22. Possessive Family

26K 2.2K 292
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Sejak mengetahui kebenaran sakit yang dialami Kai, mendadak Martin memutuskan akan tinggal di Indonesia enggan kembali ke New York. Begitupun dengan Hades, pria itu berencana memindahkan perusahaan utamanya ke Indonesia.

Tentu saja hal itu di sambut protesan dari Zeus selaku bapak posesif Kai. Kedatangan mereka saja sudah membuatnya darah tinggi terlebih putranya langsung di monopoli. Belum lagi anak-anak, keponakannya yang sangat-sangat memanfaatkan waktunya mencuri-curi waktu membawa Kai pergi. Rasanya Zeus tak sanggup melawan komplotan Benedict itu.

"Baby mau kemana?" Kai menatap sepasang kaki di depannya yang menghadang anak itu hendak keluar.

"Abang Kulbin, adek mau kelual." Kai menarik celana Corbyn pelan. Berusaha menyingkirkan tubuh menjulang tinggi itu dari jalannya.

"Mendung dek mau hujan, jangan keluar." Tanpa menunggu jawaban Kai, Corbyn langsung menggendong Kai menuju ruang tengah. Di sana sudah ada para orang dewasa yang berbincang ringan.

"Loh baby darimana nak?" Zeus dengan segera mengambil alih Kai dari Corbyn.

"Adek mau kelual Papi, tapi Abang Kulbin bilang mau hujan." Ucapnya sedih. Kai ingin melihat kupu-kupu yang setiap sore selalu datang terbang indah di taman bunga depan.

"Benar kata abang, sebentar lagi hujan jadi baby tidak boleh keluar." Zeus mengajak Kai duduk di sofa sebelah Hades.

Kai duduk anteng di pangkuan Zeus sesekali menguap kemudian menyesep pacifier yang dijepit di bajunya dengan rakus. Anak itu menyender nyaman di dada bidang Papinya, sesekali matanya terpejam menikmati elusan hangat pada perutnya.

"Buju buset ini kenapa rame?" Semua orang menoleh usai mendengar suara Justin. Pria itu datang bersama dengan Taylor. Keduanya tampak kaget dengan kehadiran keluarga besarnya.

"Ma, Pa kenapa tidak bilang mau datang?" Taylor mencium tangan Hades dan Reana sopan.

"Suka-suka Papa lah, situ siapa sampai harus di kabarin." Taylor mendelik mendengar jawaban Papanya yang kelewat wah itu.

"Kai kembali aja ngga ada yang ngabarin Papa kok." Ujar Hades melipat tangannya di dada dengan angkuh.

"Cih pria tua ngambekkan!" Hardik Zeus.

"Aduh ini kalian nginep sehari aja kan? Besok jangan lupa balik ke habitat ya." Justin duduk di sebelah Zeus usai mengucapkan kalimat yang pastinya membuatnya tidak aman.

"Bocah tengik! Aku akan tinggal di sini mulai sekarang!" Martin melempar segepok uang dari sakunya ke arah Justin yang langsung memungutnya dengan senang hati.

"Ya ya, boleh di pertimbangkan lah." Zeus mendengus dengan sikap Justin yang sangat murahan itu. "Dasar matre."

"Biarin lah, kan Papi pelit sama aku." Sahut Justin enteng.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang