Akhir?

797 24 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum
Follow dulu sebelum baca
Jangan lupa komen dan vote
Sekalian bantu tandai typo yuk
Sejauh ini aku lupa sesuatu ges, follow akun Instagram aku ya @mrsndrqaaa
luv u!
.
.
.

***

"Aku menghabiskan cintaku untukmu, pun dengan usiaku akan kututup bersamamu. Aku mencintaimu, jaga selalu hatimu untukku."

-Adiba Marcellia Azani-

***

Setelah tiga hari menjalani perawatan di rumah sakit, hari ini Farhan sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Farhan melihat istrinya dengan telaten merawatnya selama beberapa hari yang lalu membuat hatinya merasa bersalah sudah merepotkan istrinya.

"Sayang," panggil Farhan.

Azani yang sedari tadinya sibuk menata barang-barang untuk dibawanya pulang terhenti menghampiri suaminya yang sudah duduk di sofa.

"Apa mas? mau sesuatu? atau masih ada yang sakit? aku panggilkan dokter lagi ya?" tanya Azani beruntun membuat Farhan tersenyum.

"Tidak, duduk sini dulu," pinta Farhan.

Azani mendaratkan pantatnya di samping suaminya yang tiba-tiba menyambutnya dengan pelukan hangatnya dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher istrinya itu. Tangan Azani secara otomatis mengusap kepala Farhan penuh kasih sayang dan Farhan menikmatinya.

"Maaf," lirih Farhan.

"Soal?" tanya Azani kebingungan.

"Beberapa hari kemarin mas selalu merepotkan kamu karena mas sakit, maafin mas ya sayang," Azani terkekeh pelan.

"Sudah menjadi tanggung jawab aku mas,"

"Terima kasih sayang," ucap Farhan sembari mendongak mendekatkan wajahnya kepada Azani dan ...

Cup

"Lama-lama gue hancurin aja nih bumi ah!" dengus seseorang membuka pintu.

"Dah lah males!" sahut seseorang lain.

Refleks Farhan menegakkan tubuhnya melihat siapa yang masuk sementara Azani sembunyi di dada bidang Farhan karena malu ketahuan sedang melakukan itu.

"Lagian kalian main masuk aja gak mikirin di dalam lagi ngapain, ganggu aja huh" kata Farhan enteng.

"Lo dari dulu tetep ngeselin banget si Han!" ketus Faiq.

"Voucher beli ayang berapa bang?" tanya Faiz sembari duduk di sofa lain diikuti Faiq.

"Abang gak mau beli, pindah aja sekalian ke mars, di bumi gak ada yang menghargai!" ucap Faiq pura-pura marah.

"Makanya nikah bang!" sahut Azani.

"Jangan ikut-ikutan ngeselin deh dek," balas Faiz menekuk wajahnya.

Ya, yang membuka pintu itu adalah Faiq dan Faiz. Selama beberapa hari di rumah sakit untuk menemaninya sang adik, mereka selalu melihat keuwuan yang dilakukan oleh adik perempuan bersama suaminya itu.

Amor [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang