Hari Tenang.

889 91 9
                                    

Kiena baru saja akan pulang setelah mengantar Kakashi ketika tiba-tiba seseorang memanggil namanya.

"Kiena-chan!"

Kiena menoleh "Naruto!"

Naruto terengah-engah "Hah~ Akhirnya aku menemukanmu Kiena-chan!"

Kiena memiringkan kepalanya "Hm? Ada apa Naruto? Apakah tanganmu sakit?"

Naruto menggeleng "Tidak. Tidak sama sekali ttebayo! Ini berkat Kiena-chan sebagai Ninja medis yang paling hebat di Konoha!"

Kiena tertawa kecil "Terimakasih. Lalu, ada apa Naruto mencari ku?"

Naruto menggaruk kepalanya dan terlihat salah tingkah "Err.. Etto.. Maukah Kiena-chan jalan bersamaku? Ini bukan kencan ttebayo! Tapi jika Kiena-chan menganggapnya seperti itu tidak masalah! Maksudku! Kiena-chan jarang terlihat jadi.. Etto.."

Kiena tertawa "Baiklah. Baiklah. Anggaplah ini sebagai hadiah atas keluarnya Naruto dari rumah sakit!"

Naruto mengangguk semangat "Yosh! Begitulah maksudku ttebayo!!"

Merekapun berjalan-jalan sambil berbincang ringan. Sesekali Naruto melirik Kiena dengan wajah merona. Semua orang menyapa mereka. Namun tetap saja, jika ada orang yang mendekat, Kiena refleks berlindung dibalik tubuh Naruto. Hal itu membuat Naruto bertanya-tanya.

Sepertinya Kiena masih belum terbiasa karena selama ini hanya dirumah saja. Walaupun terkadang ia keluar namun hanya disekitaran rumah saja.

"Kiena-chan jika merasa tidak nyaman, bisa memegang ku ttebayo!" Ucap Naruto ketika melihat Kiena yang seperti anak kucing sedang berlindung.

Kiena pun memegang ujung baju Naruto "Gomenne Naruto."

Naruto menggaruk pipinya 'Maksudku pegang tanganku ttebayo! Ah tapi tidak masalah! Sebenarnya ada apa dengan Kiena-chan??'

Pada akhirnya Naruto membawa Kiena kesebuah taman bermain yang lumayan sepi agar Kiena merasa nyaman. Taman bermain yang selalu dikunjunginya saat ia masih kecil dulu.

Dan benar saja, Kiena berlari kecil ke arah ayunan dan bermain dengan riangnya. Naruto yang melihat itupun tersenyum karena bisa membuat Kiena senang. Naruto berjalan dan menaiki ayunan disebelah Kiena.

"Err.. Kiena-chan." Panggil Naruto.

Kiena memberhentikan ayunan nya dan menoleh pada Naruto "Ada apa Naruto?"

Naruto menatap Kiena lekat "Aku tau aku telat mengatakan ini, tapi terimakasih Kiena-chan! Terimakasih karena telah datang dan mengulurkan tangan padaku. Terimakasih karena telah menjadi orang pertama yang mengakui ku. Terimakasih karena telah menyelamatkan ku."

Wajah Naruto merona hebat dan pandangan nya tidak tentu arah "Err.. Etto.. Sepertinya aku.. M-Menyukai.. Kiena-chan ttebayo.."

Kiena tertegun sesaat namun kemudian tersenyum manis "Naruto." Panggil Kiena lembut.

Naruto pun menatap Kiena yang tertawa kecil "Sepertinya Naruto belum paham ya. Itu hanyalah perasaan kagum, bukan perasaan suka."

Naruto menggaruk kepalanya "Tapi Kiena-chan--"

Kiena berdiri dan membungkuk dihadapan Naruto "Lagipula, sebenarnya bukan aku yang pertama kali mengakui mu. Bukan aku orang pertama yang berada disamping mu. Dan juga.." Kiena tertawa kecil "Dan juga Naruto sepertinya sudah mencintai dia namun Naruto belum sadar."

Naruto tertegun dengan wajah merona karena Kiena yang tepat berada dihadapan nya.

"Aku tidak mengerti ttebayo..."

Second Change. [PART 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang