Undangan

681 21 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullah
Sory lama banget up lagi
Jangan bosan nungguin ya
Follow dulu sebelum baca
Vote dan komen
Bantu tandai typo
luv u
.
.
.

***

"Baik apapun dia yang ada di masalalu, sudah aku pastikan tidak pernah bisa menggantikan posisimu yang sekarang. Dirinya sakit yang tak berperikemanusiaan, dan kamu adalah obat yang penuh akan kesempurnaan."

-Adiba Marcellia Azani-

***

Bibir Farhan terus saja mengalir berbagai cerita kepada sang istrinya, itu tidak membuat Azani bosan justru senang melihat bagaimana Farhan menceritakan hal-hal yang meski menurut suaminya sepele.

Farhan menceritakan bagaimana kehidupannya saat berada di luar negeri untuk menempuh studi S2 di Kairo Mesir.

"Saya sahabatan dengan Abang kamu, Faiq." Ucap Farhan diakhir ceritanya.

Azani menatap tak percaya, "Bagaimana bisa, mas? tapi kenapa waktu kita nikah sikap mas ke bang Faiq biasa saja tidak seperti terlihat sahabat?" tanya Azani kepo.

"Karena saya marah sama Faiq,"

"Kenapa?"

"Karena Faiq tidak jujur punya adik secantik ini, dia hanya bilang kalau punya adik laki-laki, Faiz," jawab Farhan sembari mengusap pipi mulus Azani yang berhasil merona karena Farhan.

"Jangan bikin nervous, mas," peringat Azani.

"Loh suka-suka saya dong kamu istri saya,"

Mendengarnya Azani memilih berdiam tanpa menjawab ucapan Farhan karena ia yakin jika semakin lama akan membuat jantungnya tidak baik-baik saja.

"Sayang, berjanjilah untuk tetap bareng-bareng sama saya entah apa yang terjadi kedepannya. Maaf jika selalu bikin kamu kesel, marah, repot dan masih banyak lagi,"

"Tidak mas minta pun Azani akan terus bersama kamu, mas."

Farhan tersenyum lembut menatap Azani, dirinya memang tidak salah pilih menjadikan Azani sebagai istrinya. Selain cantik dan pinter, istrinya juga memiliki hati yang baik.

"Mas, kamu tidak berniat pulang? habis ini menjelang magrib kamu harus ngajar di pesantren," tanya Azani sembari melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.

"Mas niatnya hari ini libur dulu ngajarnya,"

"Dengan alasan?" Azani mengernyit heran, bahkan Farhan sekarang tidak lagi sibuk terus kenapa harus libur ngajar?

"Mau manja-manja sama istri," jawab enteng Farhan dengan menaik-turunkan alisnya menggoda sang istri.

Tidak perlu menunggu hitungan menit, Azani melayangkan cubitan mautnya kepada Farhan hingga membuat yang korban mengusap tangannya dan meringis kesakitan.

"Aww sakit sayang,"

"Salah sendiri!"

"Sekian banyaknya cubitan dari Umi yang saya dapat, hanya cubitan kamu yang paling sakit," ungkap Farhan jujur

Amor [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang