27. Kemalangan Hazel

923 97 159
                                    

Jangan lupa VOTE ‼️

Author saranin baca sambil mendengarkan lagu

Raissa Anggiani – Itu Aku

Karena liriknya lumayan related sama yang Hazel rasakan.

Sekian terima Asahi🤖

✨ Selamat membaca ✨

•••

Di sebuah balkon kamar yang terdapat sofa, di sanalah Hazel duduk termenung menatap langit senja yang tampak cerah karena baru saja selesai hujan. Dua bulan sudah Hazel menghabiskan waktunya di rumah ini. Sebuah rumah yang tidak terlalu mewah tapi tidak juga kecil. Sangat lebih dari cukup untuk menampung dirinya sendiri.

Rumah ini sebenarnya milik Hyunjin. Bagaimana cerita Hazel bisa berada di sini bermula dari Hazel yang hampir ketahuan saat menginap di kostan Yeji, tepatnya di malam saat ia pergi, tak berselang lama Asahi dan Haruto datang mencari dirinya disana. Hazel lupa bahwa Asahi juga berteman dengan Yeji, sudah pasti ia tau alamat kost Yeji. Untungnya malam itu Asahi tak menyadari kehadiran Hazel di sana dan percaya dengan perkataan Yeji bahwa Hazel tidak di kost nya. Sehingga Hazel masih aman pada malam itu.

Keesokan harinya Hazel berniat pulang ke rumahnya saja namun urung karena melihat mobil Jihoon yang terparkir di halaman rumahnya. Alhasil Yeji menyarankan untuk meminta bantuan pada Hyunjin saja karena hanya pria itu yang dianggap bisa membantu sekarang.

Setelah berpikir panjang, Hazel akhirnya setuju dan berakhirlah dirinya tinggal di rumah ini hingga sekarang. Hanya Yeji dan Hyunjin saja yang mengetahui keberadaan Hazel, sementara ayahnya dan Sunghoon hanya tau bahwa Hazel berada di tempat yang aman setelah diberitahu oleh Yeji atas permintaan Hazel sendiri.

"Uhh, ya ampun sayang," Hazel mengelus perutnya yang semakin membesar. Senyuman kecil terhias di bibir Hazel merasakan pergerakan anak-anaknya di dalam sana.

Ah, ya ada satu hal yang belum Hazel katakan pada siapapun kecuali ayahnya. Sebenarnya Hazel saat ini tengah mengandung anak kembar. Itu mengapa Hazel mengalami morning sickness yang parah dan lebih cepat merasa lelah dan pegal pada pinggangnya.

"Akh!" Merasakan tendangan yang semakin kuat Hazel pun merubah posisinya menjadi berdiri sembari mengatur nafasnya, dan tak lupa mengelus-elus perutnya. Entah kenapa hari ini tendangannya terasa berbeda bagi Hazel, tetapi Hazel tak menghiraukan itu karena pikirnya mungkin hanya kontraksi palsu saja.

"Kalian kangen sama papa, ya? Sabar ya sayang, nanti kita ketemu papa, tapi belum sekarang."

Tanpa terasa air mata Hazel tiba-tiba mengalir bersamaan suara isakan yang keluar. Rasa rindu Hazel pada Jihoon begitu membuncah tak terbendung lagi. Hazel rindu dengan sentuhan Jihoon, rindu perhatian nya dari hal kecil sekalipun, belum lagi jika Hazel mulai menangis seperti ini Jihoon pasti datang memeluknya dan memberikan kata-kata yang begitu menenangkan hati Hazel, harum Jihoon yang maskulin juga menjadi candu bagi Hazel. Tetapi tiap kali mengingat dan merindukan Jihoon juga membuat hati Hazel sakit tak terkira, karena perlakuan Jihoon selama ini kepadanya hanya sekedar rasa balas budi, bukan ketulusan hatinya. Ditambah setelah pertemuan terakhirnya dengan Jihoon di mall tiga hari yang lalu, Hazel semakin kecewa pada suaminya itu karena nyatanya Jihoon masih berhubungan dengan Freya dan bahkan akan memiliki anak juga. 

Rasa kecewa Hazel lah yang membuatnya masih tidak ingin bertemu Jihoon meskipun hatinya sungguh rindu. Ingin bercerai pun Hazel masih ragu karena memikirkan masa depan anak-anaknya nanti yang akan hidup tanpa seorang ayah. Jujur, Hazel tak ingin itu terjadi, dirinya pun masih belum siap jika itu terjadi. Hazel sudah terbiasa dengan kehadiran Jihoon, ia rasa tidak akan sanggup jika harus hidup tanpa Jihoon.

Fate Love | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang