0,029. Rencana

786 29 1
                                    

Kedua mobil sport hitam berhenti bersamaan ketika satu mobil di depan nya berhenti duluan.

"Al, kenapa berhenti?" Tanya Alvaro keluar mobil dan mengetuk kaca mobil Aleora.

Kaca mobil terbuka. "Gue ngga bisa ninggalin Kayla, Al" balas Alvaro dengan wajah khawatir.

Entah kenapa akhir-akhir ini gadis itu selalu saja khawatir dengan Kayla yang sangat dulu ia benci. Kekhawatirannya sangat percis dengan dulu ia rasakan dengan sahabatnya.

Ia berfikir sejenak. "Ngga, ini ngga mungkin" tuturnya dengan memegang dadanya yang tiba-tiba berdetak kencang.

"Al, Lo kenapa?" Alvaro mempertanyakan wajah Aleora yang sedikit memucat.

Aleora diam dan keluar dari mobilnya. "Gue ngga tau, tapi kenapa perasaan gue sekhawatir ini sama Kayla" pikir nya.

"Al" teriak seseorang yang tak jauh dari persimpangan.

Alvaro dan Aleora pun menengok kearah samping. Ia melihat Kayla yang berjalan menuju mereka sambil memapah seseorang.

"Kay, dia siapa?" Tanya Alvaro menatap lelaki yang di papah Kayla.

"Nanti gue ceritain. Sekarang kita harus pergi dari sini" jawab Kayla yang memberikan lelaki itu pada Alvaro dan memasuki nya kedalam mobil.

Kedua mobil itu pun melaju pergi dari persimpangan menuju hotel.

🥀🥀🥀

Tatapan kosong itu terlihat jelas jika gadis itu kebingungan. Setelah mengantarkan Aksa ke kamar Alvaro kini ia berada di balkon kamar hotelnya.

DRTTT

Ponsel Kayla bergetar membuat lamunan Kayla tersentak dan menekan tombol hijau.

"Hallo Kayla ini papah" jawab Pratama yang menelepon Kayla.

"Iya pah"

"Kenapa? Apa kamu sakit lagi?" Tanya Pratama takut jika Kayla menahan sakit.

Kayla tersenyum tipis. "Kayla ngga papa, mungkin karena Kayla udah ngantuk aja" jawab Kayla bohong jika ia kini sedang memikirkan Aksa.

Pratama yang tau dengan suara Kayla yang sedikit tidak bersemangat pun bertanya. "Papah ngga maksa untuk kamu cerita. Tapi yang perlu kamu tau kalau papah dan bunda udah berusaha sepenuhnya untuk menyayangi kamu seperti anak sendiri" jelas Pratama yang mengerti karena jujur ia tak ingin membawa Pratama ke masalah ini.

Kayla menggangguk sambil menunduk dan kembali menatap langit yang sudah sangat gelap. "Kayla lagi bingung aja pah, sama temen Kayla yang tiba-tiba berubah" kata Kayla membuat Pratama berhasil meyakinkan kayla untuk jujur.

Pratama menghembus nafas panjang. "Mungkin karena temen kamu ngga tau kalau kamu Kayla, sayang. Kamu tau sendiri sekarang kamu berada di tubuh Kayla otomatis karena itu temen kamu seakan berubah sama kamu"

"Tapi kenapa bisa perubahan nya sejauh ini pah?" Tanya Kayla lagi membuat Pratama penasaran siapa teman Kayla yang di maksud.

"Maksud kamu sejauh apa?"

"Menjadi begitu jahat" jawabnya berhasil membasahi pipinya kembali.

"Kayla ngga seharusnya kamu berucap jika temen kamu itu jahat. Karena kamu belum tau alasan di balik kejahatan itu" jelas Pratama membuat nya Kayla berfikir kembali.

"Siapa orang itu? Siapa temen yang dimaksud kamu jahat? Papah bisa bantu kamu untuk mencari informasi tentang temen kamu"

"Aksa Demian Exelle" jawab Kayla.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang