
Setelah sampai, Jendral Tang Zhou diberhentikan oleh prajurit di pintu gerbang Istana Utama. Ia mengerutkan alisnya heran.
"Mohon ampun, jendral, Anda tidak diizinkan untuk memasuki istana atas perintah Yang Mulia Kaisar. Mohon kembali beberapa saat lagi,"
Pria paruh baya itu menggeram marah. Kaisar pasti merencanakan sesuatu. Jika tidak, mengapa ia tidak diizinkan memasuki istana?
"Apa yang kalian lakukan pada Yang Mulia Pangeran Pertama?! Izinkan jendral ini masuk!" Desak Jendral Tang Zhou.
"Mohon maaf, silahkan jendral kembali lain waktu."
Pria paruh baya itu berfikir keras, akhirnya ia mengingat jalan pintas yang terletak di belakang kediaman Han Xi Fang. Ia membalikkan kudanya dan pergi dari sana. Setelah dirasa cukup aman, ia memasuki sebuah terowongan kecil. Yeah! Akhirnya ia bisa masuk.
Tak membuang waktu lagi. Jendral Tang Zhou segera menuju halaman penjara tempat di mana akan dilangsungkan hukuman.
Setelah sampai, betapa terkejutnya ia ketika melihat pemandangan tidak manusiawi yang dilakukan Kaisar Han pada Han Xi Fang, darah dagingnya sendiri.
"HENTIKAN SEMUA INI!!"
Satu cambukan yang hendak dilayangkan kepada Han Xi Fang seketika terhenti saat mendengar suara menggelegar Jendral Tang Zhou.
Sontak semuanya menoleh ke asal suara. Mereka melihat orang yang sangat berpengaruh di Kekaisaran Han tengah berdiri dengan sorot mata tajam penuh amarah. Tangannya mengacungkan pedang ke arah orang-orang, menandakan pertentangan.
Bagaimana tidak? Han Xi Fang terlihat berdiri lemas tak sadarkan diri di tengah-tengah dua tiang kayu. Kedua tangannya diikat menggunakan rantai besi, dan terhubung pada dua tiang besar yang menancap itu.
Kakinya dibelenggu oleh bola besi yang besar dan berat. Darah di kening pria tampan itu terlihat mulai mengering.
Jendral Tang Zhou benar-benar tidak bisa mentoleransi perbuatan Kaisar Han pada Han Xi Fang. Matanya memerah, tangannya terkepal erat, sehingga urat di tangannya terlihat menonjol.
Kaisar Han terlihat terkejut saat melihat kehadiran Jendral Tang Zhou. Darimana dia datang? Pikir Kaisar Han panik. Ia sudah memerintahkan prajurit yang berada di gerbang utama untuk tidak mengizinkan Jendral Tang Zhou masuk. Bagaimana bisa dia berada di sini?!
Pria paruh baya itu berjalan dengan langkah tegap dan mantap. Aura seorang jendral perang terpancar darinya, membuat semua orang harus menundukkan kepala mereka ketika melihatnya.
Kaisar Han berdiri dari kursi kebesarannya.
"Jendral," gumam Kaisar Han yang terdengar khawatir.
"Apa ini Yang Mulia?!" Kata pria paruh baya itu dengan wajah marah.
"Apa alasan Yang Mulia menghukum pangeran pertama?!"
Kaisar Han diam sejenak. Ia sendiri juga tidak tahu pasti apa yang menyebabkan dirinya menghukum putranya itu.
Melihat ayahnya diam, Han Xiao Yan yang duduk segera berdiri untuk menjelaskan. Bisa gawat kalau Jendral yang satu ini mengamuk. Dia adalah salah satu orang penting yang tidak bisa disinggung.
"Jendral, saya harap Anda tenang. Ini semua tidak seperti yang Anda lihat," ucap Han Xiao Yan meyakinkan. Namun, penjelasannya mendapatkan tatapan tajam dari Jendral Tang Zhou.
"Jendral ini tidak bertanya padamu! Pasti kau adalah otak di balik semua ini!"
Wajah Han Xiao Yan pucat pasi. Bagaimana bisa dia mengetahuinya?!
"Apa yang Anda katakan, jendral? Han Xi Fang memang telah menyerang Benwang di kediaman pada malam hari," jawab Han Xiao Yan, tak mau mengakui perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Darkness Until The End Of Life
Fantasy"Anda tidak perlu bersusah-payah menyingkirkan saya untuk mendapatkan tahta. Saya tidak menginginkannya." Han Xi Fang. Pangeran Pertama Kekaisaran Han yang terlantar karena terlahir tunanetra (buta), membuatnya diacuhkan dan hidup tertindas. Menjadi...