10. Gummy Smile

36.6K 2.7K 354
                                        

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Lagu anak-anak mengalun indah di kediaman Benedict di Sabtu sore ini. Tawa lucu menggemaskan dengan teriakan-teriakan nyaring menambah semarak ramai mansion besar itu. Derap langkah kaki kecil yang berlari mengejar kupu-kupu di taman bunga mansion membuat para penjaga bersiaga di sekitar anak kecil yang memakai singlet dan celana pendek tanpa alas kaki itu.

Seminggu sudah Kai berada di tengah-tengah hangatnya keluarga Benedict. Walaupun keluarga besar belum ada yang mengatahui jika pangeran kesayangan Zeus sudah kembali. Kai menjalani hari-harinya dengan riang dipenuhi limpahan kasih sayang dari orangtua dan para abangnya.

Masih sama, Kai tetap menyukai kupu-kupu, anak itu bahkan tak menghiraukan seruan Ela yang khawatir dengan kaki lembut tanpa alas Kai akan terluka.

Sifat malu-malu milik Kai menjadi hiburan tersendiri bagi keluarga Benedict. Rasa lelah mereka langsung sirna melihat senyuman lugu Kai.

"Adek! Jangan lari kesana!" Ela tanpa sadar menggunakan nada tinggi saking khawatirnya dengan Kai yang hampir jatuh ke dalam kolam air mancur taman.

Kai menunduk takut, suara tinggi Ela membuat memori ingatannya seolah di paksa mengingat. Kai mengernyit saat merasakan pernah ada di posisi ini, tapi kapan?

"Astaga, adek bikin mami khawatir, nak." Ela meraih tubuh Kai ke dalam gendongannya. Wanita itu mengusap kedua Kaki Kai yang kotor oleh tanah.

"Masuk yuk dek, tunggu abang sama kakak bentar lagi pulang."

"Mimik.." ucap Kai menunjuk botol susu yang di bawa oleh seorang maid.

"Iya mimik, tapi cuci kaki dulu ya nak." Dengan telaten Ela membasuh kaki Kai kemudian mengeringkannya dengan handuk.

Setelah selesai, Kai kemudian duduk anteng di sofa meminum susu dengan tangan kecilnya yang asyik mengusap-usap telinga maminya.

"Adek mau biskuit? Mami beli tapi janji jangan turun." Ela menyodorkan jari kelingkingnya pada Kai.

"Plomis." Sahut Kai dengan gummy smile terpatri indah di wajahnya.

"Gemes banget sih anak mami satu ini." Ela tak tahan dengan wajah menggemaskan putranya itu.

Selama Ela pergi ke dapur, Kai sibuk menyusu dengan tatapan penasaran pada sekelilingnya. Dia berulang kali menatap pintu masuk mansion berharap sosok yang dia tunggu segera datang.

"Papi pulang?" Beo Kai begitu mendengar suara deru mobil yang mendekat. Dengan tidak sabaran Kai turun dari sofa berlari menuju jendela besar di dekatnya melupakan janji pada maminya agar tidak turun ke lantai.

Kai yang bertubuh kecil tentu saja langsung di halap habis oleh tirai lebar nan besar itu sehingga tidak kelihatan sedikitpun tubuhnya. Anak itu masih fokus menatap keluar dimana mobil hitam mengkilat menarik perhatiannya, Kai berani menebak jika itu papinya.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang