38. Feelings of fear

17.5K 2K 130
                                        

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"PANGGIL DOKTER CEPAT!!"

Dengan panik Corbyn berteriak menyuruh maid menelpon dokter pribadi keluarga Benedict. Keributan yang di buat sulung Benedict itu membuat anggota keluarga yang baru saja duduk di ruang keluarga menunggu kepulangan si kecil kaget kemudian bergegas dengan cepat menuju tempat keributan.

"Kai!" Zeus tak bisa menyembunyikan wajah paniknya saat melihat putra kecilnya tampak lemas tak berdaya di pelukan Corbyn.

"Kak, adek kenapa?" Reana tak kalah kagetnya, ia ingat tadi mereka berdua pamit pergi ke taman, tapi kenapa Kai sampai begini.

"Sialan kenapa dokter bodoh itu lama sekali?! Mau ku ratakan saja rumahnya!" geram Hades sudah lima menit berlalu menunggu dokter pribadi mereka datang.

"Maafin Corbyn lalai jaga adek, Pi." Pria itu tak kuasa menahan khawatirnya melihat keadaan Kai.

"Jangan bahas sekarang, periksa anakku cepat!" Bentak Hades begitu melihat kedatangan dokter pribadi keluarga mereka.

Tangan Dokter itu tampak gemetar menyentuh tubuh pasien kecilnya yang masih terpejam. Merasakan hawa panas menusuk punggungnya, dengan cepat dokter itu menyelesaikan pemeriksaannya.

"Tuan, ada yang harus saya bicarakan." Raut wajah dokter itu tampak tertekan merasakan hawa dari segala sisi yang begitu hitam.

"Katakan disini, kami semua juga ingin mengetahuinya!" Ujar Martin datar.

Gluk

Felix meneguk ludahnya susah payah, "A-nu tuan, sebaiknya tuan muda Kai mulai di rawat di rumah sakit. Denyut jantungnya berdetak lebih cepat dari anak-anak normal, saya perlu memastikan lebih lanjut apa ini termasuk efek dari penyakit yang tuan muda derita."

"Tunggu apa lagi?! Siapkan mobil, kita ke rumah sakit sekarang!" Seru Zeus marah. Rasanya sangat mendebarkan jika menyangkut keselamatan Kai.

Setelah memastikan semuanya berangkat, Martin langsung sibuk mengotak-atik ponselnya menyuruh dokter dan perawat rumah sakit bersiaga menunggu kedatangan mobil yang membawa cucunya.

"Ayo Mas," Hera menarik lengan suaminya segera menyusul anak, menantu, dan cucunya ke rumah sakit

Diperjalanan tadi Kai sempat sadar dan mengeluh sesak dan sakit di dadanya membuat Zeus makin panik dan khawatir. Kini Kai sedang diperiksa oleh Dokter Felix dan rekannya yang bernama Dokter Phoebe. Napas Kai terdengar berat dan mengi.

"Bagaimana Dok?" tanya Zeus tak sabaran.

"Sesak dan laju detak jantung yang lebih cepat yang di alami oleh pasien adalah salah satu efek samping dari beberapa obat yang di konsumsi pasien jangka panjang. Saya akan terus memantau perkembangan Kai sebelum menjalani Rehabilitasi kognitif," jelas Dokter Phoebe.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang