45. Kai Don't Go

17.5K 1.6K 338
                                    

Nggak nyangka akan ada di titik terakhir :)Guys semoga kalian suka ending versi Wattpad yang Mami buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nggak nyangka akan ada di titik terakhir :)
Guys semoga kalian suka ending versi Wattpad yang Mami buat.

Mungkin akan banyak pihak yang merasa kecewa, but di satu sisi Mami menyukai jalan cerita yang Mami susun ini :)

Jangan lupa nabung kalau mau tahu versi lengkap Kai xoxo...

INGAT VERSI NOVEL ITU BERBEDA DENGAN VERSI WATTPAD!!

🦋🦋🦋

Nyatanya keadaan Kai terus memburuk, kerusakan pada sel-sel otaknya membuat tubuhnya makin melemah. Zeus menatap tangan kecil putranya yang senantiasa ia genggam. Kai'nya seolah enggan membuka matanya.

"Kai, kamu mimpi apa nak? Kenapa lama sekali bangunnya?" lirih Zeus pedih. Ia bahkan melupakan posisinya sebagai pengusaha, mengabaikan perusahaannya demi menjaga putranya setiap harinya. Zeus takut sewaktu-waktu Kai bangun dan tidak menemukan Papi'nya anak itu akan menangis.

Tit.......

Tubuh Kai tiba-tiba mengejang diikuti suara mesin EKG di samping ranjang yang berbunyi nyaring menampilkan garis lurus. Dengan panik Zeus memencet tombol darurat di atas ranjang Kai.

Dokter Phoebe dan Dokter Felix membuka pintu ruangan dengan wajah panik diikuti beberapa suster di belakangnya. Dokter Phoebe segera bergerak melakukan tindakan CPR untuk pasien kecilnya.

"Felix bantu siapkan defibrillator segera!" titah Dokter Phobe yang langsung dikerjakan Felix. Dokter Phoebe segera menempelkan defibrillator di dada Kai.

"Suster 200 joule!" Dokter Phoebe melirik mesin EKG yang tidak menampilkan hasil apapun, "Naikkan ke 300 joule!" titahnya.

"Apa itu tidak bahaya Dok?" Felix menatap kasihan tubuh kecil Kai yang tergolek tak berdaya.

"Cepat! Waktu kita tidak banyak!" Seorang suster langsung bergerak cepat melakukan perintah Dokter Phoebe. Setelah perjuangan hampir lima belas menit, akhirnya mesin EKG kembali menampilkan grafik denyut jantung Kai yang sudah stabil. Dokter Felix menatap lamat tubuh yang mulai kurus itu dengan sayu.

"Kai aku sudah berjanji akan menyembuhkan mu, jadi tolong bertahan." Ujarnya sebelum menyusul Dokter Phoebe keluar menemui keluarga Kai.

"Apa putra ku baik-baik saja?" Ela langsung mencerca Felix begitu keluar dari ruangan Kai. Wanita itu menangis tergugu di pelukan suaminya,

"Syukurlah detak jantung Kai sudah stabil, jika berkenan sebaiknya Kai segera di bawa ke rumah sakit yang ada di New York. Saya sudah memastikan kelengkapan dan canggihnya fasilitas untuk menunjang Kai di sana." Jelas Dokter Felix.

"Apa sebaiknya sekarang saja?" Hades tampak sangat tidak sabaran.

"Jangan gegabah! Cuaca di luar sedang tidak bersahabat, ayah tidak mau ada kejadian yang tidak di inginkan!" Sesungguhnya Martin ingin sekali membawa cucunya terbang ke New York hari ini juga. Tapi melihat bagaimana hujan deras di luar membuatnya urung. Sudah di pastikan tidak ada pesawat yang terbang menerobos hujan badai petir di atas sana terlebih bepergian sejauh 16.178 kilometer.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang