🦋🦋🦋
Zeus hanya bisa tersenyum kaku melihat bagaimana dirinya kini di duakan oleh seekor ulat daun dan lima buah kepompong yang di letakkan di dalam toples bening berjejer di lantai kamar putra bungsunya.
Lihatlah pelaku utama kita, pagi-pagi bangun tidur langsung menghampiri hewan peliharaan barunya. Apa ulat dan kepompong termasuk hewan peliharaan? Zeus sedikit menyesal menyetujui permintaan putranya yang ingin menambah hewan peliharaan selain Oren. Taunya yang datang malah rombongan kepompong dan seekor ulat gemuk yang memuakkan di mata Zeus.
"Apa perlu ku bakar ulat jelek itu."
"Adek," si kecil menoleh begitu mendengar suara yang menjadi favoritnya. Disana berdiri sosok Papinya yang tampan dan tinggi menjulang di depan pintu masuk kamarnya.
"Papi! Liat bilu banak teman na." Girang Kai menarik tangan Zeus dan memamerkan hewan-hewan barunya.
Wajah Zeus langsung pias, kenapa pula Justin membiarkan Kai membawa pulang kepompong busuk itu. "Iya sayang, adek mandi dulu ya. Mami udah buatin adek nasi goreng loh,"
Kai mengangguk riang, anak itu berbalik menatap toples-toples miliknya dengan sayang. "Papi meleka pelu mandi tan?"
"Nggak sayang, kalau mereka mandi nanti mati." Kai mengangguk kecil menangkap dengan jelas ucapan Papinya.
"Papi adek mandi sendili boleh?" Zeus menggeleng tak setuju. "Papi mandiin!" Tegasnya tak mau dibantah.
Bibir kecil itu mengerucut sebal, padahal kan Kai hanya ingin mandi sendiri. Apa salahnya?
Anak itu diam saja saat satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya terlepas. Zeus menyodorkan mainan bebek karet yang biasa Kai mainkan saat mandi.
"Ayo, hari ini jadwal adek keramas." Zeus menggendong tubuh telanjang Kai masuk ke kamar mandi.
Dengan sangat hati-hati dan telaten Zeus memandikan si kecil yang memang selalu bersikap tenang dalam setiap kesempatan. Kai bukan tipe anak yang akan menciprat-cipratkan air ketika mandi. Kai selalu mandi dengan cepat tanpa mau bermain berlama-lama di kamar mandi. Saat dulu Zeus menanyakan alasannya, anak itu menjawab dengan wajah lugu.
"Adek nda mau buang-buang ail, Papi. Di lualan sana banak olang nang nda bisa mandi kayak adek gini. Adek halus belsyukul sama Tuhan kalena di beli kesempatan mandi pakai ail belsih sepelti ini.
Kadang Zeus sebagai orang dewasa merasa malu mendengar perkataan spontan si kecil yang selalu mengusik hatinya, membuat Zeus lebih menghargai sekecil apapun pemberian orang. Mungkin dulu Zeus merasa perkataan Kai terlalu berat melebihi usianya. Tapi, Zeus tidak akan berkomentar apapun lagi, sebagai orang tua dirinya hanya bisa mengarahkan dan membimbing Kai agar membuka jalan untuk dirinya sendiri, bukannya memaksa untuk berjalan di jalan yang orang tuanya mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAI [TERBIT]
Fanfic[PART MASIH LENGKAP] PESAN sekarang juga ya di : @salenovel14 👉dianacheapy @chocovan95 @bukubeken @cintabukubookshop @wasurjaya.vicyshoop @rumahbukubundarasya "Kai nda punya lumah, tapi Kai anak baik nda pelnah nakal," "Tenapa meleka nda suka Kai...