Beberapa tahun setelahnya.
"Hime." Kakashi memeluk tubuh mungil istrinya dari belakang seraya menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Kiena.
"Ada apa Anata?" Tanya Kiena lembut yang sedang menyirami kebun kecil nya.
Kakashi hanya bergumam, membuat Kiena tertawa kecil "Geli Anata~"
Kakashi tersenyum senang. Ah, betapa indahnya masa tua dirinya. Menghabiskan waktu berdua bersama istri mungilnya. Sementara ketiga anak nya telah tumbuh dewasa dengan cepat.Ken dan Satoru seperti biasa, sedang melaksanakan misi. Sementara putri kecilnya yang telah lulus dari Akademi kini beranjak menjadi seorang gadis cantik, dan berada satu Tim dengan Boruto, Sarada serta Mitsuki. Dengan Jounin pembimbing mereka yaitu Konohamaru.
Beberapa waktu yang lalu, Naruto pulang ke Desa dengan membawa seorang anak lelaki berambut hitam dan kuning, yang bernama Kawaki. Kawaki kini tinggal bersama dengan keluarga Uzumaki.
Harumi menjadi semakin sering bermain kerumah Boruto. Bahkan Boruto, Kawaki dan Harumi selalu terlihat bersama.
Berbicara tentang mereka, Kiena seperti merasakan sesuatu dalam diri Boruto dan Kawaki. Juga sang putri Harumi yang baru-baru ini diketahui nya ternyata memiliki sebuah tanda didahinya. Tanda itu berbeda dengan tanda miliknya dan muncul hanya disaat-saat tertentu. Seperti yang dialaminya dulu.
"Sedang memikirkan apa, Hime?" Tanya Kakashi melihat istrinya yang melamun.
Kiena tersadar dan mematikan selang airnya "Anata.."
"Ya sayang."
Kiena terdiam sesaat "Entah mengapa aku seperti merasakan sesuatu dalam diri Boruto. Aku seperti terhubung tapi aku belum tau apa itu. Sementara Kawaki, aku merasa dia juga memiliki suatu hal yang berkaitan dengan Boruto."
Kakashi membalikan tubuh Kiena untuk menghadap nya, kemudian menangkupkan kedua tangan nya pada wajah istrinya seraya mengusapnya lembut "Akan aku tanyakan pada Naruto secara rinci, Hime. Tidak perlu khawatir."
Kiena menggigit bibirnya yang membuat Kakashi mengelus bibirnya "Jangan lakukan itu sayang."
Kiena menurut namun dirinya masih merasa tidak tenang. Kakashi yang melihat itupun merengkuh tubuh mungil seraya mengelus kepala istrinya "Tidak perlu cemas, Hime. Semua akan baik-baik saja."
Kiena pun hanya mengangguk meski dirinya merasa tidak yakin dengan kata 'Baik-baik saja.'
.
.
.
Beberapa hari setelahnya, Ken dan Satoru yang bebas misi memutuskan untuk bertanding. Dimana keduanya akan berlomba mendapatkan hadiah terbanyak dari para gadis. Merekapun sengaja memakai baju yang sama agar para gadis merasa kesulitan membedakan mereka.
"Ha! Apa kau tidak gerah selalu memakai pakaian seperti ini?" Ken menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
"Justru aku yang seharusnya berkata seperti itu! Kau selalu memakai dua lapis baju! Dasar baka Aniki." Jawab Satoru.
"Sudahlah. Bagaimana penampilan kami, Harumi? Kaa-san?" Tanya Ken dengan berspose sok keren, mengabaikan Kakashi yang menatap mereka. Sementara Satoru menurunkan kacamata nya dan menjulurkan lidah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change. [PART 2]
FantasyKiena beranjak dewasa menjadi Kunoichi yang sangat cantik dan juga sangat kuat. Seluruh warga Desa Konoha mengenali Kiena bahkan Kiena memiliki penggemar. Namun semakin berjalan nya waktu, semakin dekat pula batas waktu yang telah disepakati oleh De...