0,047. Pergi Lebih Baik

139 9 0
                                    

"Kak Elgara mau ngomong apa?" Tanya Sabrina membuat Elgara tersadar.

"Gue mau Lo tetap di sini" batin Elgara menatap wajah gadis kecil di depannya.

"Kak" lambai Sabrina pada pandangan Elgara yang lagi-lagi melamun.

"Kalau kak El ngga bicara, Sabrina pamit" lanjut nya yang kini beranjak bangkit.

"Apa kak El boleh minta sesuatu sama kamu sebelum meninggalkan kota ini?" Tanya Elgara bersuara membuat Sabrina kembali duduk di kursi.

"Ini soal Kayla, Sab" sambung nya membuat Sabrina mengerti.

Gadis itu pun mengeluarkan sesuatu di dalam Tote bag nya. "Maaf kak. Sabrina ngga bisa berlama-lama disini. Mungkin ini akan membantu kak Kayla untuk bangkit" kata Sabrina menjulurkan boneka kecil berbentuk bunga Daisy biru pada Elgara.

Elgara memandang boneka kecil itu ia sangat tau lambang dari bunga Daisy. Kemurnian, kesetiaan, kesabaran, dan kesederhanaan adalah lambang dari bunga itu.

Sabrina menunduk dengan senyum kecil. "Kak Kayla adalah perempuan kedua yang udah Sabrina anggap sebagai kakak kedua Sabrina" jelas Sabrina yang tak bisa bertemu atau berpamitan pada Kayla. Karena dia yakin jika bertatap muka langsung akan membuat tekatnya pindah itu runtuh.

Sabrina memberanikan diri menatap Elgara yang menunggu kelanjutan ucapannya. "Kak El pasti ngerti maksud Sabrina" bangkit Sabrina dari duduknya.

Elgara mengambil boneka itu dan ia melihat ada amplop berwarna kuning pastel di himpitan boneka. "Itu surat untuk kak Kayla. Bang El bisa kasih surat itu tapi dengan keadaan kak Kayla benar-benar stabil"

Elgara yang mendengar pun mengerti akan keadaan Sabrina. "Kak Kayla adalah perempuan yang sangat baik sama seperti kak Kiara. Dan Sabrina beruntung menjadi adik sambung dari kak Kayla" tutur Sabrina membuat air mata yang ditahan pun lolos begitu saja.

"Kak" panggil Sabrina dengan suara sedikit bergetar akan ketahanan nya saat ini.

Elgara memandang Sabrina lekat. "Jagain kak Kayla yah. Jagain kak Kayla seperti kakak El jagain orang yang kak El sayang" kata Sabrina berhasil membuat wajah Elgara berubah bingung.

"Maksud kamu.."

"Sabrina udah terlambat. Sabrina pamit" potong Sabrina lalu pergi meninggalkan Elgara dengan wajah bingung.

"Sabrina sayang kakak" batin gadis itu dengan langkah lebar menuju pintu keluar.

Elgara terdiam dengan ucapan Sabrina. Sedari kepergian Sabrina, Elgara terus mencerna semua nya.

"Haiisshh!!" Frustasi Elgara dengan menjengut rambut nya.

"Maksud Sabrina menjaga apa?" Tanya Elgara frustasi akan ucapan Sabrina berulang.

Saat pikiran nya berhenti. "Apa jangan-jangan Sabrina..." Tutur Elgara dengan wajah syok dan menatap Sabrina yang menghilang dari pintu keluar rumah sakit.

"Mengetahui kalau Kayla itu Kiara" lanjut Elgara benar.

Ia pun langsung beranjak cepat menyusul Sabrina yang mungkin masih dekat dengan nya.

Bayangan Sabrina tak terlihat di sekeliling parkiran pun juga tidak ada. Elgara kini sangat jengah bercampur frustasi akan kepergian Sabrina tadi. Ia melirik sekilas amplop ditangan nya bersama dengan boneka bunga kecil di lengan nya.

DRTTT

Suara ponsel Elgara berdering dan ia pun mengangkat panggilan tersebut.

Bunda..
"Kamu di mana El? Kayla kembali drop. Cepat kemari El"

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang