Happy Reading!
Vany POV
Sekarang sudah pukul 23.05, Aku masih menunggu Yoongi pulang. Aku kembali ke kamar ku dan Yoongi setelah memastikkan Yoora dan Hyunsik sudah tidur. Entahlah aku sangat ingin menunggu Yoongi pulang, padahal dia memintaku untuk tidak menunggu nya pulang.
"Apa dia sangat sibuk?" monolog ku dengan posisi tubuh berbaring menatap langit-langit kamar.
Namun, semakin bertambah usia pernikahanku dan Yoongi, aku harus lebih mengerti dan memahami bahwa Yoongi juga akan ada saatnya dia sangat sibuk seperti malam ini dan ada saatnya juga dia santai. Dan aku ingin saat dia pulang nanti aku bisa menghilangkan rasa lelahnya.
aku mendengar suara mesin mobil yang berhenti di halaman rumah, dan itu mobil Yoongi. Aku langsung menuju pintu rumah untuk menyambut kepulangannya.
"Sudah pulang?" tanyaku lembut.
"hmm... kamu belum tidur?"
"Kenapa bertanya balik?" jawabku dengan bercanda.
Aku dan Yoongi memasuki rumah. Dari ekspresi wajahnya, aku bisa melihat bahwa ia kelelahan.
"oppa, kamu sudah makan malam?"
"Belum, aku tidak nafsu makan malam ini." Ia menjawab dengan santai dan mendudukan diri di sofa ruang tamu.
"Tapi kamu harus makan malam juga, oppa. Aku akan membuatkan makan malam."
"shireo, aku sedang tidak nafsu."
"Oppa mau sakit huh?"
"shireo. yasudah aku akan makan sereal."
"Ok aku akan siapkan serealnya. Oppa mandi dulu."
"ne." Yoongi langsung pergi mandi setelah mencium kedua pipiku.
Setelah menyiapkan sereal dan juga susu diatas meja makan, aku menunggu Yoongi yang masih belum menampakkan diri nya. Tiba-tiba perasaanku menjadi terharu saat mengingat wajah lelah Yoongi, aku sangat bersyukur memiliki suami yang sangat pekerja keras demi keluarganya.
"Kenapa melamun?" Tanya Yoongi menyadarkan lamunanku.
"Ani, ternyata melamun itu enak hehe.." jawabku.
aku menuangkan susu kedalam mangkuk yang berisi sereal untuk Yoongi ku.
"Silahkan dimakan." Ucapku dan dia meresponnya dengan senyuman manis nya.
Aku memperhatikan Yoongi yang sedang makan dihadapanku. Bagaimana dia bisa melewatkan makan malamnya? Rasanya aku ingin ikut ke kantornya untuk memastikan bahwa dia tidak melewatkan makannya sedikitpun.
Setelah membersihkan peralatan makan bekas Yoongi, aku menyusulnya ke dalam kamar. Namun, dia tidak ada di kamar ka dan Yoongi. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kamar anak-anak, dan benar dia ada dikamar anak-anak sedang menggendong Hyunsik yang masih tertidur.
"Oppa aku kira kamu pergi ke kamar" aku mendekati Yoongi.
"Aku rindu sekali dengan mereka" jawab Yoongi.
"Kamu juga harus istirahat, besok sudah harus kerja lagi" aku memberikan saran untuk Yoongi.
"ne. Bagaimana kalo kita tidur dengan anak-anak untuk malam ini?"
"heummm... tidak" Jawabanku membuat Yoongi terkejut.
"wae?" Yoongi kembali bertanya dengan kebingungannya.
"ani, maksudku kita tidak bisa tidur di atas kasur tempat tidur Yoora karena ukurannya tidak cukup untuk kita berempat, jadi kita tidur di kamar kita saja."
"ok, aku akan menggendong anak-anak satu persatu dengan perlahan"
Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Yoongi sekarang, namun bisa ku rasakan dia sedang merasakan sesuatu hal yang mengganjal di hatinya. Dan aku rasa aku harus menunggu nya sampai ia siap untuk bercerita.
Aku menyusul Yoongi yang sudah menidurkan Yoora disebelah Hyunsik dengan perlahan. Dia tidak langsung tidur, namun ia duduk di salah satu kursi dekat pintu kaca dekat balkon kamar. Aku mendekatinya dan langsung memijat pundaknya dari belakang.
"Kamu sedang memikirkan apa hm?" tanya ku perlahan.
"huftt.. Aku hanya memikirkan beberapa masalah di kantor." jawabnya.
"Apa ada pekerjaan yang bisa kubantu?"
"aniya, kamu sudah lelah mengurus pekerjaan rumah dan anak-anak. Selagi aku masih bisa menghandle kerjaanku, aku akan lakukan sendiri."
"Geuraeso, tapi kalau kamu membutuhkan bantuanku kamu harus bilang padaku."
Yoongi menolehkan kepalanya kearahku dan tersenyum dengan lebar, lalu dia merentangkan tangannya untuk minta dipeluk olehku. Dengan senang hati aku langsung memeluknya. Aku mengusap punggungnya dan memberinya sedikit ketenangan.
Tapi baru aku sadari, ternyata aku sudah berada di pangkuannya. Sudah lumayan lama kami berpelukan dan sekarang kepalanya masih menyender di bahu ku. Aku menjauhkan sedikit kepalanya dari bahu ku lalu...
CUP
CUP
CUP
CUP
Aku memberi kecupan di kening, kedua pipi, dan bibir seperti yang ia lakukan setiap hari padaku. Dan dia kembali tersenyum. Sungguh, di keadaan seperti ini aku sangat tenang jika sudah melihatnya tersenyum.
"eum oppa, sekarang kita harus tidur, ini sudah jam 01.17."
"ne"
Aku merebahkan tubuhku disebelah Hyunsik, sedangkan Yoongi disebelah Yoora.
"jaljjayo"
"Jaljjayo."