11. keanehan

817 88 37
                                    

Jangan lupa VOTE ⭐

Sekian terima Junkyu 🐨

✨ Selamat membaca ✨

"Kakak pulang sama siapa? Pacar kakak?" Tanya Mashiho.

"Pacar?!" Sela Yeji yang ternyata berada di depan pintu dengan wajah garangnya dan tangan yang berlipat di dada.

"Ck, nyaut aja nih orang," decih Mashiho pada Yeji.

"Shio," peringat Hazel.

"Lo diem deh, gak usah ikut campur!" Yeji tampak kesal pada Mashiho.

"Bukannya lo yang ikut campur? Gue yang lagi ngomong sama kak Hazel!" Tekan Mashiho tak mau kalah.

"Udah, udah. Kalian kenapa berantem terus sih tiap ketemu? Heran liatnya."

"Gue gak suka sama dia, mukanya sok baik!" Ketus Yeji.

Mashiho menatap tak suka pada Yeji dengan tangan yang terkepal kuat, Mashiho lalu berbalik dan berjalan pulang ke rumahnya tanpa menghiraukan panggilan Hazel.

"Udah biarin, sekarang lo masuk! Gue mau ngomong sama lo!"

Hazel hanya dapat pasrah dan masuk ke rumah lalu menuju kamar diikuti oleh Yeji di belakangnya. Setelah masuk kamar, Yeji pun langsung mengunci pintu itu dan menatap marah pada Hazel.

"Lo kenapa ngehindarin gue, Jel?!"

Hazel yang duduk di ranjang hanya bisa menghela nafasnya, mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Gue ada buat salah ya sama lo?" Nada bicara Yeji seketika berubah sendu.

"Bukan gitu, Ji. Maafin aku, aku malu buat ketemu,"

"Kenapa?"

"Kamu inget waktu aku nelpon kamu malem-malem, yang aku nyariin kamu?"

Yeji mengangguk dengan cepat, malam yang di maksud Hazel adalah terakhir kalinya Hazel menghubungi dirinya, karena itu Yeji sangat ingat.

"Sebenarnya..."

Hazel pun menceritakan semua yang terjadi di malam itu, malam disaat ia bersama Hyunjin mencari Yeji di sebuah club lalu berakhir melakukan hal memalukan itu bersama Jihoon. Hazel juga menceritakan tentang kehamilannya serta hubungan antara dirinya dengan Jihoon sekarang, dan rencana pernikahan mereka yang akan diadakan sebulan lagi.

Yeji yang mendengar semua itu sungguh tak menyangka hingga tak dapat berkata-kata. Yeji benar-benar membisu dan tak bergerak sedikitpun, meskipun Hazel sudah menangis sedari tadi menceritakan hal itu semua. Ia bingung harus merespon bagaimana. Ini sungguh cerita yang tak pernah terbayangkan olehnya akan terjadi pada sahabatnya.

"Aku malu, Ji. Selama ini aku selalu ngelarang kamu untuk pergi ke club, biar gak terjadi hal buruk sama kamu, tapi malah aku yang ngelakuin hal itu. Aku takut kamu bakalan benci sama aku, Ji."

Hazel sangat malu untuk menatap wajah sahabatnya itu. Selama ini ia memang menyembunyikan semua fakta itu dan selalu menghindari Yeji. Semua telepon dan pesan selalu Hazel abaikan, bahkan saat Yeji datang ke toko, Hazel menyuruh karyawannya untuk mengatakan bahwa dirinya tak disana. Hazel terlalu malu dan takut untuk menceritakannya. Hazel takut Yeji akan marah dan benci padanya, sudah cukup ia mendapat kebencian, Hazel tak ingin lagi mendapatkan itu, apalagi dari sahabat satu-satunya.

"Gue beneran gak nyangka. Hal sebesar ini lo sembunyiin dari gue, lo anggap gue apa, Jel?! Kalau aja hari ini gue gak nungguin lo pulang, entah kapan gue taunya, mungkin saat lo udah sebar undangan kali ya?!"

Fate Love | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang