Hari pertama

34 5 0
                                    

Malam berganti pagi. Langit nampak sedikit gelap dan matahari masih malu-malu menunjukkan cahayanya yang agung.

Sepasang kekasih tertidur lelap di satu ranjang yang sama, entah apa yang mereka lakukan semalam.

"Hmmm..." Xiao Ran melenguh. Ia menggeliatkan tubuhnya, lalu perlahan membuka mata. Pemandangan yang ia lihat membuatnya sadar bahwa dirinya sedang tidak berada di dalam kamarnya.

Gadis itu membalikkan tubuhnya ke kiri, dan langsung disambut oleh wajah tampan Han Xi Fang di depannya. Jemari lentiknya mengelus wajah pria itu dengan lembut. Ada sebuah senyuman manis di bibir Xiao Ran ketika mengingat momen manis keduanya.

"Aku mencintaimu.... Fang'er," gumamnya. Kemudian mengecup singkat pipi Han Xi Fang. Ia bangkit dan bersiap untuk mengerjakan tugasnya di pagi hari yang dingin ini.

Ia mulai menyapu, memasak, menyirami tanaman, dan menyiapkan keperluan junjungannya. Ah, ralat, kekasihnya.

Namun, ketika Xiao Ran hendak membersihkan halaman depan, ia melihat seorang pria yang berdiri tegap di pintu masuk kediaman. Dengan tatapan heran serta penasaran, dirinya memutuskan untuk mendatanginya dan sedikit bertanya. Tapi penampilannya terlihat seperti seorang pengawal. Tidak mungkin kaisar menaruh pengawal di sini. Dia pasti telah salah tempat, pikirnya.

"Permisi, sepertinya tuan salah tempat. Ini kediaman Pangeran Pertama Han Xi Fang," ucap Xiao Ran di belakang pria yang memunggunginya.

Pria itu berbalik, yang tak lain adalah Han Feng Juan. Baru beberapa saat, matanya melotot terkejut kala melihat paras cantik gadis berpakaian seorang pelayan di hadapannya. Aiiish! Ini masih pagi!

"I-iya, ha? Tidak, saya tidak salah tempat. Saya adalah pengawal baru yang ditugaskan oleh Jendral Tang Zhou atas izin Yang Mulia Kaisar," jawab Han Feng Juan. Matanya masih menatap Xiao Ran tanpa berkedip.

Gadis itu mengangguk dan tersenyum senang. Rupanya jendral yang mengirimkannya untuk menjaga kediaman ini. Dia sungguh baik.

"Rupanya seperti itu. Saya tidak menduga jika Yang Mulia Kaisar mengizinkan,"

Lain halnya dengan Han Feng Juan. Jiwanya bergelora setiap kali melihat gadis cantik yang lebih cantik dari sebelumnya. Semua itu bertambah saat melihat senyumannya dan betapa ramah dan halus suaranya. Dia... berbeda.

Ingatkan dirinya sudah berapa jumlah calon selirnya belakangan ini.

"Sebelumnya, perkenalkan. Aku Yu Tian. Senang bertemu denganmu." Han Feng Juan merubah namanya menjadi 'Yu Tian' untuk menyembunyikan identitasnya.

Nama yang keren, kan? Tolong, jangan memujinya.

Ia mengulurkan tangan kepada Xiao Ran, bermaksud berkenalan.

"Saya Xiao Ran, pelayan di kediaman Yang Mulia Pangeran," balas Xiao Ran dengan ramah. Tangannya menyambut uluran tangan Han Feng Juan.

Han Feng Juan menggenggam tangan halus gadis itu tanpa melepaskan sedetikpun pandangan matanya dari wajahnya yang teduh.

"Tuan Yu?" Panggil Xiao Ran saat melihat bahwa pengawal di depannya masih menatap dirinya dan tidak melepaskan genggaman tangan mereka. Ada rasa tidak nyaman ketika melihat pria ini. Meskipun wajahnya terbilang tampan, tapi masih kalah jauh dari Han Xi Fang.

"Xiao Ran? Kamu di sana?"

Suara Han Xi Fang memecah kontak mata antara Xiao Ran dan Han Feng Juan, yang sontak membuat mereka berdua menoleh ke asal suara.

Mereka menemukan seorang pria sedang berdiri di dekat tangga. Dia menggunakan hanfu hitam berpadu biru tua, dengan kain berwarna senada yang menutupi matanya. Dia terlihat memegang sebuah tongkat dan memegangi pilar di sampingnya.

Buru-buru Xiao Ran menghampiri junjungannya, meninggalkan Han Feng Juan seorang diri begitu saja. Dan hal itu berhasil membuatnya geram.

"Yang Mulia, Anda sudah bangun. Mari hamba bantu menyiapkan diri," ucap Xiao Ran menggunakan bahasa formal. Meskipun sempat membuat Han Xi Fang bingung, tapi dengan cepat gadis itu mengatakan bahwa ada orang lain selain mereka berdua.

Tangan Han Feng Juan mengepal kuat tanpa sepengetahuan Han Xi Fang dan Xiao Ran yang berjalan meninggalkannya masuk ke dalam kediaman. Sorot mata penuh kebencian sangat terlihat begitu menatap sosok pria yang selama ini menggantikan posisinya, terlebih lagi dia bisa berada sangat dekat dengan Xiao Ran, gadis yang dirinya sukai.

"Aku sangat membencimu, Han Xi Fang!" Ia mengutuk dengan sangat nama pria itu di dalam benaknya.

"Aku pastikan kau akan menanggung semua dosa ibumu!"

"Xiao Ran harus menjadi milikku. Lihat saja, setelah aku dinobatkan sebagai kaisar, aku bersumpah akan membuat hidupmu bagaikan di neraka!"

Di tengah kobaran kemarahan Han Feng Juan yang terbakar api cemburu pada kedekatan Han Xi Fang dan Xiao Ran. Di lain tempat, justru yang sedang dikutuk habis-habisan sedang menikmati sarapan berdua.

"Bagaimana masakan ku hari ini? Kamu menyukainya Feng'er?" Tanya Xiao Ran semangat, dan langsung mendapatkan anggukkan dari pria itu.

"Selalu istimewa," puji Han Xi Fang. Singkat, tapi mampu membuat sang kekasih merasa senang.

"Siapa pria yang mengajakmu berbicara tadi?" Tanyanya, seraya menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Xiao Ran memasukkan daging tambahan ke dalam mangkuk Han Xi Fang agar tubuhnya tidak sekurus sekarang.

"Kaisar meletakkan satu pengawal di kediaman ini atas usul Jendral Tang Zhou," jawab gadis itu.

Mendengarnya, Han Xi Fang mengangguk mengerti. Tak heran jika mendengar nama Jendral Tang Zhou di dalam setiap hal yang berhubungan dengan dirinya. Pria paruh baya itu sudah ia anggap sebagai ayahnya sendiri. Begitu banyak kebaikan yang dilakukannya.

"Jendral begitu baik. Tapi dia sangat jarang berkunjung akhir-akhir ini," kata Xiao Ran, sambil merapikan alat makan yang mereka gunakan untuk dicuci.

"Mungkin dia sibuk,"

"Sudah lama aku tidak menyentuh panahku. Aku akan ke belakang untuk latihan sebentar,"

"Perlu aku menemanimu?" Tanya Xiao Ran dengan wajah khawatir. Bagaimana tidak? Dirinya sangat takut jika pria itu tiba-tiba terjatuh saat melakukan hal yang melelahkan. Dan dia akan kembali jatuh sakit.

"Tidak, istirahatlah. Aku hanya berlatih sebentar," balasnya. Han Xi Fang meraih tongkat di sampingnya, lalu berjalan ke arah pintu menuju ke halaman belakang.

Han Xi Fang berlalu pergi, menyisakan Xiao Ran yang masih menatapnya hingga ia benar-benar melangkah keluar. Setelah merasa tenang, gadis itu segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa segera menyusul Han Xi Fang.

Painful Darkness Until The End Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang