"Penjara."
"Bebaskan dia."
"Kumpulkan semua bukti."
"Yang Mulia, Anda harus menyiapkan hanfu terbaik untuk pengobatan Anda."
"Tidak perlu. Benwang akan menendang Han Xiao Yan, lalu merebut hanfu dan mahkota yang menjadi kebanggaannya itu."
~~~~~~~
Pagi hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari kemenangan bagi kubu Han Xiao Yan karena telah berhasil mendapatkan posisi kuat setelah semua usaha kotor yang mereka lakukan hanya demi sebuah gelar, bahkan rela mengkhianati orang-orang terdekat demi menuruti ambisi.
Pesta penobatan Han Xiao Yan ini bisa dikatakan yang terbesar dalam sejarah Kekaisaran Han selama ratusan tahun dan beberapa kepemimpinan kaisar yang pernah menjabat. Dihadiri oleh ratusan, bahkan ribuan orang-orang penting dari berbagai daerah. Keluarga kekaisaran/kerajaan, pejabat, master, guru, serta pedagang-pedagang kaya raya juga turut diundang. Termasuk Master Ling dan Ling Zhui pun turut mengisi undangan.
Ada yang berbeda dari penampilan gadis itu. Ling Zhui yang dulu selalu berpenampilan berlebihan dan wajah putih bedak, kini menjelma menjadi gadis cantik yang manis. Terbukti sejak ia melangkahkan kakinya dari gerbang istana dirinya selalu mendapatkan siulan dari pemuda bangsawan dan menjadi buah bibir bagi nona bangsawan lain yang tentu saja iri melihatnya menjadi sorotan.
Ling Zhui benar-benar terpesona dengan semua dekorasi dan tamu yang hadir. Ini semua sangat megah. Ia merapikan rambut dan hanfu berwarna merah muda yang ia kenakan agar selalu terlihat sempurna. Bukan. Bukan untuk menarik perhatian pemuda, melainkan agar dirinya terlihat sempurna di mata Han Feng Juan.
"Ayah, aku akan ke sana sebentar," ujarnya seraya menunjuk sekumpulan gadis yang sedang bergosip ria di meja sebrang.
Master Ling melihat ke arah yang dimaksud, kemudian mengangguk. Melihat hal itu membuat Ling Zhui senang, ia sedikit membungkuk, kemudian berjalan menjauh dari sang ayah.
Sembari berjalan menjauh, ternyata ia diam-diam melirik ke belakang untuk memastikan ayahnya tidak melihatnya. Ya, benar saja. Master Ling sedang disibukkan dengan percakapan antara sesama master perguruan, sehingga tak melihat putrinya pergi ke arah yang berlawanan dari yang gadis itu katakan sebelumnya.
"Bagus!" Ia bersorak dalam hati.
Gadis cantik itu melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan keadaan aman, setelahnya ia pergi ke bagian kediaman putri dan pangeran.
Tujuannya ke istana selain menghadiri undangan adalah menyelidiki di mana keberadaan pangeran pertama yang disembunyikan dan seperti apa keadaan pria itu sehingga kaisar sangat malu memiliki anak sepertinya.
Bukankah sangat keterlaluan jika istana bahkan sampai menutupi kelahiran seorang pangeran selama bertahun-tahun?
Apa masalahnya jika dia tak bisa melihat?
Apakah rasa malu jauh lebih penting daripada hati nurani orangtua?
Di sepanjang jalan yang ia telusuri hanya ada banyak pelayan dan pengawal yang sibuk berlalu lalang. Merasa bingung dan tak mengetahui arah, ia memutuskan untuk bertanya kepada salah satu pelayan yang lewat.
"Permisi, maaf, aku ingin bertanya," ucap Ling Zhui setelah menghentikan satu pelayan yang sepertinya masih gadis. Ia juga sempat terpana saat melihat wajahnya yang cantik. Sayang sekali nasibnya hanya sebagai pelayan, jika tidak, ia yakin gadis ini akan menjadi rebutan pria berkuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Darkness Until The End Of Life
Fantasy"Anda tidak perlu bersusah-payah menyingkirkan saya untuk mendapatkan tahta. Saya tidak menginginkannya." Han Xi Fang. Pangeran Pertama Kekaisaran Han yang terlantar karena terlahir tunanetra (buta), membuatnya diacuhkan dan hidup tertindas. Menjadi...