0,021. Rasa Bersalah

1.1K 38 0
                                    

Di ruang VVIP seorang lelaki terbangun saat tak ada orang yang menemaninya. Ia melirik sekeliling ruangan untuk meminta tolong ambil kan air tapi nihil, dia beneran sendirian.

Karena tenggorokan sangat kering mau tak mau ia harus ambil sendiri. Tubuh nya ia angkat sedikit dan tangan nya ia julur ke arah meja samping hospital-bed nya.

"Kenapa ngga panggil gue?"

Lelaki itu pun melirik Samudra yang masuk dan mengambilkan air untuknya. "Kata dokter jangan banyak gerak dulu, tubuh Lo banyak lebam nya"

"Thanks" kata lelaki itu yang meminum segelas air.

Samudra mendorong kursi di samping brankar dan duduk sambil menunggu Elgara selesai minum.

"Kenapa?" Tanya Elgara yang mengangkat alis.

"Kayla drop lagi" ujar nya pelan takut Elgara kaget.

"Terus sekarang dia gimana? Kan gue udah bilang jagain Kayla. Kenapa Lo ngga jagain dia?" Jelas nya sambil menghibas selimut untuk turun dari brankar.

"Dokter udah periksa Kayla, jadi Lo tenang aja" jelas Samudra yang membantu Elgara baring lagi.

Elgara pun menghembus nafas berat. "Dokter mau ketemu sama orang tua Lo" ucap Samudra membuat Elgara menatap nya.

"Emang separah itu keadaan Kayla, Sam?" Tanya Elgara dengan wajah yang khawatir.

Samudra menggeleng. "Gue ngga tau pasti, tapi saat tadi gue lihat Kayla di lorong rumah sakit. Ada darah di hidung nya dan wajah nya pucat" jelas Samudra yang menemukan Kayla tadi.

Elgara langsung mengambil handphone yang ada di samping nya. Mengetik nama papah nya.

Berdering

"Hallo pah"

"Hallo El, kenapa kamu tiba-tiba telepon papah?" Tanya Pratama ayah Elgara.

"Pah, Kayla di rumah sakit"

"Apa, kenapa bisa adik kamu di rumah sakit? Kan sudah papah bilang kamu harus jagain adik kamu" marah Pratama.

"Maaf pah. Elgara ngga becus jagain Kayla"

"Papah sama bunda akan segera ke indo. Kamu kirim alamat nya ke papah sekarang" ujar Pratama yang langsung mematikan panggilan.

"Assalamualaikum" salam seseorang yang masuk kedalam ruangan.

"Waalaikumsalam" jawab Samudra saat melihat empat lelaki masuk.

Mereka pun saling bersalaman. "Semoga cepet sembuh El" ujar Bima yang memberikan buah yang mereka bawa tadi.

"Thanks, seharusnya kalian ngga usah kesini. Karena ada Samudra yang nemenin gue" ucap Elgara.

"Kayla gimana keadaannya El? Tanya Bima.

"Gue juga ngga tau" geleng Elgara.

Bima yang mengerti langsung diam. Dari wajah Elgara ia tau jika Elgara sudah sadar atas perbuatan nya.

"Kamar Kayla di mana? Gue mau jenguk Kayla" ujar Bima.

"Di samping kamar ini Bim" jawab Samudra.

Bima pun melangkah keluar sambil membawa buah yang tadi ia beli dua.

"Kalian cuman berempat, Rifki Devan ngga ikut" tanya Samudra yang tak melihat ketua.

"Jovita lagi di perjalanan jadi mereka nungguin di lorong pintu dua" balas Kenzo.

"Jov, mereka di mana?" Tanya Tamara yang sedari tadi berjalan di koridor rumah sakit.

"Tuh mereka" balas Jovita yang melihat Rifki dan Devan sambil melambai tanga.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang