41. Strengthen

15.7K 2K 411
                                    

Cek typo nya juga, bisa komen di tiap line yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cek typo nya juga, bisa komen di tiap line yaa..
Happy reading ❤️

🦋🦋🦋

Dua hari semenjak kepulangan Kai dari rumah sakit. Keluarga Benedict makin protektif pada si kecil. Apapun yang Kai lakukan harus selalu berada dalam jangkauan keluarganya. Kai juga sudah kembali ceria seperti hari-hari lalu, walaupun terkadang anak itu akan menangis ketika meminum butiran pil yang menyiksa tenggorokannya. Sekarang Kai sudah jauh lebih menerima keadaannya. Setiap hendak turun, Cooper akan selalu bersiaga menjadi tunggangannya kemanapun di ikuti oleh Oren di belakangnya. Kedua hewan itu sangat posesif pada tuan kecilnya.

"Coopel go! Kita ke kamal na abang Jajus," ini sudah menjadi kebiasaan Kai sejak kemarin, yakni membangunkan Justin dengan bantuan Cooper. Alhasil pria itu akan menjerit berusaha menahan makian untuk adiknya yang mulai nakal. Tapi, melihat senyuman bahagia Kai, Justin rela jika dirinya di makan Cooper asal Kai tertawa bahagia.

Sungguh Justin mulai gila...

Sebelum pergi Oren menggigit sebuah mainan Alien yang selalu Kai bawa kemanapun. Anjing kecil itu sudah sangat hapal dengan kebiasaan Kai yang tak bisa berjauhan dengan boneka Alien hijau bermata tiga itu.

Begitu melewati jendela raksasa yang memperlihatkan halaman depan mansion, Kai salah fokus begitu melihat sebuah mobil Alphard memasuki gerbang mansion. Kai yang penasaran menjadi urung membangunkan Justin kemudian menunjuk lift agar Cooper membawanya turun ke lantai bawah.

Begitu sampai di lantai bawah Kai langsung berteriak girang begitu melihat rombongan sahabatnya datang berkunjung masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Di tangan mereka juga masing-masing membawa bingkisan spesial untuk Kai.

"Teman-teman! Kalian datang hiks..." Kai tak bisa membendung rasa senangnya sampai dirinya menangis. Cooper yang tak suka mendengar tuannya menangis sontak menggeram ke arah mereka berlima.

"Easy boy," Griffin mengelus kepala Cooper menenangkan hewan buas itu.

"Sini Kana bantu tulun," dengan postur yang lumayan tinggi di banding yang lain, Kana mengulurkan tangannya hendak membantu Kai yang akan di turunkan Cooper.

Hap

Kai berhasil mendarat di lantai dengan pelan di bantu Kana, bukannya memeluk kana, Kai justru menjerit senang memeluk Izza yang sudah merentangkan tangannya sejak tadi menunggu pelukan Kai.

"Kangen Ica," lirih Kai pelan. Kepalanya di usap lembut oleh Timo dan di beri senyuman manis oleh Miya.

"Wah ramai sekali, ayo anak-anak makan siang dulu, kebetulan tante sudah selesai masak. Habis makan baru main lagi," Ela datang menghampiri mereka yang masih asyik berceloteh dengan posisi berdiri tanpa niat duduk.

Anak-anak itu di giring menuju ruang makan yang ada di mansion Benedict. Satu persatu Ela di bantu Reana membantu anak-anak itu duduk di kursi yang tersedia.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang