0,026. Rumah sakit lagi

956 31 0
                                    

Gedung besar berlantai 13 itu sangat megah dan indah. Tak ayal jika orang kaya lah yang sering berkunjung di gedung ini.

"Ayo semua nya kita masuk" ujar buk Marni pada Aleora, Melody dan Nara.

"Di lantai berapa buk?" Tanya Nara yang ingin memecet tombol lift.

"Lantai 6" jawab buk Marni.

Kini mereka sudah berada di lantai enam. Saat pintu lift terbuka mereka di takjub kan oleh berbagai orang-orang yang berpakaian formal.

"Sebagian mereka adalah orang-orang terpenting. Jika kalian memenangkan perlombaan ini mereka akan mengajak kalian untuk masuk kedalam universitas nya sekaligus memberikan jaminan pekerjaan" kata buk Marni pada ketiga siswa nya.

"Itu Jovita" tunjuk Nara pada Jovita yang tak jauh darinya.

"Kapan Lo sampai jov?" Tanya Nara pada Jovita yang sedikit mencurigakan.

"Beberapa menit yang lalu" jawab nya.

"Loh, Kayla dimana buk?" Tanya Jovita dengan nada dibuatnya.

"Kayla hilang dan kemungkinan dia diculik oleh pembisnis yang tidak suka pada ayahnya" balas buk Marni membuat Aleora menatap buk Marni.

"Kita tetap tunggu Kayla kan buk" ujar Aleora memastikan.

"Ibu tidak tau, jika seandainya Kayla masih belum ditemukan kita gantikan Kayla dengan Jovita" balas buk Marni membuat Jovita tersenyum puas.

"Ngga bisa gitu dong buk" marah Aleora yang mengubah posisinya berdiri.

"Al tenang" kata Nara pada Aleora.

"Gimana gue bisa tenang, Kayla di culik dan kita berada disini terus Kayla akan tetap di gantikan" marah Jovita membuat semua orang yang mengobrol menatap kearah meja nya dan menatap kearahnya.

"Al pelan kan suara kamu"

"Ngga bisa" geleng Aleora "kalau buk Marni tetap gantikan posisi Kayla, mending Aleora keluar dari perlombaan ini" ucap nya dan pergi menuju pintu keluar.

"Al" panggil Nara pada Aleora yang mengacuhkan panggilannya.

"Maaf buk saya permisi mau ngejar Aleora" pamit Nara yang juga ikut pergi meninggalkan meja.

"Melody ikut" kata Melody yang mengikuti Nara dari belakang.

Dengan langkah kaki besar dan pasti terus berjalan tanpa arah. Kini ia sangat marah dan juga sangat khawatir.

"Al berhenti" kata Nara berhasil mencekal lengan Aleora.

"Lepasin tangan gue, Nar" pinta nya dengan kesal.

"Lo ini sebenarnya kenapa sih Al? Bukan nya Lo sendiri yang bilang kalau Lo mau nunjukin ke sahabat Lo kalau Lo itu bisa masuk ketingkat nasional" jelas Nara bingung pada tingkah Aleora yang semakin aneh.

"Tapi bukan kek gini cara nya Nar. Gue ngga bisa terus diam dan ikut olimpiade kalau Kayla masih di culik" teriak Aleora dengan nada ditinggikan.

"Gue ngga bisa diam terus kayak gini di saat Kayla yang entah dimana? Apa Lo pernah mikir gimana perasaan Kayla jika posisinya di gantikan oleh mantan sahabatnya?" Tanya ulang Aleora membuat Melody berkaca-kaca.

"Enggak kan" geleng nya menatap tajam sahabatnya itu. "Karena yang dipikiran Lo sekarang itu kemenangan, dan kebanggaan" lanjutnya.

"Gue ngga butuh kemenangan jika seandainya temen gue lagi kenapa-kenapa!! Gue juga ngga butuh kebanggaan jika keberhasilan yang gue dapat dari orang yang bukan seharusnya terpilih!!" Ucap Aleora lagi dengan penuh penekanan.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang