Assalamu'alaikum warahmatullah
Up lagi dong!
Follow dulu yuk sebelum baca
Komen dan vote sebanyak-banyaknya
Bantu tandai typo yuk
luv u!***
"Nyatanya, kamu adalah hadiah terindah dari segala cinta yang datang namun hanya singgah."
-Adiba Marcellia Azani-
***
"Bagaimana kondisinya?" tanya Farhan pada seseorang dari seberang teleponnya.
"Semuanya sudah aman, Tuan. Kami sudah memberikan ganjaran pelaku dengan semestinya, sudah dipastikan mendekam di penjara."
"Baik terima kasih banyak."
"Sama-sama, Tuan."
Farhan memutus sambungan teleponnya dan menatap istrinya yang terlelap di sampingnya. Farhan mendekatkan wajahnya dan mencium kening sang istri penuh kasih sayang.
"Saya sudah memberikan apa yang seharusnya dirinya dapat, sekarang kamu bisa tenang. Saya berjanji akan terus menjaga kamu dan anak kita, saya mencintai kamu istriku."
Farhan pun memutuskan untuk mandi membersihkan dirinya yang sudah lengket dan setelahnya ia memasak makan siang untuknya dan istrinya. Sejak kejadian menimpa Azani, Farhan tidak berhenti menyalahkan dirinya yang lalai untuk menjaga istrinya.
Azani harus menjalani perawatan hampir satu minggu di rumah sakit, namun dengan setia Farhan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Segala permintaan sang istrinya ia turuti dengan syarat baik untuk istrinya itu, pun dengan sikap Farhan semakin posesif.
Hari ini Azani sudah diperbolehkan untuk pulang, sejak pulang dari rumah sakit Farhan meminta Azani untuk tetap di kamar istirahat sementara Azani merengek untuk membantu memasaknya di dapur.
Jujur saja, dirinya sangat bosan di kamar hanya rebahan dan bermain ponselnya terlebih sebelum dirinya tidur tapi Farhan sudah menginterupsi untuk tetap di kamar tanpa boleh kemana-mana tanpa adanya Farhan di sampingnya. Lantas Azani memutuskan untuk bangun dan beranjak ke dapur menghampiri suaminya yang sibuk memasak makan siang mereka.
"Jalan dikit ke dapur gak ngaruh lah ya," gumam Azani berjalan berhati-hati menuruni tangga sembari mengelus perutnya yang masih rata.
Sesampainya di dapur, Azani melihat beberapa masakan Farhan dan buah di sana. Azani mengulum senyumnya menatap Farhan, dalam hatinya bangga.
"Mas," panggil Azani melihat Farhan yang membelakanginya.
Farhan membalikkan badannya terkejut pasalnya istrinya tadi masih tidur dan menatap Azani tajam.
"Siapa suruh kamu ke dapur?" tanya Farhan datar.
"Gak ada, aku bosan mas di kamar gak ngapa-ngapain. Mending di sini saja sama mas," jawab Azani enteng.
Hendak menarik kursi untuk dirinya duduk, Farhan lebih dulu menariknya dan menuntun Azani untuk duduk. Farhan pun segera menyelesaikan menggoreng beberapa paha ayam dan menatanya di meja makan bersama dengan masakannya yang lain.
"Kenapa bangun?" tanya Farhan duduk di kursi sebelah istrinya.
"Mas maunya aku gak bangun gitu?" tanya Azani balik.
"Bukan gitu sayang," sahut Farhan sedikit kesal.
"Aku kebangun mas, tahu-tahu mas udah gak ada di kamar. Terus aku ingat kalau mas mau masak jadinya aku ke dapur deh," jawab Azani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor [Terbit]
Teen FictionBagaimana rasa dicintai seorang Gus sedangkan hanya santriwati biasa? Semuanya akan menjadi tentang waktu dan rasa. "Bukankah jauh hari saya katakan untuk menungguku? Beri saya waktu untuk menjadikanmu satu-satunya wanita yang berjalan bersama saya...