Kagura membuka kedua matanya.
"Bibi."
Kagura menoleh dan melihat seseorang yang sangat dirindukan nya "Hagoromo."
Hagoromo tersenyum "Ya, ini aku, Hagoromo."
Kagura tersenyum dan berlari kecil memeluk Hagoromo "Hagoromo kecilku! Saat itu kau masih setinggi ini! Dan kau sekarang sudah sangat tua! Hah~ Sepertinya aku sudah sangat lama tertidur."
Hagoromo tertawa "Ya. Bagaimana dengan gadis itu, bibi?"
Kagura terpekik "Ah! Benar! Kiena! Bisa dibilang dia sudah mati, namun entah mengapa dia tidak bisa kembali seolah seperti ada sesuatu yang belum diselesaikan. Dan karena itu jugalah aku masih terikat di tubuhnya dan tidak bisa kembali."
Hagoromo mengangguk "Jadi begitu. Syukurlah, bibi berada dalam tubuh yang sangat tepat."
Kagura mengangguk semangat "Yah, aku selalu melihat nya dari dalam. Dia benar-benar mirip seperti ku dulu. Kurasa ini bukanlah suatu kebetulan. Aku menunggu sangat lama dan baru dapat bereinkarnasi dalam tubuh gadis kecil ini."
Kagura menunduk "Lalu, bagaimana dengan Ibumu, Kaguya?"
Hagoromo terdiam sesaat "Sepertinya aku harus mulai menceritakan semuanya."
Beratus ratus tahun lalu, Kagura bersama Kaguya turun ke bumi untuk melindungi pohon suci. Dahulu Kaguya memanglah sosok yang sangat baik dan berhati lembut, bahkan Kaguya selalu memperhatikan Kagura, adiknya.
Namun perang di bumi pada masa itu terus terjadi dan karena itulah, Kaguya berpikir jika kekuatan dewa dapat menghentikan perang.
Pada akhirnya, Kaguya mengajak Kagura untuk memakan buah pohon dewa. Tak lama kemudian, Kaguya melahirkan dua anak, Hagoromo dan Hamura.
Seiring waktu berlalu, Kagura mulai merasakan perubahan pada kakak nya itu. Dan itu diperkuat ketika Hagoromo bercerita pada dirinya jika saat itu ada seekor katak yang dapat berbicara dan mengatakan bahwa ibunya, Kaguya itu berbahaya.
Katak itu berkata Kaguya menumbalkan manusia demi ritual pohon sucinya, menjadikan mereka pasukan Zetsu Putih dalam persiapan untuk melawan keturunan Otsusuki dari dunia lain yang datang ke bumi mencari chakra untuk diri mereka sendiri.
Hagoromo dan Hamura tidak serta merta percaya akan hal itu. Namun Kagura mulai mencurigai Kaguya.
Kaguya akhirnya menyerah karena termakan oleh kekuasaan dan kehilangan kepercayaan pada kemampuan manusia untuk melakukan apa yang benar, dan memilih untuk menggunakan kekuatan besar dan mengerikannya untuk memperlakukan semua orang sesuai kehendaknya. Manusia sekitar waktu itu mulai takut dan menganggap Kaguya sebagai iblis.
Sejak saat itulah, Kagura terus menerus menyadarkan Kaguya jika cara yang dipilihnya adalah salah. Namun Kaguya menjadi iri karena Kagura yang memiliki kemampuan, mata yang unik juga chakra lebih banyak darinya dan Kagura tidak memiliki keturunan.
Sedangkan ia memiliki Hagoromo dan Hamura yang membuatnya harus membagikan chakranya sendiri pada anaknya.
Puncaknya adalah malam perdebatan dua bersaudari itu. Dan malam itu jugalah menjadi malam terakhir bagi Kagura.
Kagura gagal menyadarkan Kaguya. Lalu setelah kejadian itu, Hagoromo dan Hamura melihat sendiri perbuatan ibunya seperti yang dikatakan katak itu.
Kaguya yang sudah terpojok dan iri bahwa anaknya sendiri mewarisi chakranya, menjadi marah lalu menyatukan dirinya dengan Pohon Suci itu sendiri melawan kedua anaknya dalam bentuk Juubi dalam upaya untuk merebut kembali chakra yang dia telah berikan pada kedua anaknya itu.
Dan terjadi lah pertempuran antara Ibu melawan dua anaknya. Pertempuran sengit yang berlangsung sangat lama. Pertempuran berakhir dengan Hagoromo dan Hamura menyegel chakra monster itu dalam tubuhnya dan cangkannya sebagai inti dari kekuatan Sannin, menciptakan benda angkasa yang akan dikenal sebagai Tsuki, bulan.
Hamura kemudian mengambil kepemimpinan klan Otsutsuki dan berangkat ke bulan untuk menjaga sisa-sisa sang monster, sementara Hagoromo tetap di bumi untuk menyebarkan chakra bagi kemanusiaan dan mengajarkan mereka konsep Ninshū. Namun, sebelum anak-anaknya benar-benar bisa menyegelnya, Kaguya telah mewujudkan kehendaknya dalam bentuk manusia buatan yang disebut Zetsu Hitam.
"Lalu aku memiliki dua orang anak, Ashura dan Indra." Ucap Hagoromo.
Zetsu Hitam memanipulasi putra sulung Hagoromo, Indra Ōtsutsuki, serta keturunannya dalam Klan Uchiha dan keturunan saudaranya dalam Klan Senju dalam upaya untuk mendapatkan salah satu dari mereka untuk membangkitkan Rinnegan dan memecah segel.
"Dan seperti itulah. Sekarang Kaa-sama sudah dibangkitkan. Bibi, hanya bibi, Naruto yang merupakan reinkarnasi Ashura dan Sasuke yang merupakan reinkarnasi Indra lah yang dapat menyegel nya kembali. Karena itu aku akan memberikan kekuatan ku padamu, bibi. Tolonglah Kaa-sama dan dunia ini."
Hagoromo memberikan sebuah cahaya yang perlahan-lahan masuk kedalam tubuh Kagura.
Kagura menyendu "Bagaimanapun, Kaguya sangat mencintai kalian. Cara yang salah digunakan nya hanya semata-mata untuk melindungi kalian."
Hagoromo tersenyum "Kami tau itu, bibi. Kami masih sangat menghormati Kaa-sama. Namun jika sekarang Kaa-sama tidak dihentikan, maka dunia akan hancur."
Kagura menatap Hagoromo dengan terharu "Hagoromo kecilku. Tumbuh sangat hebat melewati masa-masa sulit bersama Hamura. Maafkan aku karena pergi terlebih dulu."
Hagoromo tersenyum "Tidak bibi. Kamilah yang berterima kasih kepada bibi. Bibi mengajarkan sesuatu yang tidak bisa didapat dari semua orang, bahkan Kaa-sama sendiri."
Kagura meneteskan air matanya dan memeluk Hagoromo "Terimakasih. Terimakasih karena sudah lahir. Terimakasih sudah tumbuh menjadi sosok yang sangat hebat. Dan terimakasih sudah mempercayai ku."
Hagoromo memeluk Kagura "Terimakasih kembali, bibi. Sekarang, bibi harus kembali. Dunia membutuhkan bibi."
Kagura pun melepaskan pelukan nya dan tersenyum "Serahkan padaku. Kali ini, aku akan menghentikan Kaguya. Menggantikan kesalahan ku saat itu."
Dan perlahan-lahan sosok Kagura pun bercahaya.
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change. [PART 2]
FantasiKiena beranjak dewasa menjadi Kunoichi yang sangat cantik dan juga sangat kuat. Seluruh warga Desa Konoha mengenali Kiena bahkan Kiena memiliki penggemar. Namun semakin berjalan nya waktu, semakin dekat pula batas waktu yang telah disepakati oleh De...