Tanpa terasa mereka mulai memasuki wilayah dengan iklim yang dingin.
"HACHOO!"
"Sttt! Kita sedang membuntuti." Bisik Yamato.
"Tiba-tiba cuaca menjadi sangat dingin ttebayo." Gumam Naruto.
"Sttt!" Bisik Yamato lagi.
Kakashi melirik Kiena. Entah mengapa perasaan nya mengatakan jika Kiena menjadi lebih diam dan mulai sedikit tertutup.
'Kiena...' batin Kakashi khawatir.
Sedangkan Kiena hanya terus melaju namun kepalanya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan.
'Mengapa takdirku sangat kejam seperti ini? Apakah ini merupakan hukumanku? Apakah ini yang dirasakan ayah, ibu, Jiro-nii dan Ichiro-nii? Apakah... Apakah ini yang dirasakan Sasuke...? Untuk apalagi aku hidup...' pikir Kiena.
Naruto melirik Kiena. Ia juga menyadari perubahan pada Kiena. Naruto seperti merasakan kegelapan pada diri Kiena.
"Kiena-chan." Bisik Naruto, membuat Yamato ikut melirik Kiena memastikan keadaan nya.
Kiena menoleh pada Naruto "Ada apa, Naruto?"
"Apa Kiena-chan baik-baik saja?" Tanya Naruto dengan suara yang menyiratkan kekhawatiran.
Kiena tersenyum "Daijobu." Lalu kembali berfokus kedepan.
Naruto terdiam melirik Kiena 'Tidak. Senyum itu bukan seperti Kiena-chan. Ada apa sebenarnya? Ada apa dengan Kiena-chan?'
Perjalanan terus berlanjut hingga akhirnya mereka berhenti karena Ninja Kumogakure sudah bertemu Raikage.
"Keluarlah kalian! Anjing-anjing Konoha!" Teriaknya dan mau tak mau, merekapun keluar dari tempat persembunyian.
"Kalian bisa membuntuti Samui, hebat juga."
"K-Kau! Naruto! Kau membuntuti kami! Apa masalah kalian?!" Teriak Karui yang tidak terima karena tidak menyadari jika sedang dibuntuti.
"Bos, pria paling kanan itu, Hatake Kakashi." Bisik pria berambut kuning pucat dengan poni yang menutupi sebelah wajahnya.
"Ya. Aku tau. Apakah Hokage yang menyuruhmu, Hatake Kakashi?" Tanya Raikage dengan wajah serius.
"Tidak. Kami memiliki permohonan untuk anda, permohonan Uzumaki Naruto dari Konohagakure." Ucap Kakashi seraya menatap Naruto.
"Uzumaki Naruto...?"
"Bukankah ini tidak sopan? Menghentikan perjalanan kami tanpa ada pemberitahuan sama sekali?" Ucap pria yang menjadi salah satu ajudan Raikage dan menyebut mereka anjing Konoha.
"Baiklah. Bocah itukan? Bicaralah." Jawab Raikage dan semua terdiam.
"Aku ingin meminta anda membatalkan perintah pemusnahan Uchiha Sasuke." Ucap Naruto dengan suara yang keras.
"Hei. Kau datang kesini hanya untuk itu?" Tanya Omoi sedikit terkejut.
"Kau! Masih mengatakan hal seperti itu? Mimpi saja!" Teriak Karui.
"Aku tau ini terdengar konyol! Tapi aku harus mencobanya! Sasuke adalah temanku dan aku tidak bisa diam saja membiarkan temanku terbunuh! Aku tidak ingin Sasuke menjadi penyebab perang antara Konoha dan Kumo. Aku tidak ingin temanku! Atau kalian terjebak dalam dendam!" Ucap Naruto.
Namun wajah Raikage nampak tak peduli dan berjalan melewati mereka. Naruto tidak menyerah dan mengejar lalu menghalangi namun tetap tidak dihiraukan. Hingga Naruto bersujud dihadapan Raikage.
"Aku mohon padamu! Sasuke, yang dia pikirkan hanya balas dendam hingga akhirnya dia kehilangan akal dan berubah menjadi orang yang tak kukenal. Aku tidak ingin karena balas dendam, Konoha dan Kumo berakhir saling membunuh. Kumohon!" Naruto memohon dan menundukan kepalanya, dia menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change. [PART 2]
FantasyKiena beranjak dewasa menjadi Kunoichi yang sangat cantik dan juga sangat kuat. Seluruh warga Desa Konoha mengenali Kiena bahkan Kiena memiliki penggemar. Namun semakin berjalan nya waktu, semakin dekat pula batas waktu yang telah disepakati oleh De...