0,042. Tamparan

305 13 0
                                    

Di lorong rumah sakit dua pasang suami istri berlari dan melirik setiap ruangan dengan wajah khawatir nya.

"Arya" Nandes berteriak emosi.

"Dimana Samudra? Apa yang kamu katakan di telepon itu benar? Kenapa bisa anak saya mengalami kebutaan?" Teriak wanita paruh baya yang bernama Nita ibu dari Samudra.

"Jawab pertanyaan saya, Arya!!" Nita berteriak kencang sambil mendorong bahu Arya.

"Saya sudah beberapa kali menelepon kalian. Ngga ada satupun dari kalian mengangkat atau membalas pesan dari saya" jawab Arya dengan marah akan kelakuan suami istri itu yang seakan tidak memperdulikan keponakan nya.

"Samudra mengalami tabrakan sempat mengalami kritis akan darah yang terlalu banyak keluar di saat kejadian tabrakan. Untung ada Sabrina adik dari Kiara Madison yang memiliki darah yang sama dengan Samudra. Jika seandainya tidak ada Sabrina mungkin Samudra tidak terselamatkan karena stok darah di rumah sakit lagi kosong. Saya sangat kecewa akan tindakan kalian. Di saat Samudra seperti ini baru anda kembali dan menanyakan keadaan Samudra. Kemana kalian di saat Samudra membutuhkan kalian? Kemana Ndes? Kamu kemana kemana di saat anak kamu membutuhkan sesosok orang tua yang sangat membutuhkan kalian?!" Ucap Arya frustasi membuat Nita melepaskan kedua tangan nya

Aleora yang mendengar membuatnya menatap orang tua di depannya.

Nita mendengar ucapan Arya terjatuh ia tak sanggup untuk berdiri akan cerita Samudra yang membutuhkan transfusi darah dan yang sangat ia tak menyangka lagi yang transfusi darah adalah adik dari perempuan yang sangat ia benci.

"Kecelakaan itu membuat kornea mata Samudra mengalami keretakan. Samudra akan bisa lihat jika ada pendonor mata yang cocok untuk nya" jelas Arya membuat Sabrina yang mendengar mengangkat kepalanya.

"Dokter Arya" panggil Sabrina di saat suasana tiba-tiba hening.

"Apa masih bisa kedua mata kak Kia di donorkan kepada kak Samudra"

JLEP

Ucapan Sabrina membuat semua orang mematung terutama kedua suami istri yang dulu sangat membenci gadis itu beserta kakaknya.

"Maksud kamu apa anak kecil? Saya tidak akan mengijinkan perempuan jalang seperti dia mendonorkan kedua matanya pada anak saya!! Saya tidak akan mengijinkan itu!!" Marah Nita menatap Sabrina.

"Nita kamu diam!!" Teriak Andes murka akan apa yang dikatakan istrinya itu.

Nita berusaha berdiri untuk bangkit di saat ia ingin mendekat kepada Sabrina, Andes lebih dulu mencekal lengan istrinya.

PLAK

"Sudah cukup kamu melukai kedua gadis itu!! Karena kamu juga anak kita kecelakaan!! Jika seandainya kamu tidak berfikir untuk menyingkirkan kakak nya mungkin Samudra tidak akan seperti ini!!" Murka Andes membuat semua membulat kan matanya.

Aleora menatap Nita memerah sambil mendekati Nita sambil melayangkan satu tangan kanan nya ke udara.

Plak

"AL?" Ucap iringan mereka tentang apa yang di lakukan Aleora sekarang.

"JADI ANDA YANG MERENCANAKAN SEMUANYA?. SAMPAI KAK KIARA TERTABRAK DAN KOMA. KENAPA ANDA MELAKUKAN INI PADA KAK KIARA?! KENAPA ANDA SETEGA ITU PADA KAK KIARA?! APA SALAH Kak KIARA KEPADA ANDA HAH..?!!"

Nita menoleh Aleora. Seakan belum dikejutkan ia dengan tamparan dari suaminya, kini Aleora gadis yang sahabat wanita yang ia benci pun menamparnya. 

Kilas balik kejadian kecelakaan itu memenuhi memorinya. Aleora mendesah frustasi. "Apa anda tidak berfikir jika Sabrina mendonorkan darah nya untuk anak anda mungkin Samudra sudah tiada. Tapi yang di lakukan Sabrina sebalik nya. Karena dia tau kejahatan tidak bisa di balas kejahatan" jeda Aleora membuat Nita menatap tajam dan memerah.

K or KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang