HAPPY MEMBACA
Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, kini Mara telah sampai di rumah sakit. Ia langsung memarkirkan motornya dan masuk ke dalam rumah sakit, menyusuri koridor untuk mencari ruangan Mommy dan Daddy nya berada. Tak lama ia menangkap sosok kakaknya yang tengah duduk di kursi tunggu. Ia langsung berlari dan segera memeluk kakaknya. Alex terkejut namun ia tetap membalas pelukan sang adik.
"Mommy sama Daddy pasti nggak papa kan kak" Ucap lirih Mara yang masih setia memeluk Alex.
"Mommy sama Daddy pasti baik-baik aja kamu tenang aja dek" Ucap Alex seraya mengelus punggung Mara guna memenangkan Mara.
Tak berselang lama, dokter keluar dari ruang IGD. Alex pun langsung melepaskan pelukannya dan berdiri lalu segera menghampiri dokter tersebut di susul oleh Mara yang ada di belakangnya.
"Dok, gimana keadaan Mommy dan Daddy kami? " Tanya Alex
"Orangtua kalian dalam keadaan kritis dan sempat kehilangan banyak darah. Namun, keberuntungan masih berpihak sebab di rumah sakit masih ada stok golongan darah AB+ dan A-" Jelas sang Dokter.
"Tapi walaupun begitu orang tua kalian belum bisa melewati masa kritisnya dan" Lanjut Dokter seraya menarik napasnya.
"Dan apa dok" Ucap Mara tak sabaran.
"Dan sekarang orang tua kalian dinyatakan koma,kalian harus tetap berdoa untuk keselamatan orang tua kalian karena sedang berjuang antara hidup dan mati" Jawab sang Dokter seraya menghela napas berat.
Degggg
Seketika mereka mematung saat mendengar penjelasan dari dokter. Hati mereka hancur saat mendengar orang tuanya yang sedang berjuang antara hidup dan mati. Tak. Terasa Mara meneteskan air matanya. Ini kedua kalinya ia menangis. Pertama kali ia menangis pada saat opa nya meningga dan sekarang karena orang tuanya. Sedangkan Alex tak mampu berkata-kata lagi, seketika lidahnya kelu dan dokter tersebut langsung meninggalkan Alex dan Mara."Kak, Mommy sama Daddy kenapa jadi kayak gini" Ucap Mara dengan kesedihan yang mendalam.
"Kamu berdoa aja supaya Mommy sama Daddy baik-baik saja" Ucap Alex .
Tak lama Mara meminta izin kepada Alex untuk menelpon seseorang. Setelah mendapatkan izin, ia langsung sedikit menjauh dari Alex dan segera menelpon seseorang.
"Hallo, cari tahu tentang kecelakaan yang ada di tol Merpati. Jika ada orang yang sengaja menyebabkan kecelakaan itu langsung tangkap dan sekap dia di ruang bawah tanah" Perintah Mara kepada Daneral.
"Emang siapa yang kecelakaan Ra? " Tanya Daneral penasaran.
"Ortu gw. Jadi gw harap lo bisa bantuin gw kali ini" Ucap Mara.
" Astaga terus gimana keadaan om dan tante? Lo gak usah khawatir bakal bantuin lo karna ini udah kewajiban gw" Balas Daneral yang ada diseberang sana.
"Ortu gw sekarang koma" Ucap Mara dengan nada lirih.
"Semoga cepet siuman ya gw bantu doanya" Jawab Daneral.
"Hm thanks" Ucap Mara lalu mematikan sambungan telepon tersebut.
Setelah menelpon Daneral, Mara kembali menghampiri Alex yang tengah merenung di kursi tunggu.
******
Di sekolah kini telah memasuki waktu istirahat, semua siswa dan siswi berhamburan menuju ke kantin begitupula dengan Altezza, Allard, Aksa, Chaiden dan juga Zergan. Mereka kini telah sampai di kantin. Keadaan disana sangatlah ramai, Allard menyapu pandangan keseluruh penjuru kantin hingga menangkap sebuah tempat yang masih kosong di pojok. Tak membuang waktu lamaa Allard pun mengajak mereka untuk menuju ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER MAFIA GIRL [END]
Teen FictionPublish ulang setelah ada problem plagiat🙏🏻 [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Singkat saja,cerita ini mengisahkan tentang MARA QUENDRIA RAYMOND Gadis cantik nan anggun, namun memiliki sifat bak iblis pencabutan nyawa,sang leader MAFIA ANGEL DEVIL. Se...