Naruto ingin membicarakan sesuatu kepada semua teman-teman nya dan disinilah mereka, berkumpul didekat tumpukan kayu-kayu.
"Jadi, aku ingin kalian membiarkan aku mengatasi Sasuke." Ucap Naruto yang langsung saja ditentang keras oleh Tenten dan semuanya.
"Apa kau pikir kami akan menyetujui itu?" Ucap Tenten.
"Ya. Jangan biarkan keras kepalamu menghancurkan semuanya, Naruto." Timpal Shino.
"Padahal kami semua sudah setuju untuk membunuh Sasuke! Dan lagi harusnya Sasuke pasti kelelahan setelah bertarung dengan Danzo dan lebih mudah membunuhnya saat itu." Ucap Kiba.
"Itu tidak mudah! Madara ada disana!" Pekik Sakura.
"Naruto. Kau tidak bermaksud mengambil alih lalu melindungi Sasuke dengan cara seperti ini kan?" Ucap Shikamaru.
"Tidak. Aku sama sekali tidak ada niatan untuk melindungi nya." Balas Naruto.
Sedangkan Kiena hanya terdiam.
"Yang terpenting, sekarang tidak ada yang boleh melawan Sasuke." Ucap Naruto setelah berpikir panjang.
"Apa maksudmu?" Tanya Neji.
"Hanya aku yang bisa melawan nya. Itu yang kumaksud."
"Tapi itu sama sekali tidak menjelaskan apapun!" Pekik Tenten sedikit kesal.
"Jelaskan lebih rinci. Apa yang terjadi?" Tanya Neji lagi.
"Aku akan memberitau kalian saat waktunya tiba." Balas Naruto membuat Kiba jengkel.
"Kau meminta kami berkumpul dan mengatakan akan menjelaskan tentang Sasuke tapi apa yang kami dengar!"
Naruto berbalik seperti ingin pergi "Yah jadi begitulah. Intinya, serahkan saja padaku." Dan Naruto pun berlalu pergi meski teman-teman nya memanggilnya.
...
Kiena memutuskan untuk berjalan sejenak mengelilingi desa. Dilihatnya sudah banyak bangunan yang jadi, juga suasana desa yang kembali normal.
Kiena bahagia melihat desa yang sedikit demi sedikit kembali normal namun Kiena tak menyangkal jika jauh didalam hatinya, ia masih merasa sedih.
Karena sebagian besar bangunan sudah jadi, dan itu termasuk rumah Kiena. Kiena belum berani melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya sendiri. Lebih tepatnya Kiena belum siap.
Saat diperjalanan, Kiena melihat Kakashi dan Guy sedang menyanyikan lagu Janken (batu, gunting, kertas) sambil menggoyangkan pinggul mereka.
Kiena tertawa melihat itu. Kemudian mereka terlihat berbicara dan melakukan gerakan bodoh. Hingga akhirnya Guy menunjuk patung Hokage dan mereka mulai berlari.
Kiena tersenyum manis "Guy-sensei. Arigatou." Ucapnya dengan tulus walaupun tau Guy tidak akan mendengar nya. Namun seketika angin berhembus, seakan ingin membawa ucapan itu didengar oleh Guy.
Sedikit banyak Kiena menyadari, jika tidak ada Guy, entah apa jadinya Kakashi saat ini. Dan Guy lah yang pertama kali mengakui Kakashi dan menemaninya saat Kakashi sedang terpuruk.
Kiena pun kembali melanjutkan perjalanan nya.
...
..
.
Tak lama setelah itu, terdengar lah kabar bahwa Tsunade telah siuman dan nampak kembali sehat. Tak berselang lama, Tsunade mengatakan akan segera diadakan nya rapat.
Dan disinilah Kiena, berdiri terdiam didepan rumah nya sendiri. Kiena harus mengambil rompi Jounin nya untuk menghadiri rapat itu, namun sudah cukup lama Kiena sedari tadi hanya berdiri diam. Dirinya masih belum siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change. [PART 2]
FantasyKiena beranjak dewasa menjadi Kunoichi yang sangat cantik dan juga sangat kuat. Seluruh warga Desa Konoha mengenali Kiena bahkan Kiena memiliki penggemar. Namun semakin berjalan nya waktu, semakin dekat pula batas waktu yang telah disepakati oleh De...