Mendengar bahwa ayahnya hanya akan memberinya gelar Putra Mahkota, raut wajah Han Xiao Yan mendadak berubah kecewa. Ia menginginkan sesuatu yang lebih, yakni kursi naga dan mahkota kaisar!
Tapi setelah dipikir-pikir lagi, ia tak memiliki pilihan lain. Baik, dua langkah lagi ia bisa duduk di atas tahta tanpa hama pengganggu, sedikit lama menunggu bukanlah masalah besar baginya.
"Suamiku. Jadi, kapan Yan'er akan dinobatkan?" Tanya Permaisuri Xin Jiawei seraya memegang manja lengan Kaisar Han. Ia menatap penuh harap.
"Kapanpun dia menginginkannya."
Mata Han Xiao Yan melotot terkejut saat mendengar jawaban tak terduga yang keluar dari mulut ayahnya. Jika saja ia tidak sedang berakting sakit, mungkin ia sudah melompat kegirangan.
"Tiga hari lagi," jawabnya dengan mata berseri-seri.
"Mustahil!" Sergah Kaisar Han, yang langsung melunturkan senyuman Han Xiao Yan saat itu juga.
"Penobatan adalah upacara besar. Perlu waktu untuk mempersiapkannya dengan baik," ungkap pria paruh baya itu. Ada-ada saja. Mana ada upacara penobatan bisa diselesaikan dalam waktu tiga hari. Anak payah!
"Bagaimana kalau minggu depan?" Kini wanita berhanfu merah emas itu bersuara.
Mendengar penawaran itu, membuat Kaisar Han mengerutkan kening dan berfikir sejenak. Akhirnya dia mengangguk usai beberapa saat terdiam.
"Baiklah."
"Yeah!"
Permaisuri Xin Jiawei berteriak kegirangan dalam hati. Akhirnya cita-citanya untuk menjadikan putranya seorang kaisar perlahan-lahan membuahkan hasil. Ia bisa memastikan jika seluruh Keluarga Xin akan berterima kasih pada dirinya yang telah berjasa mengangkat kelas bangsawan di keluarganya menjadi bangsawan kelas tinggi.
Selama ini usahanya tidaklah sia-sia. Meskipun telah banyak mengorbankan darah dan nyawa, ia tetap tidak perduli. Yang ada di dalam otaknya hanyalah tahta, tahta, dan tahta. Harta, tahta, dan kekuasaan. Semuanya!
"Kalau begitu Zen akan keluar dan mulai mengatur semuanya."
"Dan kau Yan'er, kau harus segera pulih," ujarnya.
"Ayah tak perlu khawatir, aku akan berusaha sembuh demi Ayah." Pemuda itu tersenyum manis.
"Maksudku, demi gelar itu," batinnya licik.
"En." Kaisar Han akhirnya beranjak pergi dari kamar sang putra untuk memulai persiapan. Banyak yang harus dilakukan dalam beberapa hari ini. Namun, langkah kakinya berhenti sebelum benar-benar keluar dari pekarangan luas kediaman Han Xiao Yan. Dia menghela nafas panjang.
"Maafkan aku, Ning'er. Aku tidak mampu menemukan putra kita. Tolong berikan petunjuk," gumamnya.
~~~~~~~
Tiga hari telah berlalu, saat ini istana kekaisaran sedang dilanda kesibukan mempersiapkan upacara penobatan Putra Mahkota. Rakyat juga tak mau ketinggalan, mereka membuat pesta perayaan dengan menggelar pasar di sepanjang malam selama sepuluh hari berturut-turut.
Meskipun semuanya tengah bersuka cita, lain halnya dengan Jendral Tang Zhou yang kini frustasi memikirkan rencananya yang berantakan total. Ia tak menyangka bahwa kejadian ini akan terjadi dan berbanding terbalik dengan semua strategi yang telah ia susun.
Rencananya yang semula akan mengepung dan menyerang istana kekaisaran setelah mengumpulkan semua bukti, kini hancur. Sedangkan ia baru akan menyelidiki kediaman menteri keuangan Luo Chang, yang telah lama ia curigai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Darkness Until The End Of Life
Fantasia"Anda tidak perlu bersusah-payah menyingkirkan saya untuk mendapatkan tahta. Saya tidak menginginkannya." Han Xi Fang. Pangeran Pertama Kekaisaran Han yang terlantar karena terlahir tunanetra (buta), membuatnya diacuhkan dan hidup tertindas. Menjadi...