Manja

792 27 1
                                    

Assalamu'alaikum
Up lagi nih
Follow dulu sebelum baca
Jangan lupa komen dan vote
luv u!
.
.
.

***

"Di saat dirinya bahagia, pasti akan datang kepada mereka yang dicintainya. Dan di saat dirinya berduka, pasti akan datang kepada mereka yang mencintainya. Adakalanya akan begitu indah, jika itu adalah orang yang sama."

-Adiba Marcellia Azani-

***

Kedatangan Azani disambut hangat oleh sang mertuanya. Selesai jamaah sholat magrib di pesantren, Umi Halimah asik mengobrol dan saling tukar cerita dengan menantunya itu, karena baru kali ini merasakan bagaimana rasanya bercerita dengan anak perempuan yang menyandang sebagai menantunya.

Sementara Farhan diminta Abi untuk menemaninya mengisi pengajian di rumah tetangga desa.

"Kamu nginap di sini kan, nak?" tanya Umi.

"Kata mas Farhan sih menginap di sini, Azani cuma manut sama mas Farhan saja kok," jawab Azani.

"Yasudah kalau begitu, nanti setelah isya umi sama abi harus pergi ke pesantren orang tua abi, jadinya tidak bisa menemani kalian di rumah," tutur Umi.

"Tidak apa-apa, Umi. Lagian Azani juga pasti sering kok nginap di sini," balas Azani tersenyum.

Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar Allahu Akbar

"Kamu sholat di rumah saja tidak perlu ikut umi ke pesantren bareng anak-anak, habis ini suamimu pulang, kamu tahu sendiri kan suamimu itu seperti apa sekarang." Ujar Umi terkekeh pelan, Azani hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

Kepergian Umi ke kamar membuat Azani juga beranjak ke kamarnya untuk bersih-bersih dan sholat magrib.

Beberapa menit kemudian, Azani sudah selesai menunaikan kewajibannya dan ia meraih Al-Qur'an di nakas untuk mengulang hafalannya. Karena khusyuknya, ia tak menyadari suaminya sudah pulang dan memeluk Azani dari belakang.

Azani membalikkan badannya, "Kenapa berhenti, sayang?" tanya Farhan mendongakkan kepalanya menatap sang istri menutup Al-Qur'an dan mengembalikannya di nakas.

Azani mengusap lembut pipi sang suami dan tersenyum.

"Mas bersih-bersih dulu setelah itu sholat dan istirahat, pasti capek, kan?"

"Mas udah sholat tadi jamaah dengan abi di masjid dekat tempat pengajian," jawab Farhan sambil melanjutkan aksi peluk-peluk menghadap perut rata istrinya.

"Enggeh pun njenengan mandi dulu, mas."

Tidak ada jawaban dari Farhan membuat Azani mencubit lengan Farhan yang tertutup kain baju koko putihnya itu.

Farhan meringis terkejut dan mengusap pelan lengannya sakit yang terkena cubitan yang tidak main-main sakitnya dari sang istri.

"Aduh kenapa dicubit lagi sih, sayang?" tanya Farhan duduk menghadap Azani.

"Lagian kamu disuruh bersih-bersih malah peluk-peluk aku,"

Amor [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang