Disarankan untuk membaca sambil mendengarkan lagu Lyodra - Ego‼️ karena lirik nya lumayan related nih sama chapter ini 😁 kalau lagunya habis sebelum selesai baca, di ulang lagi aja hehe..
Jangan lupa VOTE ‼️
Sekian terima Som ☁️
✨Selamat membaca ✨
•••
Langit senja yang begitu indah menjadi pemandangan yang sedikit menenangkan bagi Jihoon, meskipun hatinya masih tak karuan memikirkan keberadaan Hazel.
Dua bulan sudah terlewati sejak Hazel pergi malam itu, dan selama itu juga Jihoon masih terus mencari Hazel meskipun harus berbagi waktu dengan pekerjaan di kantornya.
Setiap pulang dari kantor, Jihoon akan memutari jalanan dan selalu melewati makam tempat Jungwon dikuburkan, berharap takdir akan mempertemukan nya dengan Hazel di sana. Terkadang Jihoon juga lewat di depan rumah Hazel, berharap istrinya itu akan pulang ke sana. Namun lagi-lagi, itu semua hanyalah harapan Jihoon yang belum terjadi hingga sekarang. Meskipun begitu, Jihoon tetap tak mau menyerah. Tak peduli selelah dan sekacau apa ia sekarang, ia akan terus mencari Hazel.
Tentang tuan Tarendra dan Sunghoon, mereka sudah mengetahui tentang kepergian Hazel, dan hal itu berhasil membuat tuan Tarendra merasa kecewa dengan Jihoon namun tetap membantunya untuk mencari keberadaan Hazel.
Jam telah menunjukkan pukul sepuluh malam, dan Jihoon akhirnya memutuskan untuk menyudahi pencariannya. Ia memutar setirnya menuju arah rumah dan pulang dalam keadaan harus kecewa kembali karena belum menemukan Hazel.
Dengan langkah gontai, Jihoon berjalan ke kamarnya yang berada di lantai dua. Ditemani sebotol soju Jihoon terus meminumnya hingga tandas, berharap dapat menghilangkan segala beban pikirannya yang begitu berisik. Namun bukannya tenang, hati Jihoon semakin sesak dan gelisah karena terus terbayang wajah Hazel. Senyuman manisnya begitu melekat dalam pikiran Jihoon, tutur kata dan nada bicara Hazel yang begitu lembut dan pengertian juga terus terngiang di kepala Jihoon. Belum lagi harum Hazel yang begitu khas tiap kali Jihoon memeluknya membuat Jihoon sangat merindukannya.
Jihoon begitu kacau tanpa Hazel.
"Kamu dimana sayang?" Gumamnya dengan begitu lirih.
Tak dapat dipungkiri lagi Jihoon benar-benar merindukan Hazel. Hatinya begitu hampa sejak kepergian Hazel, Jihoon bagai kehilangan setengah bagian dari dirinya. Bahkan diam-diam Jihoon terkadang menangis menyesali perkataannya yang pasti sangat menyakiti Hazel hingga memutuskan untuk pergi.
"Aku cinta sama kamu, Zel. Rasa ini bukan balas budi, aku yang bodoh baru menyadarinya setelah kamu pergi." Rasa sesak yang Jihoon rasakan semakin menjadi hingga air mata pun ikut turun membasahi pipinya.
"Tolong kembali sayang, aku janji akan memperbaiki semuanya. Aku tulus sama kamu, tolong kembali..."
Jihoon akhirnya tertidur setelah puas merutuki dirinya sendiri. Beberapa menit kemudian, Hyunsuk dan Junkyu datang menghampiri Jihoon yang tertidur di balkon kamarnya.
"Lagi-lagi dia mabuk," ujar Hyunsuk.
"Hazel... Sayang kamu dimana?" racau Jihoon dalam tidurnya.
"Baru ini gue liat dia terpuruk banget kaya gini. Waktu dia putus sama Freya, gak sampai segini nya." Junkyu hanya dapat memandang dengan iba pada kembarannya itu.
"Kaya gini masih mau bilang rasa balas budi? Jihoon terlalu denial sama perasaannya," celetuk Hyunsuk lalu menopang Jihoon bersama Junkyu untuk memindahkannya ke kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Love | Jihoon Treasure
Romance(Spin off Sunshine in my heart) Dua insan yang tak saling mengenal, namun harus hidup bersama karena rencana takdir yang mengikat mereka dalam bentuk janin yang ada di kandungan Hazel. Kejadian satu malam yang benar-benar merubah kehidupan Hazel dan...