10. Perhatian kecil

964 98 35
                                    

Heloooo...

Jangan lupa vote dulu...

Oke?! Maksa nih saya!!☺️

Sekian terima Sahi🤖

✨ Selamat membaca ✨

•••

Jihoon berjalan menyusuri lorong lantai dua rumahnya, ia kemudian berhenti di depan sebuah kamar dan langsung masuk kesana.

"Astaga!"

Jihoon tersenyum jahil karena kedatangannya berhasil mengejutkan sang pemilik kamar.

"Mau kemana?" Tanya Jihoon.

"Cafe. Abang bisa kan jaga Aya bentar?"

"Gak bisa, gue mau tidur." Jihoon berjalan ke arah kasur hendak merebahkan tubuhnya disana, namun Asahi, sang pemilik kamar dengan cepat menghalanginya.

"Jangan sentuh kasur." Ucap Asahi.

"Iya iya, gue numpang tidur di sofa aja." Jihoon membuka bajunya lalu merebahkan dirinya di sofa panjang yang ada di kamar Asahi.

"Gue udah suruh Jeongwoo buat beliin Aya bubur, nanti kasih ke Jeli aja bang, biar dia suapin Aya."

"Jeli??" Jihoon yang tadinya sudah menutup mata kembali membuka matanya dan menatap heran pada Asahi.

"Maksudnya Hazel. Pergi dulu, bang. Jangan sentuh kasur!" Peringat Asahi lalu bergegas pergi.

"Eh, gue belum selesai-"

Asahi sudah pergi tanpa menunggu perkataan Jihoon selesai, karena kesal Jihoon memilih untuk memejamkan matanya kembali untuk tidur, namun lagi-lagi matanya harus terbuka karena sebuah telepon masuk dari Jeongwoo.

"Hm?" Sahut Jihoon begitu mengangkat telepon itu.

"Buburnya taruh mana nih? Gue udah telat ini ke kampus."

"Kasih Hazel, di kamar Aya."

Jihoon lalu mematikan sambungan telepon itu tanpa menunggu jawaban dari Jeongwoo. Ia pun kembali memejamkan matanya, melanjutkan tidur yang terus tertunda sedari tadi.

Baru saja beberapa menit Jihoon terlelap, ia kembali terbangun karena suara Hazel yang terus memanggilnya. Dengan terpaksa Jihoon bangun lalu beranjak menuju pintu. Begitu membuka pintu, Jihoon mendapati Hazel yang celingukan kesana-kemari sambil memanggil dirinya.

"Hm?" Sahut Jihoon dengan suara serak khas bangun tidurnya.

Hazel akhirnya berbalik dan mendapati Jihoon yang bersandar di daun pintu. Hazel sempat mematung sebentar sebelum akhirnya ia mengalihkan pandangannya ke lantai.

"Kenapa?" Tanya Jihoon.

"I-itu, badannya makin panas, aku bangunin juga gak bangun dari tadi. Bawa ke rumah sakit aja, Hoon. Aku khawatir." Jelas Hazel.

Jihoon berjalan cepat ke kamar adiknya dan diikuti Hazel dari belakang.

Setelah merasa dahi adiknya yang semakin panas, Jihoon bersiap akan menggendong Shanaya untuk dibawa ke mobil.

Fate Love | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang