0,015. Balapan

1.2K 46 0
                                    

*HAPPY READING*

Sudah dua hari Kayla berada di rumah sakit. Luka di kakinya sudah mulai mengering, dan sekarang ia sudah bisa berjalan dengan kedua kakinya lagi, terkadang masih merasa nyeri di kepala serta mimisan yang tiba-tiba datang.

Selama dua hari pula, Kayla benar-benar seperti mayat hidup, hanya menjawab bila diperlukan, karena ia lebih memilih untuk menahannya meski rasanya sangat sakit di kepalanya.

Saat ini Kayla sedang duduk di tepi hospital bed-nya menatap keluar jendela. Tidak ada pemandangan apa-apa di sana, hanya gedung tinggi yang terlihat. Entah apa yang ada dipikiran Kayla saat ini. Tidak ada yang tau.

Suara pintu terdengar jelas karena Derill yang baru saja masuk dan melihat jika Kayla masih sama seperti tadi diam dengan tatapan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara pintu terdengar jelas karena Derill yang baru saja masuk dan melihat jika Kayla masih sama seperti tadi diam dengan tatapan kosong.

"Kay, sebenarnya dokter Arya ngomong apa sama Lo?" Tanya Derill penasaran pada Kayla saat kemarin menemukan Kayla duduk di dinding rumah sakit serta menangis.

Diam, Kayla tetap diam. "Kay, Lo bisa cerita sama gue. Seenggaknya bisa membuat Lo tenang" ulur tangan Derill pada bahu Kayla.

Derill yang menatap Kayla iba wajah yang pucat dengan kedua mata yang hitam serta bengkak karena menangis seharian, badan nya mulai kurus bahkan berat badan nya seketika menurun drastis.

Derill yang tidak bisa biarkan Kayla kayak gini terus membuatnya pergi. "Gue yang akan tanya langsung sama dokter Arya kalau Lo ngga mau jawab" balas Derill.

"Gue mau pulang" kata Kayla akhirnya berbicara.

"Lo masih sakit dan harus tetap di rawat" jawab Derill.

Air matanya turun lagi saat Derill tidak mengizinkan Kayla pulang. "Gue mau pulang hiks ... Hiks... Gue ngga mau di sini" runtuh sudah air mata Kayla lagi.

Derill yang sudah tidak tega melihat Kayla terus begini pun memeluk erat Kayla dengan tubuh kayla bergetar. "Lo kenapa sih Kay, apa kata dokter Arya sampai buat Lo drop kayak gini" batin Derill penasaran.

"Gue mau pulang, gue ngga mau disini. Gue mau pulang" kata Kayla yang meninju dada Derill pelan.

"Lo tenang dulu Kay, gue minta izin sama dokter Arya dulu" balas Derill yang mengelus puncak kepala Kayla.

🥀🥀🥀

Pagi hari di hari Minggu tepatnya di sebuah rumah besar yang bisa di sebut basecamp Black Lion sudah banyak orang yang ngumpul.

"Tumben ketua ngajak ngumpul hari ini" kata Bima salah satu anggota Black Lion.

"Katanya ada yang mau di bicarain tapi gue ngga tau bicarain apa" balas Jastin yang juga anggota Black Lion yang duduk di sofa.

Suara motor yang bising terdengar dari luar basecamp tepat nya 4 motor besar yang sedari tadi di tunggu oleh mereka.

Rifki, Elgara, Alvaro serta Devan turun dari motornya bersamaan dan masuk kedalam basecamp dengan gaya slowmo nya.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang