42

6.3K 179 3
                                    

Typo bertebaran

HAPPY READING

"Saya ingin memberi tahu kan bahwa luka benturan dikepala nyonya Kirana semakin memburuk dan kemungkinan untuk selamat sangat kecil" Ucap Sang dokter seraya menghela napas.

Seketika semua yang ada di sana terdiam. "Nggak, nggak mungkin pasti mommy bakal selamat kan dok?" Tanya Mara dengan raut kekhawatiran yang tercetak jelas di wajahnya begitupun dengan orang-orang yang ada disana.

"Semua tergantung takdir, dan untuk tuan Aderald kondisinya sudah mulai berangsur-angsur membaik" Ucap sang dokterdokter, mereka yang mendengar ucapan dokter tersebut lantas menghela napas lega karena Adelard telah melalui masa kritisnya.

"Syukur lah" Ucap Papa Matheo.

"Sayang kamu yang sabar ya, semua pasti baik-baik aja. Kamu berdoa supaya mommy kamu pulih" Ucap Mama seraya mengelus kepala Mara, sedangkan Mara hanya menganggukkan kepalanya seraya berdoa dalam hati untuk kesembuhan Mommy dan Daddy nya.

"Udah dek, gausah sedih nanti tambah jelek lo" Canda KenaKenan seraya duduk di kursi yang ada disana di susul dengan yang lainnya.

"Hust, mulutmu bang" Ucap Mama seraya menatap tajam Kenan.

Mara dan yang lain lantas cekikikan saat melihat wajah takut Kenan.

"Bwhahaha anak kandung serasa anak tiri" Ucap Andra seraya tertawa.

"Diem lo anak mami" Sahut Kenan seraya menatap tajam Andra.

"Udah gausah berantem, lama-lama mama kick kalian dari kartu keluarga" Ucap Mama Rena.

Seketika Andra dan juga Kenan kicep saat mendengar ancaman yang tak main-main dari Mama tersayangnya.

"Gimana sekolahmu Ra? " Tanya Gevian.

"Biasa aja" Jawab singkat Mara.

"Apakah kamu membuat masalah disekolah princess? " Kini giliran Papa Matheo yang bertanya.

"Aku tidak akan membuat masalah jika tidak ada yang mengusik ku" Balas Mara.

"Nggak buat masalah tapi pernah bikin anak orang babak belur sampe orangtuanya datang ke sekolah" Sahut Alex seraya merotasi matanya.

"Siapa suruh cari masalah" Ucap Mara acuh.

"Hahahaha kau memang princess keluarga Raymond yang sangat pemberani" Ujar Papa Matheo.

"Of course pa" Ucap Mara seraya tersenyum miring.

Setelah itu mereka kembali bercerita dan sesekali menghibur Mara supaya tidak merasa sedih lagi.

Tiba-tiba suara ponsel berdering, semua lantas mengalihkan atensinya ke sumber suara.

"Handphone lo tuh, angkat gih" Suruh Kenan kepada Mara.

Mara lantas berdiri dan menjauhkan dirinya dari keluarganya untuk mengangkat telepon tersebut.

"Why? " Tanya Mara to the point.

"Maaf menggangu nona tapi ada seorang penyusup yang berhasil membobol markas gangster anda dan orang itu kini telah melarikan diri" Ucap anggota nya.

"Bodoh kenapa hal seperti ini bisa terjadi hahh!!! " Murka Mara.

"Maaf atas keteledoran kami  nona" Ucap takut-takut anggotanya.

"Berapa orang? " Tanya Mara dengan nada dingin.

"3 orang yang menyamar sebagai anggota black wolf"  Jawab anggotanya.

LEADER MAFIA GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang