35. Kai's Fantasy World

17K 1.9K 120
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"Mami, kapan adek sekolah na?"

"Teman-teman na adek dah sekolah semua, adek kapan?"

Ela yang tengah berberes di kamar Kai langsung menatap si kecil yang tengah menatapnya penuh tanya. Sejak semalam Kai terus menanyakan tentang sekolah, anak itu juga ingin terlihat seperti teman-temannya yang memakai seragam play group. Belum lagi Timo yang selalu pamer setiap pagi saat anak itu hendak berangkat sekolah, memamerkan pakaian TK nya yang penuh dengan pin gambar babi.

"Adek beneran mau sekolah? Umur adek aja belum pas empat tahun, tunggu beberapa bulan lagi ya nak," ujar Ela berusaha memberi pengertian. Lagipula dia benar-benar takut jika Kai terlalu lama berada di luar pengawasannya langsung. Ela ragu melepaskan Kai untuk bersekolah, bolehkan dia egois? Ini semua demi kebaikan Kai juga.

Kai turun dari ranjang dan langsung menerjang Ela dengan pelukan belakang. Anak itu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Ela. "Mami khawatil sama adek ya?"

"Mami nda pelu khawatil, adek good kok. Kalau Mami nda ijin adek sekolah, adek nda akan sekolah." ujar Kai dengan lembut.

Usapan kecil dari Ela membuat Kai tersenyum manis, "Sayang, beri Mami waktu ya. Nanti Mami coba tanyakan sama Papi," ujar Ela.

"Huum, sekalang adek mau ke tempat na Bibu dulu ya Mami,"

Hanya dengan tiga tepukan kecil, Cooper sudah ada di depan pintu kamar Kai siap menjadi tunggangan tuan kecilnya ke lantai bawah.

Ela sendiri hanya bisa terkekeh gemas melihat wajah polos putranya menunggangi seekor macan kumbang besar itu. Tak tahu saja kalau para maid dan bodyguard di sini selalu kaget melihat penampakan hewan hitam nan besar itu.

"Coopel tau, Kai mau sekolah tapi tenapa Mami telihat sedih na?" Kaki Cooper satu persatu mulai menuruni tangga. Sesekali Cooper akan menggeram merespon celotehan Kai.

"Nanti kalau sekolah, Coopel ikut na. Adek capek jalan na, halus naik punggung na kamu,"

Sesampainya di lantai bawah, Hades yang hendak berangkat bekerja dengan Rea langsung berbalik arah begitu melihat keponakan kecilnya turun bersama Cooper.

"Baby mau kemana?" Tubuh besar itu berdiri menjulang menghalangi jalan Cooper.

"Ung, Om Ades! Adek mau beltemu Bibu sama nang lain."

Alis pria paruh baya itu sedikit naik, "Bibu? Siapa itu?"

Kai menunjuk rumah kaca kecil yang baru selesai di bangun oleh Zeus untuknya yang menyukai kupu-kupu dan bunga. "Kupu-kupu na," sahut Kai.

"Ah begitu,"

"Om Ades nda kelja? Nanti nda puna uang lagi loh," sontak Reana tertawa melihat wajah polos Kai yang berucap demikian.

"Sayangnya Onty, Om kamu itu sudah kaya, jadi walaupun tidak kerja uangnya tidak akan habis."

Kai terkejut, "Woahh bisa gitu? Uang na jatuh dali langit?" Rasa penasaran Kai mulai naik mendengar ucapan Onty'nya.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang