[PART MASIH LENGKAP]
PESAN sekarang juga ya di :
@salenovel14 👉dianacheapy
@chocovan95
@bukubeken
@cintabukubookshop
@wasurjaya.vicyshoop
@rumahbukubundarasya
"Kai nda punya lumah, tapi Kai anak baik nda pelnah nakal,"
"Tenapa meleka nda suka Kai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VOTE KOMEN WOEE,NGAMBEK NIH :(
🦋🦋🦋
Fajar menyingsing menghantarkan hangat sinarnya menyinari seluruh alam. Seekor anjing menatap lamat sosok anak kecil di atas ranjang yang baru saja terbangun.
"Selamat pagi Olen." Kai tersenyum manis mengusap kepala anjing yang menjilati tangannya.
"Baby?" Zeus muncul dari bilik kamar mandi dengan wajah segar sehabis mandi. Sepertinya pria itu akan berangkat ke kantor sebentar lagi.
"Papi kelja?"
"Kerja sayang, hari ini adek jadi mau pergi? Sama bang Justin kan?" Zeus menghampiri Kai dan memberikan ciuman sebagai pengawal pagi.
Kai balas mencium pipi Zeus. "Jadi Papi, adek janji sama teman-teman main ke tempat banak hewan tu."
Pria itu mengangguk-angguk. "Pet club ya,"
"Huumm,"
"Baiklah jagoan, ayo mandi biarin Oren diam disana." Zeus langsung menggendong Kai menuju kamar mandi. Walaupun dia sudah mandi, basah sekali lagi tidak apalah kalau bersama Kai.
Zeus terbiasa memandikan Kai, hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh sepuluh menit, Kai sudah siap dengan pakaian santainya. Kai mematut dirinya di depan cermin besar di depannya, Zeus nampak fokus menyisir rambut Kai dan memakaikannya topi.
"Dah. Ganteng banget anak Papi." Bangga sekali rasanya Zeus bisa mengurus Kai dengan tangannya sendiri.
"Telima kasih Papi." Kai mendaratkan ciuman singkat di pipi Zeus.
"Sama-sama baby. Tunggu sebentar disini ya, Papi ganti baju dulu." Zeus berlalu menuju walk in closet dan segera memakai pakaian kerjanya.
"Ready baby?" Tak berselang lama muncul Zeus dengan sebuah jam tangan kecil untuk Kai.
"Adek dah pakai Papi," Kai menunjukkan jam tangan pemberian kakeknya pada Zeus.
"Ngga apa dek, pakai ini dulu ya." Kai mengangguk membiarkan Papinya melepaskan dan memasangkan kembali jam tangan berwarna hitam itu.
"Adek listen, kalau adek keluar rumah wajib pakai jam tangan ini." Ucap Zeus dengan tatapan lembut.
Kai mengangguk walaupun dia ingin menanyakan alasannya, lebih baik Kai menurut saja. Pasti Papinya melakukan hal yang baik untuk dirinya. "Iya Papi."
"Ayo turun, sarapan dulu." Kai melompat, dengan sigap Zeus menangkap tubuh kecil putranya, kemudian menggendongnya turun menuju ruang makan.
"Molning adek hele..." Kai berseru riang saat memasuki ruang makan. Semua orang melihatnya dengan senyuman hangat dan tatapan penuh kasih sayang.