38

5.8K 178 3
                                    

HAPPY READING

Hari sudah menjelang malam, Mara kini masih senantiasa menunggu orang tuanya di rumah sakit bersama Alex. Namun, Alex sekarang sedang ke kantin untuk membelikan makanan buat Mara.

Tak lama kemudian, Alex sudah kembali seraya membawa makanan.

"Dek, makan dulu gih. Dari tadi kamu belum makan loh" Ucap Alex seraya menyodorkan sekotak makanan lalu menyodorkan nya kepada Mara.

"Mara nggak laper kak" Jawab Mara seraya mendorong pelan makanan yang ada didepannya.

Lalu Alex duduk di sebelah Mara dan mengelus kepala Mara.

"Kamu nggak boleh kayak gini dong, kamu harus makan kalo nggak nanti kamu bisa sakit dek" Ucap lembut Alex.

"Aku nggak nafsu makan kak, aku khawatir sama Mommy Daddy" Ucap lirih Mara seraya menunduk.

Alex yang melihat Mara terpuruk, ia langsung memeluk Mara.

"Sttt kamu gausah khawatir pasti Mommy Daddy baik-baik aja, sekarang kamu banyakin berdoa aja, minta kepada Allah supaya Mommy Daddy cepet sembuh" Jelas Alex yang masih setia memeluk Mara. Ia dapat merasakan anggukan dari kepala Mara.

Sekuat dan setangguh apapun Mara, jika sudah menyangkut orang tuanya ia akan menjadi lemah seperti seorang anak pada umumnya. Ia juga manusia, ia punya hati walaupun terkadang hati tersebut sudah dibutakan oleh dendam dan amarah hingga membunuh orang, namun itu sudah menjadi takdirnya karena menjadi pemimpin dari sebuah mafia besar yang terkenal dengan kekejamannya. Ia menangis melihat keadaan orang tuanya sekarang, wajar bukan?.

Tiba-tiba Zergan datang menghampiri Mara. Zergan tau rumah sakit tempat orangtuanya Mara dari orang yang sengaja ia suruh memata-matai mereka.

"Mara" Panggil Zergan. Mara langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Zergan" Ucap Mara.

lo tau darimana kalo gw disini? " Tanya Mara seraya mengerutkan keningnya.

Belum sempat menjawab pernyataan dari Mara. Tiba-tiba Alex membuka suara. "Lo siapa? " Tanya Alex.

"Gw pacarnya Mara" Balas Zergan cepat.

"Dan gw tau lo disini karena ada berita kecelakaan Mommy dan Daddy lo" Jawab Zergan.

"Owh" Balas Mara seadanya.

"Lo belum makankan?" Tanya Zergan dan dibalas gelengan kepala oleh Mara.

"Kenapa? Mau gw suapin? " Tanya Zergan seraya menggapai kotak makanan yang berada tak jauh darinya.

"Gak selera" Jawab Mara. Zergan lalu membuka kotak makanan tersebut dan menyendok nasi beserta lauk dan ia sodorkan ke depan mulut Mara.

"Aaa" Titah Zergan agar Mara membuka mulutnya.

"Gw ga.." Ucap Mara terpotong karena Zergan memasukkan makanan ke mulut Mara.

"Mwau" Lanjutnya dengan mulut yang tengah mengunyah makanan.

Dengan terpaksa Mara pun menerima setiap duapan makanan yang Zergan berikan. Begitupula dengan Zergan dengan telaten menyuapi Mara dan tanpa jijik membersihkan sisa makanan yang menempel di bibir Mara menggunakan ibu jarinya.

Sedangkan di ujung sana terdapat seorang pria yang melihat interaksi Mara dengan Zergan. Jujur rasanya sakit melihat orang yang dia sayang bersama orang lain. Haruskah ia mundur dengan alasan wajar atau sadar?. Dia Altezza yang hendak menghampiri Mara, namun ia urungkan niatnya karena disana ada Zergan.  Tanpa menunggu lama ia pun pergi dari sana.

LEADER MAFIA GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang