17. Dedek

934 88 146
                                    

Ayo ayo VOTE bestie ‼️

Yang vote adalah bestie sejati, yeaah..

Sekian terima Asahi 🤖

✨ Selamat membaca ✨

•••

Hazel memandang lekat layar monitor yang menampakkan bayinya di dalam sana. Rasanya begitu campur aduk bagi Hazel, ia tak tau harus menggambarkannya bagaimana, tapi yang pasti rasa bahagia begitu mendominasi di hati Hazel setelah melihat buah hati yang tampak sehat di dalam kandungannya.

Selesai dengan segala pemeriksaan yang dilakukan, dokter pun tak lupa memberikan beberapa saran dan tips pada Hazel, termasuk saran untuk menemui sang bayi dengan ayahnya. Ah, Hazel mengerti sekarang maksud perkataan Jihoon tadi malam.

Hazel akhirnya keluar dari ruangan dokter, ia begitu kebingungan saat mengetahui Doyoung dan Anaya yang tidak ada di kursi tunggu. Padahal tadi mereka berdua menunggu Hazel disana. Hazel akhirnya memutuskan untuk menunggu di taman saja, ia merasa bosan dan kesepian jika menunggu di kursi tunggu.

Sesampainya Hazel di taman rumah sakit, ia terus memperhatikan foto hasil USG nya dengan lamat dan lekat.

Anak mama baik-baik disana, ya.

Batin Hazel.

Hazel yang begitu khidmat melihat foto itu sampai tak menyadari kehadiran seseorang yang tiba-tiba duduk di sampingnya, Hazel bahkan sampai kaget karena kehadiran orang itu.

"Astaga! Bikin kaget aja!" Omel Hazel.

"Maaf, lagian kakak fokus banget liatin nya,"

Senyum Hazel terukir begitu melihat hasil USG itu kembali, "soalnya lucu," jawabnya.

Hazel terus memperhatikan foto itu lalu beralih menatap Mashiho yang ada di sebelahnya ini,

"Kamu ngapain disini? Ada yang masuk rumah sakit?" Tanyanya.

Mashiho menganggukkan kepalanya,"temen," ujarnya.

Hazel pun kemudian menganggukkan kepalanya juga sebagai balasan.

Tiba-tiba netra Hazel tak sengaja melihat Anaya dan Doyoung yang berlari dari dalam rumah sakit. Ia pun beranjak berniat menghampiri mereka. Namun, belum sempat ia melangkah, teriakan Anaya begitu menggelegar hingga menjadi pusat perhatian,

"AYAAA!!"

Pandangan Hazel pun beralih ke arah Anaya berteriak. Yang ia lihat hanyalah sebuah mobil yang melaju kencang meninggalkan rumah sakit ini. Lalu apa maksud dari Anaya yang meneriaki nama Shanaya?

"Hm, akhirnya." Gumam Mashiho.

Hazel yang menjadi panik memilih berlari menghampiri Anaya dan Doyoung.

"Doyoung, Ana kenapa?" Tanyanya begitu sampai di tempat Anaya dan Doyoung berada.

Doyoung tampak panik dan pucat sambil mengambil ponselnya, sementara Anaya sudah terduduk menangis sambil terus menyebut nama Shanaya.

"Doyoung ini kenapa?" Tanyanya sekali lagi.

Doyoung yang sedang panik dan menunggu telepon nya diangkat, tak bisa menjawab pertanyaan Hazel.

Begitu sambungan telepon nya diangkat, Doyoung langsung berujar yang membuat Hazel semakin lemas mendengarnya.

"Bang, Aya diculik!" Seru Doyoung di telepon.

Fate Love | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang