12. Lunch Together

32.1K 2.7K 229
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Semua orang punya kesibukan, tidak hanya kedua pria berjas dengan pengawalan ketat yang sibuk. Tapi, dua balita di antara mereka juga sibuk, sibuk ngempeng lebih tepatnya. Kai dan Izza tampak asyik duduk lesehan di lantai dekat pintu masuk. Keduanya asyik berbincang dengan seseorang melalui tablet milik Izza. Lebih tepatnya, Izza melakukan video panggilan dengan teman-temannya memamerkan jika dirinya bertemu dengan Kai. Alhasil empat anak di balik layar itu merengek pada orangtuanya ingin pergi menemui mereka.

"Ini gililan Ica cama Kakai, Imo nda di ajak." Izza kegirangan menjulurkan lidahnya mengejek Timo.

Di seberang sana Timo sudah mencak-mencak menunjuk Izza dengan sebal. Berbeda dengan Miya yang asyik mengagumi wajah polos Kai yang melongok, sangat dekat dengan kamera. Sementara Kana dan Griffin hanya menjadi pendengar kericuhan Izza dan Timo. Tumben sekali Izza yang dikenal lugu dan kalem sampai beraksi bar-bar hanya karena bertemu Kai.

"Adek, waktunya makan siang." Zeus melambaikan tangannya ke arah Kai yang tengah mengusap sudut bibirnya yang terasa basah. Anak itu membantu Izza berdiri dengan benar usai Izza menutup panggilan telepon.

"Isa na ikut mam siang, papi?" Kai mendekat ke arah Zeus dengan wajah penasaran.

Zeus melirik Khalid yang sama-sama meliriknya. Keduanya saling pandang sebelum Zeus memutuskan mengangguk. "Iya dek, Izza sama papanya ikut makan siang."

"Yeiiiii mam baleng!" Kai dan Izza berseru girang saling berpelukan membuat dua pria yang berstatus ayah dari anak-anak itu tersenyum tipis.

"Lucu juga." Ucap Khalid menatap putra temannya yang nampak sama mungilnya dengan baby pudunya.

"Sebaiknya kita makan di depan saja, aku tak ingin putraku kelelahan." Ucap Zeus saat Khalid bertanya akan makan dimana.

"Baiklah."

"Anak-anak, c'mon." Kai berjalan bergandengan tangan dengan Izza mendahului kedua pria dewasa yang mengawasi mereka dari belakang.

"Nanti Kai mau mam apa?" Izza menatap Kai penasaran.

"Um, Kai suka apa aja. Yang penting bisa di mam." Sahut Kai.

Izza mengangguk paham, anak itu sempat diam sesaat. "Belati Kai juga mam lumput cama batu? Meleka bica di mam ka?" Dengan wajah tak berdosa Izza melontarkan pertanyaan itu.

Kai mengerjapkan matanya, anak itu nampak linglung mendengar ucapan Izza. "Kai nda pelnah mam batu apalagi lumput. Kai manusia bukan mastel limbad, tapi kalau enak nanti Kai coba mam." Sahutnya dengan riang.

Izza ikutan tersenyum riang, keduanya saling melempar tatapan khas bayi yang membuat beberapa staff Zeus menoleh dengan wajah menahan gemas.

Kring

Lonceng pintu masuk restauran berbunyi nyaring. Kai mendongak ke atas dengan wajah penasaran begitupun dengan Izza. Kedua anak itu kembali keluar pintu, kemudian masuk lagi begitu seterusnya hingga bunyi lonceng itu terus bertalu-talu. Para pekerja tempat makan itu ingin marah namun urung saat melihat betapa bahagianya dua anak itu mendengar suara lonceng. Zeus dan Khalid yang sudah selesai mengobrol hanya bisa tertawa kecil dengan aksi keduanya.

KAI [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang