Keesokan harinya.
Kiena, Sakura, Sai dan Naruto sedang berada di Ichiraku Ramen.
"Ini dia pesananmu!"
"Sankyuu~" balas Naruto.
Lalu Naruto membuka sumpitnya dengan mulut dan tangan kiri "Sudah kuduga, makan dengan tangan kiri itu sangat sulit." Ucapnya lesu.
Karena misi tempo hari, tangan kanan Naruto sekarang sedang diperban. Jutsu baru Naruto memang sangat kuat, namun semakin kuat suatu jurus, semakin besar pula resiko yang akan diterima.
Sakura menggeser kursinya "Berikan sumpitnya padaku."
Naruto menoleh dengan merona 'Apakah Sakura-chan akan menyuapiku?'
Lalu melirik Kiena yang berada disebelah Sakura dan sedang tersenyum kepadanya seakan berkata 'Turuti saja.'
Namun Naruto salah menangkap maksud Kiena. Dan wajah Naruto seketika merona hebat memikirkan Kiena yang akan menyuapi nya.
Namun tiba-tiba dirinya berjengit kaget "Aduh!" Dan menoleh ke kanan.
"Buka mulutmu. Aaaaa~" Ucap Sai dengan sumpit yang mengambang di udara.
"Jangan mengangguku!" Seru Naruto.
"Apa?" Sai bingung.
Kakashi masuk kedalam kedai namun hanya Kiena yang menyadari. Kiena tersenyum kepada Kakashi dan Kakashi balas tersenyum.
"Jangan bilang 'Apa'! Padahal Sakura-chan dan Kiena-chan mau menyuapi ku!" Seru Naruto kesal.
"Waktu ada teman dalam masalah, kau harus menolong nya. Itu yang dilakukan teman sejati menurut buku ini." Jawab Sai santai.
"Jangan hanya baca buku seperti itu! Kau juga harus bisa baca situasi! Mengerti?!" Geram Naruto.
"Hm? Bagaimana bisa membaca hal yang tidak terlihat?" Tanya Sai.
Naruto berteriak frustasi "Gaahhhh!!! Kau sangat menyebalkan!!!"
"Hm? Ada apa ribut-ribut?" Akhirnya Kakashi bersuara dan barulah tiga orang lain nya menyadari kehadiran Kakashi.
"Kakashi-sensei!" Pekik Sakura terkejut.
"Naruto tak bisa makan dengan tangan kiri, jadi kami sedang berdebat siapa yang akan menyuapi nya." Jelas Sakura.
"Hmm..." Kakashi terlihat berpikir sejenak sebelum menyempil diantara Sakura dan Naruto "Ini, makanlah." Ucapnya tanpa dosa seraya menyuapi Naruto.
Naruto ogah-ogahan 'Hee. Mengapa Kakashi-sensei juga ikut-ikutan ttebayo?!'
"Ano Kakashi-sensei. Mengapa Kakashi-sensei tidak masuk rumah sakit? Semua orang membicarakan Kakashi-sensei yang tidak masuk rumah sakit setelah pertarungan tempo hari." Tanya Sakura.
Kakashi menghela nafas dan menjawab lesu "Jadi aku seperti itu dimata orang lain? Menyedihkan."
Sedangkan Kiena sudah merona malu tanpa yang lain sadari. Karena belakangan ini Kiena selalu bersama Kakashi. Apalagi ketika mengingat kejadian kemarin, wajahnya sudah semerah tomat.
Kakashi menatap langit-langit kedai "Yah, karena aku tidak menggunakan Mangekyo Sharingan. Jika saat itu kalian datang terlambat, kemungkinan aku sudah menggunakan nya dan akan terbaring dirumah sakit lagi."
Lalu menatap Naruto "Naruto. Kau sudah bertambah sangat kuat, bahkan melampaui ku. Namun ingat, makin hebat jutsu yang kau gunakan, makin besar resikonya padamu."
Naruto terlihat menunduk sesaat "Kakashi-sensei."
Kemudian tersenyum lebar menatap Kakashi "Aku yang paling tau keadaan ku. Suatu hari nanti aku akan menjadi Hokage! Aku sangat kuat, jadi tidak ada yang perlu dicemaskan ttebayo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change. [PART 2]
FantasyKiena beranjak dewasa menjadi Kunoichi yang sangat cantik dan juga sangat kuat. Seluruh warga Desa Konoha mengenali Kiena bahkan Kiena memiliki penggemar. Namun semakin berjalan nya waktu, semakin dekat pula batas waktu yang telah disepakati oleh De...