5. About Kai

34.6K 2.8K 406
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"Kai?"

"Putraku?!"

"Ung, bibi?"

"Namamu Kai?" Bibir wanita itu nampak bergetar mengucapkan sebuah nama yang sangat melekat di hatinya sampai saat ini.

Saat wanita itu kian mendekat, tampak rupa sosok itu membuat Arsen bisa merasakan hawa sesak muncul di hatinya. Itu nyonya nya dulu, ibu dari Kai yang ada di depannya. Tak salah lagi.

Kai mengangguk dengan senyum lugu. "Ung nama na Kai, Kai." Anak itu membungkuk sopan. "Bibi tenapa dicini, dompet na dah Kai kaci tan?"

Tanpa menjawab, dengan segera wanita itu menarik tubuh kecil Kai ke dalam pelukannya. Tangisan wanita itu membuat Kai kebingungan sendiri. Termasuk para bodyguard Gimik yang mengamankan tuan muda mereka masing-masing.

"Kai? Kai anak Mami hiks.." wanita itu mengecup lama kening Kai yang masih diam tak memahami keadaan.

Wanita itu menarik lembut tangan Kai juga mengelus gelang yang melingkari tangan Kai. Di bawah gelang itu ada sebuah tanda lahir  berbentuk setengah lingkaran milik Kai yang makin membuat tangisan wanita itu menjadi-jadi. Firasat seorang ibu tidak pernah salah.

"Hiks.. putraku Kai."  Ucapan wanita itu membuat semuanya diam, bahkan anak-anak GIMIK nampak terkejut dengan ucapan wanita itu.

Tangan kecil milik Kai bergerak mengusap air mata di pipi wanita itu. "Angan nangis, Kai melaca cedih." Ucapnya. Entah kenapa Kai merasa nyaman di peluk wanita di depannya itu.

"Peluk mami sayang, mami ga mimpi kan nak?" Seolah masih tak percaya pada pengelihatannya, wanita itu meminta Kai untuk memeluknya.

Seolah ada dorongan kuat dari hatinya, Kai menerjang dengan tubuh kecilnya  membuat wanita itu menangis haru. "Putraku kembali hiks... terima kasih Tuhan."

Tak berselang lama suara decitan ban mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi berhenti di depan mereka membuat atensi semua orang beralih. Begitu pintu itu terbuka muncul seorang pria dewasa berkemeja acak-acakan dengan wajah panik bersama beberapa pengawal yang  lagi-lagi membuat Arsen tersentak. "Tuan.." lirihnya pelan.

"Sayang?!"

Wanita yang menangis tergugu tengah memeluk Kai itu menoleh mendengar suara suaminya. "Mas adek mas!" Isaknya.

Pria itu merasakan aliran darah ke jantung nya terhenti. Sesaat melihat rupa anak di pelukan sang istri mengingatkannya pada potret masa kecilnya. Wajah itu benar-benar duplikat dari wajahnya versi menggemaskan, mata itu bulat berair seperti sang istri.

"Kai? Kaukah itu?" Tanya pria itu dengan suara bergetar tak mempercayai pengelihatannya.

Dengan raut wajah polos Kai mengangguk. Dia benar kan, karena namanya Kai jadi dia mengangguk.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang