26

8.2K 241 5
                                    

HAPPY READING

Al yang baru saja sampai di mansion nya langsung memarkirkan motornya di garasi, dan ia segera masuk ke dalam mansion.

"Baru pulang Al? " Tanya Mama yang menangkap sosok Altezza yang baru saja masuk.

"Iya, Ma Al ke kamar dulu ya, mau istirahat" Ucap Al dan segera berjalan melewati mamanya yang sedang duduk di sofa.

"Ehh bentar-bentar muka kamu kenapa jadi nggak estetik gitu? " Tanya Mama yang tak sengaja melihat luka di wajah Al. Al lantas menghentikan langkah kakinya dan berbalik melihat ke arah Mama nya.

"Dikeroyok preman, tapi untung tadi Al dibantuin sama temen Al" Ujar Al yang masih senantiasa berdiri di tempatnya.

"Siapa? Allard? Chaiden? atau Aksa?"Tanya Mama.

"Bukan, yang nolongin Al itu cewe" Ucap Al.

"Namanya Mara" Lanjut Al.

"Hah? Serius kamu? Cewe yang nolongin kamu di keroyok preman? " Ucap Mama tak percaya.

"Iya, dia jago bela diri Ma, bahkan bisa dibilang lebih jago dia daripada Al" Ucap Al memuji kemampuan Mara.

"Cantik nggak? Pasti dia baik kan, sesuai dengan tipe mu nggak? Kalo iya mending langsung satset deh Al soalnya cari mantu yang kayak gitu itu limited edition" Ucap Mama dengan antusias.

"Hm" Balas singkat Al.

"Kapan-kapan ajak ke sini ya Al Mama mau ketemu sama calon mantu" Ucap Mama dengan kebahagiaan yang terpancar diwajahnya.

"Calon mantu calon mantu, boro-boro resmi, dapetin hatinya aja belum" Batin Al

"Hm" Balas Al dan ia langsung menuju ke kamarnya.

"Ck itu anak, sama orang tua ham hem ham hem gw kick dari kk juga lama-lama." Monolog Mama dengan bahasa gaul nya.

"Eh jangan deh anak cuman sebiji mau di kick,yang ada keturunan gw punah. Hedeuhhh mana bikin gak jadi-jadi lagi" Lanjut Mama ngawur.

Kamar
Setelah sampai Al langsung merebahkan badannya di kasur king size nya dan tak lama ia tertidur.

Pagi hari

Di sebuah kamar bernuansa dark, terdapat seorang gadis yang masih nyaman di posisi tidurnya. Sinar matahari masuk dari celah-celah gorden dan membuat tidur gadis itu terusik.

"Eungg" Lenguh Mara dengan perlahan membuka kedua mata indahnya dan mengumpulkan nyawanya

Setelah itu nyawanya terkumpul ia bangkit dari tempat tidur lalu menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap sekolah.

Membutuhkan waktu yang agak lama, akhirnya ia telah rapi dengan seragam sekolahnya. Mara lantas menenteng tas hitamnya dan segera turun untuk sarapan bersama.

"Pagi Mom, Dad, kak" Sapa Mara dan langsung bergabung dimeja makan

"Pagi sayang"

"Pagi princess"

"Pagi dek" Balas mereka bersamaan.

LEADER MAFIA GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang