Happy reading.
Yoongi POV
Hari ini adalah hari yang membuatku sedih, karena harus melepaskan Yoora untuk pergi kuliah di luar negeri dan pastinya jauh dari ku dan Vany. Dimataku, Yoora dan Hyunsik tetaplah anak kecil yang manja. Tapi demi kebaikan dan kesuksesan mereka, aku dan Vany hanya bisa mendoakan dan juga support mereka.
"Yoora, flight nya jam berapa?" Tanya Vany yang baru datang membawa cemilan buatannya ke ruang tamu.
"Aku flight nya malam, eomma."
"Nanti siang lunch di luar yuk?" Ajak Yoora."Ayooo!! " Hyunsik setuju dengan kegirangan.
"Boleh, nanti appa reserved resto nya dulu. Italian? Korean? Or western?" Tanyaku.
"Italian!!!" Jawab kakak beradik itu dengan kompak.
"Pasti deh pilih Italian, kesukaan mereka hehehe" Tambah Vany sambil tersenyum.
"Appa book tempatnya ya"
"Oh iya, Yoora barangnya udah di packing semua? Udah di check lagi takut ada yang ketinggalan."
"It's done, eomma."
Kita lagi kumpul di ruang keluarga, kami memang sering menghabiskan waktu bersama. Aku duduk di sofa dengan Vany, sedangkan Yoora dan Hyunsik duduk di karpet depan kami sambil menonton.
"Jangan nangis loh nanti ditinggal princess nya" Ledek Vany, mencolek dagu ku.
"Aku ga cengeng kaya kamu ya"
"Masa? Ditinggal anak-anak camping aja udah sedih kaya gitu"
"Ya namanya juga seorang ayah"
"Cengeng ah hahahaha"
Vany terkadang meledek ku, memang sih aku masih tidak bisa jauh dari anak dan istriku. Rasanya ingin terus ada di sebelah mereka.
Tiba-tiba Yoora duduk di tengah antara ku dan Vany.
"Ah Yoora pasti nanti kangen appa dan eomma terus" Ucapnya.
Aku membawa Yoora ke pelukkan ku.
"It's ok, kan kita bisa video call terus atau telepon. Nanti juga terbiasa, demi masa depan ya" Jawabku.
"Iya, nanti kalo disana kamu sakit atau ada apa-apa tetap harus kasih tau eomma juga ya jangan keep sendiri" Tambah Vany. Yoora hanya mengangguk.
"Hyunsik tidak mah peluk nuna sebelum aku nanti pergi hm?" Yoora mencari perhatian Hyunsik.
Tapi Hyunsik langsung bangun dan memeluk Yoora yang ada di pelukan ku ditambah Vany juga gabung, jadi kita berempat pelukan.
"Nuna, nanti kalau pulang kesini kabarin ya dan jangan lupa oleh-oleh nya" Ucap Hyunsik membuat kita tertawa.
Waktu pun cepat berlalu, sekarang kita sudah di bandara untuk mengantar Yoora pergi kuliah ke luar negeri, sedih banget rasanya karena aku tidak bisa menemani Yoora selama di negera orang. Beberapa waktu lalu aku juga bantu Yoora bawa barang-barang ke tempat tinggal nya disana rasanya agak berat, apalagi sekarang benar-benar akan berpisah dalam waktu yang lama.
"Nuna, kalau sudah sampai disana jangan lupa kabarin ya"
"Pasti nanti aku langsung kabarin. oh iya, kamu kalau mau main game dikamar nuna jangan berantakan loh"
"iya iya nuna bawel"
Kita masih di lounge bandara karena penerbangan nya Yoora ke- delay, jadi masih ada waktu untuk ngobrol. Hyunsik masih ngobrol sama Vany, aku masih mengelus kepala Yoora yang bersandar di bahuku.
"sekarang perasaannya gimana?" tanyaku.
"eumm happy tapi sedih juga, sedih nya nanti aku gabisa tidur sama eomma dan appa kalau lagi gabisa tidur terus gaada yang temenin aku nongkrong kalo di coffeeshop huhuhu"
"Iya ya disana nongkrong sendiri dulu ya, kalo pulang appa temenin lagi. ah kuliahnya terlalu jauh ya? kita cancel aja gimana?"
"enak aja main cancel, kan disana Yoora punya temen juga nanti"
"Iya, kan anak eomma udah besar ya mau mandiri. tapi jangan kebanyakan minum kopi ya,awas aja" ujar Vany.
"iya eomma cantik. Udah ah aku mau siap-siap boarding sebentar lagi"
Yoora memelukku,Vany,dan Hyunsik bergantain setelah itu dia pergi sambil melambaikan tangannya ke arah kami dengan senyumannya.
"Tuhan tolong jaga Yoora, semoga dia selamat sampai tujuan. Terimkasih untuk segala nikmat yang Tuhan berikan pada kami. Jaga dan lindungilah keluarga ku." ucapku dalam hati.
- END-