65

4.3K 156 18
                                    

TYPO BERTEBARAN

HAPPY READING

Setelah puas berbincang dengan Reya, Mara langsung pamit kepada Reya.

Ia melajukan motornya membelah jalanan yang ramai. Tujuannya kali ini ialah Markas Black Wolf. Tiba-tiba di tengah jalan ia tak sengaja melihat Mommy dan Daddy nya tengah bersama anak angkatnya.

Ralat lebih tepatnya mantan Mommy dan Daddy Mara.

Ia memberhentikan motornya di tepi jalan. Tanpa melepaskan helm full face nya ia mengamati mereka yang jaraknya jauh dari Mara.

Mara melihat kebahagiaan yang terpancar jelas di wajah gadis itu, bahkan pasangan suami istri yang mendampingi gadis itu terlihat bahagia seperti tidak ada masalah yang mereka hadapi.

"Kali ini gue biarin kalian bahagia, tapi nanti jika waktunya sudah tiba kalian akan merasakan rasa sakit yang teramat bahkan tidak akan pernah hilang jika bukan gue sendiri yang menyembuhkan rasa sakit itu" Batin Mara seraya tersenyum devil di balik helmnya.

Kemudian Mara menyalahkan mesin motornya dan kembali melanjutkan perjalanannya.

******
Markas
Setelah memarkirkan motornya, Mara langsung masuk kedalam markas. Baru saja masuk ia sudah di sambut orang para anggotanya yang ada disana.

"Loh Ra, kok udah pulang? " Tanya Arka heran.

"Gue di D.O " Jawab singkat Mara seraya menghempaskan tunuhnya ke sofa yang tersedia di sana.

"Pasti gara-gara ni video" Ucap Vino yang tiba-tiba datang dengan tangan menggenggam ponsel yang tengah memutar satu video yang tengah trending.

Arka dan Mara lantas menatap Vino, Arka langsung mengetatkan rahangnya.

"Siapa yang ngelakuin hal ini? " Tanya Arka dengan menekankan setiap kata.

"Nesa, anak angkat Nyonya Kirana dan Tuan Jayden" Balas Mara dengan tatapan datar.

"Heh mulutnya, mau gimanapun mereka masih orang tua lo. Jangan seenak jidat manggil pake nama" Sentak Reval.

Mara lantas terkekeh "orang tua? Mereka udah gak nganggap gue anak Val, mereka lebih percaya dengan anak angkat mereka ketimbang anak kandungnya sendiri,dan sekarang gue udah gak sudi pake marga Raymond." Jelas Mara.

Kini yang ia rasakan hanya perasaan hampa, tidak ada kesedihan bahkan tidak ada penyesalan. Kini yang ada hanya dendam, dendam dan dendam.

Siapapun yang sudah mengusik ketenangan Mara dan juga kebahagiaan Mara mereka semua pantas mendapatkan balasannya. Entah itu dengan penyesalan, nyawa atau bahkan siksaan.

"Sekarang yang ada hanya Mara Queendria" Lanjut Mara.

Semua lantas terdiam

"Oh iya gue boleh minta tolong lacak CCTV di tempat terjadinya kecelakaan yang baru-baru terjadi" Suruh Mara.

"Yang korbannya wanita paruh baya bukan sih? " Tanya Arka seraya mengerutkan keningnya.

Mara menjawabnya dengan anggukan "wanita paruh baya itu adalah Mama Altezza dan Altezza nuduh gue yang nyuruh orang buat nabrak Mamanya" Jelas Mara.

Mereka lantas terkejut "kok bisa? Jadi hubungan lo sama dia gimana? " Tanya Vino.

"Putus" Jawab singkat Mara.

Tiba-tiba suara deringan ponsel terdengar. Suara tersebut berasal dari ponsel Mara.

"Bentar gue angkat telepon" Pamit Mara kemudian beranjak menjauh dari sana.

LEADER MAFIA GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang