0,02. AMNESIA

2.7K 87 2
                                    

Kini Kayla sedang duduk di ayunan berada di balkon kamarnya sambil menatap keindahan langit di malam hari. Ia baru sadar jika buku diary milik Kayla belum terbuka. Ia pun mengambil buku diary di atas meja rias dan duduk kembali di ayunan dengan menekan sandi di buku diary tersebut.

CEKLEK...

Buku diary berhasil terbuka dan Kiara pun fokus membacanya. Setelah 20 menit Kiara membaca buku diary milik Kayla suara ketuk pintu pun terdengar.

Tok tok tok

"Sayang ini bunda, bunda masuk ya?" Tanpa mendengar jawaban Kayla terlebih dahulu, Hana langsung membuka pintu dan masuk begitu saja.

"Kamu lagi baca apa sayang?" Tanya Hana menghampiri Kayla dan duduk di ayunan bersama Kayla yang cukup untuk berdua.

"Diary" ucap Kayla yang memperlihatkan buku diary ke Hana.

"Kenapa kamu tiba-tiba baca diary sayang?"

"Kayla cuman mau tau Bun, kenapa Kayla bisa koma" tanya Kayla membuat Hana terdiam.

"Bunda, bisa ceritain ngga kenapa Kayla bisa koma? Dari tadi Kayla baca buku diary sama sekali ngga ada jawaban dari pertanyaan Kayla" tanya nya bingung dan menatap bunda nya yang ngelamun.

"Oh iya bunda lupa bikinin kopi buat ayah kamu" ucap Hana yang memperalihkan pertanyaan Kayla dan beranjak pergi.

"Kenapa bunda mengalihkan pembicaraan Kayla?" Ucap Kayla yang menahan tangan Hana yang ingin pergi.

"Sudah malam lebih baik kamu tidur, besok bunda cerita" ucapnya lagi.

"Bunda" Kayla yang menatap Hana. "Kayla cuman mau tau aja kenapa Kayla bisa koma, seenggaknya mungkin Kayla bisa ingat siapa pelaku yang udah buat Kayla koma" kayla yang meyakinkan Hana untuk bercerita.

Yang di takuti Hana pun terjadi di saat ia harus menceritakan kejadian menyakitkan itu pada anaknya. Kayla pun mengajak bundanya duduk di tepi kasur supaya nyaman untuk bercerita.

"Bun.." ucap pelan Kayla.

"Bunda ngga tau detail cerita kejadian kamu koma sayang. Yang bunda tau Derill yang bawa kamu ke rumah sakit" ucap Hana yang memegang tangan Kayla.

"Derill.. siapa?" Kayla yang berusaha mengingat.

Hana yang melihat Kayla berusaha untuk mengingat. Khawatir takut jika Kayla akan kesakitan. "Derill adalah sahabat kamu waktu kecil".

"Sahabat Kayla" imbuh nya yang membuka diary yang ada pada tangannya.

"Berarti ini Kayla sama Derill, Bun?" Tanya Kayla memberikan album foto gadis kecil yang di peluk oleh lelaki yang tersenyum menghadap kamera.

"Dia Derill yang selalu menjaga kamu dan menyayangi kamu sayang. Tapi di saat Derill harus ikut orang tuanya pindah keluar kota di umur 12 tahun kamu dan Derill harus berpisah. Perpisahan itu membuat kamu susah sekali bersosialisasi dengan orang baru. Tapi di saat kamu pingsan tak berdaya di cafe,saat itu Derill mencari kamu lewat
GPS dan membawa kamu ke rumah sakit" ucap penjelasan Hana membuat Kayla ingin menangis.

"Jadi di saat Kayla terbaring lemah, di saat itu Derill baru saja kembali ke Indonesia Bun" ucap Kayla.

"Dan Derill juga yang menemukan Kayla dan membawa Kayla ke rumah sakit" ucap Kayla lagi.

"Maaf sayang di saat itu bunda dan ayah ngga bisa bantu kamu" ucap maaf Hana yang berkaca-kaca.

Kayla berdiri dan melepaskan tangan Hana serta menjauh dari bundanya. "Maaf, kenapa bunda minta maaf sama Kayla" ucap Kayla yang entah mengapa menjauh dari Hana.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang