Bersama

533 18 0
                                    

Assalamu'alaikum
Follow dulu sebelum baca
Komen dan vote yaaa
Bantu tandai typo yuk
luv u!
.
.
.

***

"Aku mencintaimu lebih dari apapun, tanpa alasan ataupun persyaratan."

-Mohammad Farhan Maulana-

***

Hamparan rumput hijau dengan bunga-bunga cantik menghiasinya, seorang wanita berpakaian serba putih berdiri bersama seorang anak kecil berlarian.

Wanita dengan tawa lepasnya dengan anak kecil tersebut sangat tulus.

"Kakak harus pulang," ujar wanita itu membuat anak kecil tersebut mulai terisak.

"Kakak gak mau pergi bersamaku ke suatu tempat yang sangat indah? di sana kita merasakan apa yang sebelumnya tidak ada, ketenangan dan kedamaian," sahut anak kecil tersebut.

"Dimana? coba tunjukkan jalannya," titah sang wanita menyahuti.

"Ayo! kita lewat pintu itu!" seru anak kecil.

Sebelum sampai pada pintu besar berwarna putih di depan, sebuah tangan menarik lembut wanita itu hingga membuatnya menghentikan langkahnya.

Wanita itu menatap seorang laki-laki yang tersenyum manis memegang pergelangan tangannya.

"Kembali, jangan di sana. Itu bukan tempat kamu," kata laki-laki itu.

"Aku ingin pergi bersama anak kecil ini, di sana kami bisa merasakan ketenangan," balas sang wanita.

"Kembali, kasihan mereka yang menunggumu. Biarkanlah anak kecil ini pergi ke tempat semestinya, ikhlaskan tolong!"

"Kamu siapa? apa hak kamu atasku?"

"Kamu tidak perlu mengetahuinya, sekarang kembalilah! ada seseorang yang senantiasa menunggumu, jangan membuatnya menangis karenamu!"

"Siapa kamu?"

***

"Han," panggil Faiq menatap sang adik iparnya masih terdiam di sebelah pintu.

Sedangkan Farhan hanya menatap Abang iparnya enggan menjawab panggilan, hatinya kalut sekarang.

"Mending kamu pulang dulu nak bersih-bersih istirahat, ada kami di sini jagain istri kamu," ucap Nafisah, mertuanya.

Satu jam yang lalu orang tuanya dan keluarga sang istrinya segera bergegas ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar darinya tentang Azani, dan satu jam pula dokter memeriksa Azani belum juga keluar.

"Pulang dulu Farhan, pasti Azani akan sangat tidak suka melihat kamu yang acak-acakan seperti ini," sambung Halimah, umi Farhan.

"Tidak Ma, Umi. Farhan ingin tahu keadaan istri Farhan, semua ini terjadi gara-gara Farhan. Andai saja tadi Farhan yang minum racun itu, pasti istri Farhan tidak di dalam sekarang," ungkap Farhan membuat semua orang bungkam.

Amor [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang