48

5.8K 179 5
                                    

Typo bertebaran

HAPPY READING

"Anying si Al kenapa nekat banget dodol" Ucap Chaiden panik.

"Itu namanya berkorban demi orang yang di sayang" Balas Aksa yang berada di samping nya.

"Sebegitu cintanya lo ke Mara Al, sampai-sampai lo rela melakukan hal nekat kayak gini" Batin Allard. Ia sangat ngilu melihat darah yang tak kunjung berhenti mengalir dari telapak tangan Altezza.

"A-al biar aku obatin" Ucap Arfesya seraya mencoba menggapai tangan Altezza.

"Gausah gw ga butuh" Tolak Altezza seraya menghentakkan tangan Arfesya.

Sedangkan Mara ia hanya terdiam, menyimak apa yang akan di lakukan lagi oleh Altezza.

"Gw iri liat Mara yang bisa dengan mudah dapetin perhatian Al" Ucap Reya seraya menyenderkan kepalanya di bahu Nara.

"Gw juga iri liat kedekatan mereka, gw yang udah bertahun-tahun effort ke Al tapi hasilnya nihil. Apakah gw harus relain perasaan gw ke Al?  Jujur gw ga suka liat Al deket-deket Mara"  Batin Nara dengan menatap lekat Mara dan Altezza.

"Pergi lo dari sini gw muak liat muka lo" Usir Altezza. Kemudia Arfesya dan teman-temannya pergi dari sana dengan menahan malu.

"Luka lo" Ucap Mara seraya menatap luka yang ada di ditelapak tangan Altezza.

"Gapapa, cuman luka kecil" Ucap Altezza santai.

Tanpa basa basi Mara langsung menarik pergelangan tangan Al untuk menuju ke UKS.

"Woi Ra, mau kemana lo!!!" Teriak Reya.

"Yaelah pake nanya pasti ke UKS lah neng" Balas Chaiden tiba-tiba.

"Apa sih kutil dugong nyambung nyambung" Sinis Reya.

"Sukurin di samain sama kutil dugong, siapa suruh sokap" Sindir Aksa seraya terkekeh.

"Sialan" Umpat Chaiden.

UKS
Mara dan Altezza baru saja sampai di UKS, Mara langsung mengambil kotak p3k.

"Duduk" Suruh Mara.

"Hm" Ucap Altezza seraya melaksanakan apa yang disuruh oleh Mara.

Mara langsung membersihkan luka di tangan Altezza. Kemudia ia dengan telaten mengobati luka Altezza. Ia mengobati telapak tangan Altezza seraya meniup pelan luka tersebut supaya tidak terasa perih. sedangkan Altezza, ia hanya memperhatikan dan menatap intens Mara.

"Cantik" Batin Altezza.

Beberapa menit kemudian, Mara telah selesai membalut luka Altezza dan setelah itu ia membereskan obat-obatan yang tadi sempat ia pakai.

"Makasih" Ucap Altezza seraya menatap Mara.

"Harusnya gw yang bilang makasih, karena lo tadi udah bantuin gw" Ucap Mara sambil menatap balik Mara.

Altezza menanggapi ucapan Mara dengan senyum manisnya.

Mungkin jika para siswi melihat senyum Altezza, mereka akan terpana. Apalagi Altezza jarang sekali tersenyum.

"Buset cok ganteng banget pas senyum" Batin Mara meronta-ronta melihat ketampanan Altezza.

"Lo pulang nanti sama gw" Ucap Mara.

"Kenapa? " Tanya Altezza seraya mengerutkan keningnya.

Mara lantas menghela napas "berhubung tangan lo lukanya di tangan kiri otomatis lo ga bisa bawa motor. Jadi lo pulang sama gw aja itung-itung juga buat terimakasih ke lo" Jelas Mara.

LEADER MAFIA GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang